harapanrakyat.com,- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Jawa Barat, kembali mengadakan lomba simulasi sidang ASEAN dalam ajang Pasundan Model ASEAN Meeting (PASMAM) season 2 tahun 2025.
Kegiatan tersebut telah berlangsung di Aula Suradiredja dari tanggal 24 sampai 27 Februari 2025. Kali ini lomba simulasi sidang ASEAN diikuti 37 sekolah dari seluruh daerah Bandung Raya.
“Mewakili rektor, tentunya bangga FISIP Universitas Pasundan kembali jadi tuan rumah ajang ini. Harapannya dapat memberi pengalaman berharga untuk para siswa. Tentunya ajang ini dapat membantu mereka dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan,” ujar Prof Dr Cartona, Wakil Rektor 1 Universitas Pasundan.
Sementara itu, Dekan FISIP Unpas Dr Kunkunrat menjelaskan ajang ini diselenggarakan dengan dukungan dan kerja sama dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VII Jawa Barat serta Forum Kesiswaan (Forkes) Wilayah VII Jawa Barat. Kegiatan ini mengusung tema “Forging Ahead Together for Global Excellence” dengan fokus pembahasan pada isu polusi.
Kunkunrat menambahkan PASMAM Season 2 juga menghadirkan kegiatan Campus Tour. Peserta mendapat kesempatan untuk mengenal lebih dalam lima program studi unggulan di FISIP Universitas Pasundan. Program studi tersebut meliputi Administrasi Publik, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Administrasi Bisnis, dan Ilmu Komunikasi.
“Ajang ini memberikan kesempatan untuk siswa para peserta mengenal lebih dekat dengan fasilitas dan juga kehidupan kampus,” tuturnya.
Baca Juga: Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Incaran Pelajar
Tujuan ajang PASMAM 2025 untuk memberikan edukasi para sisw tingkat Sekolah Menengah Atas tentang isu sosial dan politik. Terutama dalam konteks politik internasional dan juga hubungan antarnegara di kawasan ASEAN. Lewat simulasi sidang ASEAN, peserta diharapkan dapat memahami proses diplomasi, negosiasi, dan juga perumusan kebijakan untuk organisasi regional.
“PASMAM 2025 semoga dapat memberikan pengalaman berharga bagi peserta. Seperti memahami dinamika politik internasional dan keterampilan negosiasi. Jadi wadah bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap isu-isu global,” ujarnya. (R9/HR/Online/Editor-Dadang)