harapanrakyat.com,- Puluhan mahasiswa dari Universitas Siliwangi, menggelar aksi unjuk rasa mendesak Undang-Undang (UU) TNI dicabut. Unjuk rasa itu digelar di Kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis (20/3/2025).
Mereka datang sambil membawa spanduk, serta tulisan di kertas #TolakRuuTNI. Mereka menilai bahwa pengesahan UU TNI adalah bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi dan hak-hak sipil.
Muhamad Risaldi, Ketua BEM Universitas Siliwangi menegaskan, menolak RUU TNI, namun sekitar jam 11.00 WIB ternyata sudah disahkan. Untuk itu, aksi unjuk rasa yang tadinya menolak RUU menjadi mencabut UU TNI.
“Seharusny DPRD Kota Tasikmalaya berpihak pada rakyat, bukan malah menghindar dari aspirasi masyarakat. Kami kecewa terhadap sikap wakil rakyat yang enggan menerima tuntutan kami,” ungkapnya.
Massa meminta supaya Dewan yang berada di Kota Tasikmalaya bersikap serta berpihak kepada rakyat. Namun faktanya pihak DPRD menolak mentah-mentah dengan alasan yang kekanak-kanakan.
Baca Juga: Sertijab Walikota Tasikmalaya Didemo Mahasiswa, Korlap: Jangan Jadi Tasik Bau Tasik Halu
Sejumlah perwakilan demonstran mencoba masuk ke gedung DPRD untuk menyampaikan tuntutan secara langsung. Namun, negosiasi dengan pihak dewan menemui jalan buntu. Tidak ada kesepakatan, dan massa semakin geram dengan sikap yang dianggap tidak responsif terhadap aspirasi rakyat.
“Inti tuntutannya pokonya menolak pengesahan UU TNI. Kami tegas bahwasanya itu harus dicabut,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim, sempat berdialog dengan massa aksi. Ia tak bisa menerima audiensi dalam ruangan bersama massa aksi, sebab tuntutan massa ingin semua fraksi dihadirkan.
“Kami terima aspirasi teman-teman mahasiswa. Silakan disampaikan,” kata Aslim di hadapan masa aksi. (Apip/R9/HR-Online/Editor-Dadang)