Ternak otter atau berang-berang semakin populer sebagai bisnis peternakan yang menjanjikan. Hewan ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Namun, untuk sukses dalam cara ternak otter, perlu pemahaman yang baik mengenai habitat, nutrisi, dan perawatan.
Baca Juga: Ternak Landak Mini, Hewan Berduri yang Menggemaskan
Panduan Cara Ternak Otter untuk Pemula
Berikut adalah panduan lengkap bagi Anda yang ingin memulai bisnis ternak otter.
1. Pemilihan Lokasi dan Kandang
Langkah pertama dalam ternak otter adalah memilih lokasi yang sesuai. Otter membutuhkan lingkungan yang mendukung aktivitas mereka, seperti berenang dan berburu. Oleh karena itu, lokasi ternak sebaiknya dekat dengan sumber air bersih seperti sungai atau kolam.
Kandang otter harus cukup luas dan memiliki akses ke air. Buatlah kolam buatan dengan kedalaman minimal 1 meter dan luas yang cukup agar otter bisa berenang bebas.
Pastikan juga terdapat area kering untuk mereka beristirahat. Selain itu, kandang harus lengkap dengan pagar yang kokoh dan tinggi untuk mencegah otter melarikan diri.
Selain faktor ukuran dan keamanan, penting juga untuk memastikan bahwa kandang memiliki suhu dan kelembaban yang sesuai. Otter lebih menyukai suhu yang sejuk dan lingkungan yang tidak terlalu kering. Oleh karena itu, Anda bisa menambahkan tanaman dan tempat berteduh di sekitar kandang untuk menciptakan suasana alami bagi otter.
2. Pakan dan Nutrisi
Otter adalah hewan karnivora yang diet utamanya terdiri dari ikan, kerang, dan hewan air lainnya. Pastikan memberikan pakan yang berkualitas dan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
Beberapa jenis makanan yang baik untuk otter meliputi:
- Ikan segar
- Daging ayam
- Kerang
- Udang
- Cacing air
- Serangga kecil seperti jangkrik
Frekuensi pemberian pakan sebaiknya 2-3 kali sehari dalam jumlah yang cukup. Selain itu, suplementasi vitamin dan mineral bisa diberikan untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh mereka.
Salah satu hal yang harus dihindari adalah memberi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti ikan yang terkontaminasi logam berat atau makanan olahan yang mengandung pengawet berlebihan.
3. Perawatan dan Kesehatan
Perawatan kesehatan otter sangat penting dalam cara ternak otter. Rutin periksakan kondisi kesehatan otter ke dokter hewan untuk memastikan mereka bebas dari penyakit. Vaksinasi dan pengobatan rutin harus dijadwalkan untuk mencegah penyakit yang umum menyerang otter.
Beberapa penyakit yang sering menyerang otter meliputi:
- Infeksi saluran pernapasan
- Penyakit kulit akibat lingkungan yang kotor
- Parasit dalam tubuh akibat konsumsi makanan yang tidak higienis
Selain itu, kebersihan kandang harus Anda jaga dengan membersihkan sisa pakan dan kotoran secara teratur. Air kolam juga harus rutin Anda ganti untuk menghindari pertumbuhan bakteri dan menjaga kualitas air tetap baik.
4. Reproduksi dan Pembiakan
Cara ternak otter selanjutnya yakni tahap reproduksi. Otter biasanya mencapai kematangan seksual pada usia 2-3 tahun. Proses reproduksi otter memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal penanganan dan perawatan anak otter.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam pembiakan otter:
- Pastikan pasangan otter berada dalam kondisi sehat
- Lingkungan kandang harus mendukung proses kawin
- Masa kehamilan otter berlangsung sekitar 60-70 hari
- Anak otter yang baru lahir membutuhkan perawatan ekstra, terutama dalam pemberian pakan dan menjaga suhu tubuh
Baca Juga: Cara Beternak Kalajengking untuk Dijual Racunnya, Keuntungan Besar
Saat otter melahirkan, sebaiknya dibiarkan dalam suasana yang tenang dan minim gangguan. Otter betina sangat protektif terhadap anaknya, sehingga intervensi manusia harus seminimal mungkin, kecuali dalam kondisi darurat.
5. Pemasaran dan Penjualan
Sebelum memulai bisnis ternak otter, penting untuk melakukan riset pasar dan memahami permintaan serta harga jual otter. Jalin kerja sama dengan pembeli potensial, seperti kebun binatang, lembaga penelitian, dan individu yang tertarik memelihara otter sebagai hewan peliharaan.
Strategi pemasaran yang bisa Anda lakukan:
- Promosi melalui media sosial
- Membuat website khusus untuk bisnis ternak otter
- Bergabung dengan komunitas pecinta otter
- Menawarkan otter ke tempat wisata edukasi atau konservasi
Pastikan Anda memiliki izin dan dokumen legal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis ini, sesuai dengan regulasi yang berlaku di wilayah Anda. Mengingat beberapa negara memiliki aturan ketat terkait perdagangan satwa liar, Anda harus memastikan bahwa bisnis ternak otter yang dijalankan mematuhi peraturan konservasi yang berlaku.
6. Keuntungan dan Tantangan dalam Ternak Otter
Sama seperti bisnis peternakan lainnya, ternak otter memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh antara lain:
- Harga jual yang tinggi karena permintaan pasar yang meningkat
- Bisa menjadi bagian dari program konservasi dan edukasi
- Memiliki nilai eksotis yang menarik bagi kolektor atau pecinta hewan
Namun, ada beberapa tantangan yang harus diperhatikan, seperti:
- Biaya pemeliharaan yang cukup tinggi
- Perizinan yang kompleks dan regulasi ketat
- Membutuhkan pengetahuan khusus dalam perawatan dan kesehatan otter
Dengan memahami tantangan ini, Anda bisa lebih siap dalam mengelola peternakan otter secara profesional.
Kesimpulan
Cara ternak otter membutuhkan perhatian khusus dalam hal pemilihan lokasi, pakan, perawatan kesehatan, serta strategi pemasaran yang tepat. Dengan perencanaan yang matang dan pengetahuan yang cukup, bisnis ternak otter bisa menjadi peluang yang menguntungkan. Pastikan Anda memahami semua aspek yang diperlukan agar sukses dalam menjalankan bisnis ini.
Baca Juga: Cara Budidaya Ulat Bambu sebagai Peluang Usaha Menguntungkan
Jika Anda berminat untuk mencoba cara ternak otter, pastikan Anda memiliki sumber daya yang memadai dan komitmen untuk memberikan perawatan terbaik bagi hewan-hewan ini. Dengan cara yang tepat, ternak otter bisa menjadi usaha yang menguntungkan sekaligus membantu menjaga kelestarian spesies ini. (R10/HR-Online)