harapanrakyat.com,- Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya peningkatan status situs purbakala Patiayam menjadi cagar budaya nasional. Menurutnya, perlindungan yang lebih maksimal perlu segera diberikan, untuk mencegah kerusakan akibat faktor alam dan aktivitas manusia.
“Situs-situs prasejarah seperti Patiayam harus mendapat perhatian serius. Peninggalan ini adalah sumber ilmu yang berharga bagi generasi mendatang,” ungkap Lestari dalam pertemuan dengan pakar arkeologi dari Center for Prehistory and Austronesian Studies (CPAS) di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
Baca Juga: Situs Purbakala Tatar Galuh Museum Tambaksari Kini Bisa Dijumpai di Kantor Setda Ciamis
Lestari Moerdijat juga menekankan perlunya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, dalam menjaga warisan berharga ini. Dengan pengelolaan yang baik, situs-situs sejarah dapat terus dipelajari dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
“Pelestarian situs sejarah harus menjadi tanggung jawab bersama. Dengan perlindungan yang tepat, warisan ini bisa terus memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat luas,” pungkasnya.
Sebagai wawasan, bahwa situs purbakala Patiayam merupakan salah satu peninggalan prasejarah yang berharga di Indonesia. Situs ini berada di Pegunungan Patiayam, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tepatnya di Dukuh Kancilan, Desa Terban, Kecamatan Jekulo.
Situs ini mencakup area seluas 2.902,2 hektare, dan membentang hingga beberapa kecamatan di Kabupaten Pati.
Sejak lama, Patiayam dikenal sebagai lokasi penemuan fosil purba. Hingga kini, kurang lebih 1.500 fosil telah ditemukan, termasuk fosil gading gajah yang kini tersimpan di Museum Ronggowarsito, Semarang. Sementara itu, banyak fosil lainnya masih berada di rumah penduduk sekitar karena keterbatasan fasilitas penyimpanan.
Keistimewaan Situs Purbakala Patiayam
Situs ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan situs purbakala lainnya di Indonesia. Fosil di wilayah ini terbentuk secara alami karena tertimbun abu vulkanik halus, sehingga tetap utuh dan tidak berpindah akibat erosi sungai.
Hal ini membuat Patiayam berbeda dengan situs lain. Seperti Sangiran dan Trinil, di mana fosilnya sering bercampur dengan endapan lain.
Selain itu, situs purbakala Patiayam merupakan situs yang terbilang lengkap. Penemuan fosil manusia purba (Homo erectus), fauna vertebrata dan invertebrata, serta alat-alat batu dari masa prasejarah mengukuhkan nilai ilmiahnya. Lapisan tanah di situs ini juga menunjukkan jejak kehidupan yang berlangsung tanpa terputus selama lebih dari satu juta tahun.
Langkah Pelestarian dan Potensi Wisata Sejarah
Pemerintah Kabupaten Kudus terus berupaya melestarikan Situs Patiayam dengan berbagai langkah, seperti mendukung penelitian dan ekskavasi serta merencanakan pembangunan museum yang lebih representatif. Harapannya, museum ini tidak hanya menjadi pusat edukasi tetapi juga objek wisata sejarah yang menarik bagi masyarakat.
Baca Juga: Pendopo dan Eks Kantor Kawedanaan Ciamis Ditetapkan Sebagai Objek Cagar Budaya
Selain nilai sejarahnya, kawasan situs purbakala Patiayam juga memiliki potensi wisata lain. Di sekitar situs ini terdapat Masjid dan Makam Sunan Muria, air terjun, serta berbagai destinasi wisata alam lainnya. Tak hanya itu, Goa Patiayam atau Goa Dalem juga menjadi lokasi ziarah yang sering dikunjungi. (Feri Kartono/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)