harapanrakyat.com,- Kabar duka datang dari Arab Saudi, bus yang membawa 20 orang jemaah umrah asal Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudaid, atau sekitar 150 km dari kota Jeddah waktu setempat, Kamis (20/3/2024) waktu setempat. Enam warga negara Indonesia meninggal dunia dan belasan lainnya terluka akibat bus terbalik serta terbakar.
Baca Juga: Tabrakan Angkot dan Truk di Jalan Jensud Ciamis, Satu Orang Luka Berat
Enam orang WNI diketahui tewas dalam kecelakaan. Sementara itu 3 orang lainnya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit setempat. 11 orang lainnya yang menjadi korban, sudah kembali ke hotel untuk lanjut melaksanakan ibadah umrah.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia-Jeddah, Yusron B Ambary menjelaskan, bus berisikan jemaah asal Indonesia itu tak sengaja menabrak jeep.
“Menurut informasi yang kami terima di lapangan, bus tersebut menabrak jeep yang tiba-tiba menyalip hingga terguling dan terbakar,” jelasnya, Minggu (23/3/2024).
Dalam kejadian kecelakaan bus jemaah umrah tersebut, 2 kendaraan habis terbakar baik bus maupun jeep. Keduanya terbakar di pinggir jalan dan tidak menutupi jalan.
Menurut Yusron, total WNI yang menjadi korban berjumlah 20 orang, termasuk petugas dari mutawif dan dari travel.
“Enam di antaranya meninggal dunia dan selebihnya luka-luka,” lanjutnya.
Identitas Korban Kecelakaan Bus Jemaah Umrah Asal Indonesia di Arab Saudi
Sejauh ini, 2 orang jemaah yang meninggal dunia berasal dari Bojonegoro. Yakni Eni Sudarwati, warga Desa Sobontoro yang merupakan anggota DPRD Komisi B dari Fraksi PKB. Selain itu ada juga Dia Novita, yang merupakan Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo, Bojonegoro.
Sedangkan 4 orang korban lainnya adalah masih satu keluarga. Dawam Mahmud dan Sumarsih Djarudin yang merupakan suami-istri. Kemudian Audrya Malika Adam dan Areline Nawallya Adam adalah adik-kakak.
“Keempat korban ini satu keluarga, terdiri dari seorang ayah, ibu, dan 2 putrinya,” terang Yusron.
Terkait kecelakaan bus jemaah umrah tersebut, Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyebut, kasus ini akan menjadi bahan evaluasi menjelang musim haji.
Baca Juga: Minibus Tertabrak Kereta Api di Ciamis, Pasutri Selamat
Terlebih menurutnya, seharusnya sopir bus Mekkah ke Madinah ada 2 orang untuk menghindari kelelahan saat mengemudi.
“Ya itu bahan juga buat kita. Kan memang ada regulasi bahwa sopir Mekah-Madinah itu harus 2 orang, jadi tidak boleh 1 sopir,” jelas Nasaruddin Umar. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)