Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Jawa Barat Maulana Yusuf Erwinsyah mengatakan, ujian terberat pertama 100 hari kerja Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat ada saat menjelang perayaan idul fitri.
Menurut Maulana, 97,6 persen penduduk di Jawa Barat beragama Islam, dengan jumlah 49,16 juta penduduk muslim.
Sehingga, butuh persiapan matang untuk menghadapi berbagai aspek yang berkaitan dengan momen Lebaran.
Ia pun menghimbau kepada Kang Dedi Mulyadi agar tidak melulu bicara soal pendidikan, melainkan bergeser pada urusan kesejahteraan sosial.
“Jelang lebaran, urusan kesejahteraan ini sangat urgent, sebab bergantung pada kebutuhan hidup. Jangan terus koar-koar di medsos soal pendidikan. Soalnya para jompo tidak tersentuh isu tersebut,” ujarnya.
Lalu, apa saja aspek yang harus disiapkan oleh Kang Dedi Mulyadi?
Pertama, menurut Maulana, banyak infrastruktur di Jawa Barat yang belum siap menghadapi peningkatan volume kendaraan selama arus mudik.
Ia mengingatkan kepada pemerintah perlunya perbaikan dan peningkatan kualitas jalan serta fasilitas pendukung lainnya untuk memastikan kelancaran dan keselamatan para pemudik.
Kedua, kata dia, pentingnya peningkatan keamanan dan kewaspadaan dari aparat serta masyarakat untuk mencegah terjadinya kejahatan.
“Menjelang Lebaran, kebutuhan masyarakat cenderung meningkat, yang dapat memicu peningkatan tindak kejahatan, seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor),” katanya.
Ketiga, kata Maulana, pemerintah harus memastikan saat lebaran jangan sampai ada masyarakat Jawa Barat kelaparan. Karena menurutnya, seburuk-buruknya musik adalah dentingan alat makan ketika tetangganya kelaparan.
Maka dari itu, pemerintah harus berpihak kepada para pekerja dan fakir miskin agar menerima haknya dengan baik.
“Yaitu hak pekerja menerima gaji, hak guru mendapatkan honorarium, dan hak fakir miskin menerima zakat dari para aghniya serta santunan dari pemerintah,” paparnya. (Muhafid/R6/HR-Online)