Dalil tentang zakat fitrah yang terdapat dalam beberapa surat di Al Quran menunjukkan betapa pentingnya amalan ini bagi umat Muslim, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat fitrah tidak hanya sebagai bentuk penyucian diri setelah menjalani ibadah puasa saja.
Baca Juga: Kriteria Penerima Zakat Fitrah dalam Islam yang Harus Diketahui
Akan tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Berikut beberapa dalil yang membahas kewajiban zakat fitrah secara singkat, padat, dan jelas.
Dalil Tentang Zakat Fitrah dalam Surat At Taubah Hingga Al Baqarah
Zakat fitrah merupakan amalan wajib bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Pembayaran zakat ini dapat kita lakukan sejak awal bulan Ramadhan hingga sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.
Umat Muslim dapat menunaikannya dalam bentuk makanan pokok, seperti beras, atau dalam bentuk uang dengan nominal yang setara. Zakat fitrah memiliki berbagai tujuan mulia, di antaranya sebagai penyucian diri dari perbuatan sia-sia dan dosa kecil selama Ramadhan, menyempurnakan ibadah puasa, serta mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat.
Selain itu, zakat fitrah juga berperan dalam mewujudkan keadilan sosial, membantu fakir miskin agar dapat merasakan kebahagiaan Idul Fitri, serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.
Dalam kitab suci Al Quran, ada banyak dalil tentang zakat fitrah yang pastinya harus diketahui oleh umat muslim. Sebab dengan begitu maka pastinya umat muslim akan lebih patuh dalam menjalankan amalan satu ini. Lalu bagaimana saja dalil tersebut? Berikut akan kita bahasa beberapa dalilnya dari berbagai surat.
At Taubah Ayat 103
Dalil pertama tentang zakat fitrah terdapat dalam Surat At Taubah ayat 103. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan umat Muslim untuk membayar zakat dari sebagian harta yang mereka miliki. Zakat tersebut berfungsi sebagai sarana untuk membersihkan dan menyucikan harta, sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Berikut bunyi ayatnya:
خُذۡ مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيۡهِمۡ بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡؕ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمۡؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌۚ
Artinya:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. At Taubah: 103)
Ayat ini menegaskan bahwa zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga memiliki manfaat spiritual dan sosial bagi umat Muslim.
An Nisa Ayat 162
Dalil tentang zakat fitrah berikutnya terdapat dalam Surat An Nisa ayat 162. Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman, termasuk mereka yang menunaikan zakat, akan mendapatkan pahala besar dari Allah. Mereka adalah orang-orang yang percaya pada Al Quran dan kitab-kitab sebelumnya, mendirikan sholat, serta meyakini Allah dan hari akhir.
Berikut bunyi ayatnya:
لٰكِنِ الرّٰسِخُوۡنَ فِى الۡعِلۡمِ مِنۡهُمۡ وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡكَ وَمَاۤ اُنۡزِلَ مِنۡ قَبۡلِكَۚ وَالۡمُقِيۡمِيۡنَ الصَّلٰوةَ وَالۡمُؤۡتُوۡنَ الزَّكٰوةَ وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ ؕ اُولٰٓئِكَ سَنُؤۡتِيۡهِمۡ اَجۡرًا عَظِيۡمًا
Artinya:
“Akan tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang beriman, mereka beriman kepada (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan yang telah diturunkan sebelum engkau, begitu juga orang-orang yang melaksanakan sholat, menunaikan zakat, serta beriman kepada Allah dan hari akhir. Mereka itulah yang akan Kami berikan pahala yang besar.” (QS. An Nisa: 162)
Baca Juga: Keutamaan Zakat Fitrah dalam Islam, Pembersih Harta dan Jiwa
Ayat ini menegaskan bahwa zakat merupakan salah satu amalan yang mendatangkan pahala besar, sejalan dengan iman, sholat, dan keyakinan kepada Allah serta kehidupan akhirat.
An Nur Ayat 56
Dalil tentang zakat fitrah selanjutnya terdapat dalam Surat An Nur ayat 56. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan umat Muslim untuk menunaikan zakat, melaksanakan sholat, dan menaati Rasulullah ﷺ. Selain itu, ayat ini juga menyebutkan bahwa dengan menjalankan perintah tersebut, seseorang akan memperoleh rahmat dari Allah SWT.
Berikut bunyi ayatnya:
وَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَطِيۡعُوا الرَّسُوۡلَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ
Artinya:
“Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul, agar kamu diberi rahmat.” (QS. An Nur: 56)
Ayat ini menegaskan bahwa zakat merupakan bagian dari kewajiban utama dalam Islam, bersama dengan sholat dan ketaatan kepada Rasulullah ﷺ. Keutamaan menunaikan zakat, sebagaimana tercantum dalam ayat ini, adalah mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
At Taubah Ayat 60
Dalam Surat At Taubah ayat 60, Allah SWT menjelaskan siapa saja yang berhak menerima zakat. Ayat ini menetapkan delapan golongan penerima zakat yang berhak mendapatkan bantuan, termasuk fakir, miskin, dan mereka yang membutuhkan pertolongan.
Berikut bunyi ayatnya:
اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلۡفُقَرَآءِ وَالۡمَسٰكِيۡنِ وَالۡعٰمِلِيۡنَ عَلَيۡهَا وَالۡمُؤَلَّفَةِ قُلُوۡبُهُمۡ وَفِى الرِّقَابِ وَالۡغٰرِمِيۡنَ وَفِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِۚ فَرِيۡضَةً مِّنَ اللّٰهِؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ
Artinya:
“Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus zakat, para mualaf yang dilunakkan hatinya, untuk (memerdekakan) hamba sahaya, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah: 60)
Dari ayat ini, delapan golongan yang berhak menerima zakat adalah:
- Fakir – Orang yang sangat membutuhkan dan tidak memiliki penghasilan mencukupi.
- Miskin – Orang yang memiliki penghasilan tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Amil – Pengurus zakat yang bertugas mengelola dan menyalurkan zakat.
- Mualaf – Orang yang baru masuk Islam atau yang hatinya perlu dikuatkan dalam Islam.
- Riqab – Hamba sahaya atau budak yang ingin memerdekakan diri.
- Gharimin – Orang yang memiliki utang untuk keperluan mendesak dan tidak mampu membayarnya.
- Fisabilillah – Orang yang berjuang di jalan Allah, seperti dakwah dan jihad.
- Ibnu Sabil – Musafir atau orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan memerlukan bantuan.
Dalil tentang zakat fitrah dalam ayat ini menegaskan bahwa zakat memiliki peran sosial yang besar dalam membantu mereka yang membutuhkan serta mendukung berbagai kepentingan umat Islam.
At Taubah Ayat 71
Dalam Surat At Taubah ayat 71, Allah SWT memberikan beberapa perintah kepada orang-orang beriman. Ayat ini menekankan pentingnya melakukan kebaikan (amar makruf), mencegah kemungkaran (nahi mungkar), menegakkan sholat, menunaikan zakat, serta menaati Allah dan Rasul-Nya. Sebagai balasan atas ketaatan ini, Allah menjanjikan rahmat-Nya kepada mereka.
Baca Juga: Manfaat Zakat Mal, Bisa Bersihkan Harta dan Hati
Berikut bunyi ayatnya:
وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتُ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ ۘ يَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَيُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوۡنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيۡعُوۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ ؕ اُولٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ اللّٰهُؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ
Artinya:
“Dan orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, serta taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah: 71)
Ayat ini menunjukkan bahwa menunaikan zakat bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial umat Islam dalam menjaga keseimbangan dan kebaikan di masyarakat. Sebagai balasannya, Allah menjanjikan rahmat-Nya bagi mereka yang menjalankan perintah-perintah ini dengan penuh keimanan.
Al Baqarah Ayat 43
Dalil tentang zakat fitrah selanjutnya terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 43. Ayat ini berisi perintah untuk menegakkan sholat dan menunaikan zakat, serta menekankan pentingnya melaksanakan sholat secara berjamaah. Penyandingan perintah sholat dan zakat dalam ayat ini menunjukkan bahwa zakat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam.
Berikut bunyi ayatnya:
وَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارۡكَعُوۡا مَعَ الرّٰكِعِيۡنَ
Artinya:
“Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Ayat ini menunjukkan bahwa zakat memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam, sebagaimana halnya sholat. Zakat tidak hanya menjadi bentuk kepatuhan kepada Allah, tetapi juga memiliki peran sosial dalam membantu mereka yang membutuhkan.
Al-Baqarah Ayat 83
Masih dalam Surat Al-Baqarah, dalil tentang zakat fitrah lainnya terdapat pada ayat 83. Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan perintah kepada Bani Israil agar hanya menyembah-Nya, berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak yatim, dan orang miskin, serta berbicara dengan tutur kata yang baik. Selain itu, Allah juga memerintahkan mereka untuk melaksanakan sholat dan menunaikan zakat.
Berikut bunyi ayatnya:
وَاِذۡ اَخَذۡنَا مِيۡثَاقَ بَنِىۡۤ اِسۡرٰٓءِيۡلَ لَا تَعۡبُدُوۡنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا وَّذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَالۡمَسٰكِيۡنِ وَقُوۡلُوۡا لِلنَّاسِ حُسۡنًا وَّاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَ اٰتُوا الزَّكٰوةَ ثُمَّ تَوَلَّيۡتُمۡ اِلَّا قَلِيۡلًا مِّنۡكُمۡ وَاَنۡتُمۡ مُّعۡرِضُوۡنَ
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil: ‘Janganlah kamu menyembah selain Allah, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, laksanakanlah sholat, dan tunaikanlah zakat.’ Tetapi kemudian kamu berpaling, kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu masih menjadi pembangkang.” (QS. Al-Baqarah: 83)
Baca Juga: Zakat Fitrah untuk Ibu Hamil, Ketahui Ketentuan Hukumnya
Ayat ini menunjukkan bahwa perintah menunaikan zakat telah ada sejak zaman dahulu, bahkan diberikan kepada umat sebelum Nabi Muhammad ﷺ. Perintah ini juga berkaitan erat dengan nilai-nilai sosial seperti kepedulian terhadap sesama, berbicara dengan baik, dan menjaga hubungan dengan orang lain. Zakat bukan hanya kewajiban ibadah, tetapi juga sarana untuk menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat.
Al-Baqarah Ayat 110
Dalam Surat Al Baqarah ayat 110, Allah SWT kembali menegaskan perintah untuk mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Selain itu, dalil tentang zakat fitrah ini juga menyebutkan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan oleh umat Muslim, termasuk zakat, akan mendapatkan balasan pahala di sisi Allah.
Berikut bunyi ayatnya:
وَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ وَمَا تُقَدِّمُوۡا لِاَنۡفُسِكُمۡ مِّنۡ خَيۡرٍ تَجِدُوۡهُ عِنۡدَ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ
Artinya:
“Dan laksanakanlah sholat serta tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu usahakan untuk dirimu, niscaya kamu akan mendapat (balasannya) di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 110)
Ayat ini menegaskan bahwa segala bentuk kebaikan, termasuk zakat, akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT. Perintah sholat dan zakat kembali disebutkan bersama, menunjukkan bahwa keduanya merupakan ibadah utama dalam Islam yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan. Allah juga menegaskan bahwa tidak ada kebaikan yang sia-sia, karena semuanya akan mendapatkan balasan yang adil dari-Nya.
Baca Juga: Asal Usul Zakat Fitrah dan Keutamaan Menunaikannya
Dalil tentang zakat fitrah di dalam kitab suci Al Quran memang cukup beragam dan tersebar pada berbagai surat. Melalui dalil tersebut terbukti jelas bahwa zakat adalah salah satu perintah dari Allah yang sangat penting. Apalagi amalan menjelang hari raya Idul Fitri ini juga menawarkan banyak manfaat dan keutamaan bagi umat muslim. (R10/HR-Online)