harapanrakyat.com,- Bulan Ramadhan memang selalu identik dengan yang namanya takjil. Berbagai menu makanan takjil untuk berbuka puasa mulai dari gorengan, minuman hingga kue-kue manis diperjual belikan.
Kendati demikian, bagaimana jadinya jika takjil yang kita santap untuk berbuka puasa justru malah berbahaya bagi kesehatan?
Baru-baru ini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat dan BPOM DKI Jakarta gencar melakukan pengawasan pangan selama bulan Ramadhan. Terutama pada sajian takjil yang terdapat di pasaran.
Salah satu lokasi kegiatan pengawasan itu dilakukan di daerah Sentra Takjil, Bendungan Hilir. Dalam upaya itu pihak pemerintah kota dan BPOM berusaha memastikan bahwa makanan takjil untuk berbuka aman dari bahan berbahaya.
“Selain upaya pengecekan takjil ini, ada edukasi juga bagi masyarakat untuk memilih pangan yang bebas dari bahan berbahaya dan aman dikonsumsi,” kata Kepala BPOM DKI Jakarta, Sofiyani, Jumat (14/3/2025).
BPOM Temukan Makanan Takjil untuk Berbuka Mengandung Pewarna Tekstil
Dari hasil penelusurannya di Sentra Takjil, Bendungan Hilir, ada 25 sampel baik berupa makanan dan minuman yang dijual pedagang untuk dilakukan uji laboratorium lebih lanjut.
Ternyata dari sampel tersebut terdapat satu makanan, yaitu kue mengandung pewarna tekstil. Hasil dari upaya ini akhirnya pihak BPOM dan Pemkot DKI meminta agar makanan itu tidak dijual lagi.
“Hasil daripada laboratorium terdapat satu makanan jenis kue yang pakai pewarna tekstil, yaitu Rhodamin B. Kami sudah stop makanan yang mengandung zat bahaya agar tidak dijual lagi,” ungkap Sofiyani.
Selama bulan Ramadhan ini akan digelar secara rutin pengawasan makanan pangan agar masyarakat aman mengonsumsi. Tidak hanya di kawasan Benhil, di beberapa tempat juga akan dilakukan upaya yang sama.
“Di Sentra Benhil ini salah satu tempat yang banyak orang tahu, dan banyaknya penjualan makanan takjil untuk berbuka. Jadi kita periksa untuk kenyamanan konsumen,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Kota Administrasi Jakarta Pusat, Ferizan Ginta menegaskan, pihaknya akan terus mengawasi pedagang nakal yang menggunakan zat berbahaya pada makanan dan minuman.
“Akan kami upayakan agar Sentra Takjil ini selama Ramadhan aman dari zat berbahaya,” tandasnya. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)