Kisah burung ababil yang melindungi Ka’bah dari serangan pasukan Raja Abrahah yang menggunakan gajah sangat menarik untuk kita pelajari. Apalagi dalam sejarah Islam, tahun di mana peristiwa tersebut terjadi terkenal dengan sebutan Tahun Gajah.
Sebagaimana kita ketahui, peristiwa tersebut tergambar begitu jelas dalam Al Quran Surat Al Fiil. Dalam insiden itu, Abrahah yang merupakan seorang raja Yaman, dengan pasukan gajahnya, mencoba menyerang Ka’bah di Makkah.
Menurut buku Ar-Rahiqul Makhtum yang mengulas Sirah Nabawiyah menjelaskan, nama lengkap Raja Abrahah adalah Abrahah al-Asyram.
Raja tersebut sangat bersemangat membangun gereja besar di Sana’a, Yaman, yang disebut Al-Qalis.
Tujuannya, ia bermaksud membangun tempat ibadah yang begitu megah sehingga akan menyaingi Ka’bah di Mekah dan membawa lebih banyak pengikut.
Kisah Burung Ababil Lumpuhkan Pasukan Abrahah
Sebelum peristiwa datangnya burung ababil, saat itu nama Ka’bah sangat begitu terkenal sebagai salah satu tempat suci bagi orang Makkah.
Di satu sisi, karena popularitasnya mengalahkan gereja di Sana’a, sehingga Abrahah berencana menghancurkannya agar gereja yang ia bangun dapat mengunggulinya.
Untuk memuluskan rencananya, ia memanggil pasukan dan berbaris menggunakan gajah untuk menyerang Makkah.
Namun di tengah perjalanan, Allah SWT mengirimkan burung ababil yang dalam Tafsir Ibnu Katsir seperti burung walet tiba-tiba muncul dari atas langit.
Dengan paruh dan cakarnya yang berwarna hitam, satu burung membawa sekitar 3 batu yang sangat panas, dua di kakinya dan satu lagi di paruhnya.
Ketika pasukan gajah mendekati Ka’bah, tiba-tiba gajah yang seharusnya berlari menuju bangunan suci itu, banyak yang berhenti dan tidak bergerak.
Tak hanya itu, Gajah-gajah itu tidak berbaris maju, tetapi malah berbalik dan berjalan berputar-putar di lembah Muhassir.
Melihat itu, Abrahah sangat marah akan hal ini dan mulai mencambuk gajah-gajah itu, berharap untuk membuat mereka tunduk. Namun usaha itu sia-sia.
Di saat itu, burung-burung Ababil datang dan menjatuhkan batu-batu sijjil yang mereka bawa sambil memekikkan suara yang begitu khas. Dari lemparan batu dari burung itu, seketika itu juga yang terkena langsung meninggal.
Bahkan, dalam peristiwa itu tak ada pasukan yang selamat karena terkena lemparan batu dari burung-burung kiriman Allah SWT.
Sementara yang selamat, mereka mengalami luka dan langsung melarikan diri ke berbagai arah untuk mencari perlindungan.
Dari kisah burung ababil menghancurkan pasukan gajah raja Abrahah ini, Ka’bah yang merupakan tempat suci umat Islam pun selamat atas pertolongan Allah SWT. Sehingga, hingga saat ini Ka’bah pun masih bisa kita saksikan. (Muhafid/R6/HR-Online)