Sabtu, Maret 29, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Khaulah binti Tsa’labah, Wanita Pemberani yang Mencari Keadilan

Kisah Khaulah binti Tsa’labah, Wanita Pemberani yang Mencari Keadilan

Setiap orang pasti pernah merasa tidak diperlakukan dengan adil. Kadang, meski sudah berbicara, tidak ada yang mendengarkan. Tapi bayangkan jika keluhan Anda langsung Allah SWT jawab. Inilah yang terjadi pada kisah Khaulah binti Tsa’labah.

Baca Juga: Kisah Nabi Samson dalam Islam, Sosok yang Memiliki Kekuatan Luar Biasa

Khaulah mengalami ketidakadilan dari suaminya dan berjuang untuk mendapatkan haknya. Kisahnya menjadi bukti bahwa suara perempuan juga berharga di mata Allah. Kisahnya dapat menjadi inspirasi kaum wanita sampai dengan masa sekarang.

Kisah Khaulah binti Tsa’labah, Teguh Memperjuangkan Haknya

Khaulah binti Tsa’labah adalah seorang perempuan dengan wajah menawan, tutur kata yang indah, dan kefasihan berbicara. Ia merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal karena keistimewaannya.

Nama lengkapnya adalah Khaulah binti Tsa’labah bin Ashram bin Fihr bin Ghanam bin Auf. Ia menjadi sosok yang dihormati karena pengaduannya kepada Nabi Muhammad SAW sampai didengar di langit ketujuh. Kejadian ini menjadikannya figur yang disegani, bahkan oleh Umar bin Khattab.

Khaulah adalah istri dari Aus bin As-Shamit bin Qais, seorang pejuang yang turut serta dalam perang Badar, Uhud, serta berbagai pertempuran lainnya.

Khaulah binti Tsa’labah adalah seorang perempuan yang tidak mudah menyerah. Ia menikah dengan Aus bin As-Shamit, seorang sahabat Nabi yang lebih tua darinya. Suaminya memiliki sifat pemarah dan terkadang berkata kasar.

Suatu hari, suaminya marah dan mengucapkan kata-kata yang membuatnya terluka. Ia menyamakan Khaulah dengan punggung ibunya, yang dalam tradisi Arab berarti talak. Namun, setelah sadar akan perkataannya, suaminya menyesal dan ingin rujuk kembali.

Khaulah tidak terima diperlakukan semena-mena oleh suaminya. Ia tahu bahwa perkataan suaminya memiliki konsekuensi besar. Ia ingin mencari keadilan dan memastikan tidak ada perempuan lain yang mengalami hal yang sama.

Datang Mengadu kepada Rasulullah

Kisah Khaulah binti Tsa’labah setelahnya, ia tidak tinggal diam. Ia mendatangi Rasulullah untuk meminta solusi atas masalahnya. Ia ingin tahu apakah pernikahannya masih sah atau sudah berakhir karena ucapan suaminya.

Rasulullah mendengarkan keluhannya dengan penuh perhatian. Namun, beliau tetap mengatakan bahwa dalam hukum yang berlaku saat itu, ucapan suaminya termasuk talak. Artinya, ia harus berpisah dari suaminya tanpa ada jalan untuk kembali.

Mendengar itu, Khaulah merasa tidak puas. Ia tidak ingin kehilangan rumah tangganya hanya karena ucapan yang diucapkan dalam kemarahan. Ia yakin bahwa Allah memiliki keadilan yang lebih baik.

Doa yang Menggetarkan Langit

Dalam kisah Khaulah binti Tsa’labah, ia tidak hanya mengadu kepada Rasulullah. Ia berdoa langsung kepada Allah dengan penuh ketulusan. Ia menangis dan memohon agar ada jalan keluar dari permasalahannya.

Allah mendengar pengaduannya dan langsung menurunkan wahyu kepada Rasulullah. Surah Al-Mujadilah ayat 1–4 menjadi jawaban atas keluhan Khaulah. Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa dhihar bukanlah talak. Namun, suami yang melakukannya harus membayar kafarat sebelum bisa kembali kepada istrinya.

Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Suruhlah suamimu membebaskan seorang budak.”

Khaulah menjawab, “Demi Allah, wahai Rasulullah, ia tidak memiliki biaya untuk membebaskan seorang budak.”

Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda, “Jika demikian, suruhlah ia berpuasa selama dua bulan berturut-turut.”

Khaulah kembali berkata, “Demi Allah, ia sudah tua dan tidak mampu melakukannya.”

Lalu, Nabi SAW bersabda, “Maka, suruhlah dia memberi makan kepada 60 orang miskin dengan kurma.”

Khaulah pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia tidak memiliki makanan sebanyak itu.”

Mendengar hal itu, Nabi SAW berkata, “Kami akan membantumu dengan serangkai kurma.”

Dengan penuh kebahagiaan, Khaulah berkata, “Wahai Rasulullah, aku juga akan membantunya dengan serangkai kurma lagi.”

Nabi Muhammad SAW pun bersabda, “Engkau telah berbuat baik. Pergilah dan sedekahkan kurma itu untuknya. Kemudian, perlakukanlah suamimu dengan baik.”

Maka Khaulah pun melaksanakan perintah Rasulullah dengan penuh keikhlasan.

Baca Juga: Kisah Nabi Isa dan Tiga Orang Serakah, Gambaran agar Tidak Tertipu Urusan Dunia

Khaulah akhirnya mendapatkan keadilan yang ia harapkan selama ini. Suaminya harus menjalani hukuman yang telah Allah SWT tetapkan sebelum mereka bisa bersama kembali. Perjuangannya menjadi pelajaran bagi banyak orang tentang kekuatan doa dan keadilan Allah.

Pelajaran Berharga dari Kisahnya

Kisah Khaulah binti Tsa’labah mengandung banyak pelajaran yang relevan hingga kini. Salah satunya adalah hak perempuan untuk memperjuangkan keadilan. Khaulah tidak membiarkan dirinya diperlakukan tidak adil oleh suaminya.

Ia tidak diam atau pasrah, tetapi mencari solusi dengan cara yang benar. Ini menjadi bukti bahwa perempuan memiliki hak untuk menyuarakan pendapat dan meminta perlindungan dari ketidakadilan.

Selain itu, kisah ini menunjukkan bahwa doa adalah senjata paling kuat. Khaulah tidak hanya mengadu kepada Rasulullah, tetapi juga langsung berdoa kepada Allah. Ketika semua jalan tampak buntu, ia tetap percaya bahwa Allah pasti memiliki jawaban terbaik. Keajaiban pun terjadi, dan wahyu turun sebagai jawaban atas doanya. Ini menjadi bukti bahwa doa yang tulus tidak pernah sia-sia.

Pelajaran lain dari kisah Khaulah binti Tsa’labah adalah keadilan dalam Islam. Allah tidak membiarkan seseorang diperlakukan semena-mena tanpa konsekuensi. Suami Khaulah tidak bisa begitu saja kembali tanpa membayar kafarat yang Allah tetapkan. Ini menunjukkan bahwa hukum dalam Islam memberikan keseimbangan antara hak dan tanggung jawab.

Khaulah binti Tsa’labah, Inspirasi Kaum Perempuan

Khaulah binti Tsa’labah adalah contoh perempuan yang tidak diam saat mengalami ketidakadilan. Ia berani berbicara dan memperjuangkan haknya dengan cara yang benar. Kisahnya membuktikan bahwa setiap suara bisa didengar, terutama oleh Allah.

Pelajaran dari kisah ini tetap relevan hingga sekarang. Banyak perempuan yang masih berjuang untuk mendapatkan haknya. Khaulah menunjukkan bahwa dengan keteguhan dan doa, keadilan pasti akan datang.

Baca Juga: Kisah Nabi Zulkifli, Raja yang Tahan terhadap Godaan Iblis 

Semoga kisah Khaulah binti Tsa’labah menjadi inspirasi bagi siapa saja yang sedang memperjuangkan haknya. Tidak ada usaha yang sia-sia, terutama jika dilakukan dengan ketulusan. Kisah inspiratif ini dapat menjadi motivasi kaum perempuan untuk bisa memperjuangkan hak-haknya dalam kehidupan. (R10/HR-Online)

Jeje Slebew dilabrak Lisa Mariana

Jeje Slebew Dilabrak Lisa Mariana di Medsos, Ada Apa?

harapanrakyat.com,- Jeje Slebew dilabrak Lisa Mariana. Sebelumnya Lisa Mariana, seorang selebgram dan model majalah dewasa ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Wanita ini...
remisi idul fitri

251 Narapidana Lapas Ciamis Terima Remisi Idul Fitri, 4 Orang Langsung Bebas

harapanrakyat.com,- Ratusan narapidana yang berada di Lapas Ciamis mendapatkan remisi menjelang Idul Fitri 2025. Dari remisi itu, 4 orang di antaranya langsung bebas. Dalam pemberian...
Sistem One Way

Urai Kemacetan Arus Mudik, Polres Garut sudah Berlakukan Sistem One Way 11 Kali

harapanrakyat.com,- H-3 lebaran 2025, jajaran kepolisian dari Polres Garut, Jawa Barat menerapkan sistem one way atau satu arah belasan kali. Bahkan tercatat sudah sebanyak...
Bus DAMRI Stasiun Banjar

Dishub Kota Banjar Ungkap Kelanjutan Operasi Shuttle Bus DAMRI Jalur Stasiun Banjar-Pangandaran

harapanrakyat.com,- Dinas Perhubungan Kota Banjar, Jawa Barat, mengungkapkan kelanjutan pelaksanaan operasional shuttle bus DAMRI dari Stasiun Banjar menuju Pangandaran. Sebelumnya, ini mendapat penolakan. Hal itu...
Selatan Garut

Tinjau Langsung Pergerakan Mudik di Jalur Selatan Garut, Wakapolri: Ada 60 Persen Kendaraan Keluar Jakarta

harapanrakyat.com,- Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri, meninjau jalur mudik Selatan Garut, Jawa Barat. Selain memeriksa fasilitas mudik yang didirikan petugas kepolisian, Wakapolri juga memberi motivasi...
Tanah bantalan rel kereta api longsor

Tanah Longsor Bantalan Rel Kereta di Petak Ciamis-Manonjaya, Sejumlah Perjalanan KA Dialihkan

harapanrakyat.com,- PT KAI Daop 2 Bandung menghentikan sementara sejumlah perjalanan kereta api (KA). Hal itu karena adanya tanah longsor pada bantalan rel kereta api...