harapanrakyat.com,- Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) kembali merebak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sejumlah sapi milik warga tiba-tiba mati mendadak.
Warga pemilik sapi tersebut mengaku telah berupaya mengobati hewan peliharaan mereka dengan ala kadarnya. Akan tetapi, jumlah kematian semakin bertambah, sehingga para peternak sapi perah mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Diliihat dari gejala yang dialami sapi yang mati, diduga hewan ternak tersebut terkena wabah PMK.
Aripin, salah seorang peternak sapi asal Kampung Pabrik Lebak Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut mengalami kerugian besar akibat 5 ekor sapi miliknya mati mendadak. Peternak sapi perah itu mengatakan, gejala penyakit yang diderita sapi mirip PMK. Sebelum mati, sapi milik Aripin mengeluarkan busa dari mulut serta bagian kuku kaki sapi terkelupas.
Aripin tak bisa berbuat banyak untuk mengobati sapi yang diduga terpapar wabah PMK. Ia hanya mampu mengobati dengan ramuan ala kadarnya. Sehingga ia harus merugi saat dalam kurun waktu 1 pekan 5 hewan ternaknya ditemukan tak bernyawa.
“(Sapi) kepunyaan kami dalam waktu satu minggu sudah 5 ekor yang mati, dan saudara juga tetangga sudah ada 10 ekor. Mulai terdampak terlihat lendir dari mulut. Tidak mau makan rumput, tidak mau makan konsentrat, setelah itu mati mendadak,” kata Aripin, Kamis (27/2/2025).
Baca Juga: Bencana Pergerakan Tanah Terjang Malangbong Garut, Sejumlah Rumah Alami Kerusakan
Wabah PMK Kembali Merebak di Garut, Dinas Peternakan Fokus Pengendalian
Upaya vaksinasi terhadap para peternak hewan sapi maupun domba di Garut, sebetulnya sedang dilakukan sejak bulan Januari-Februari 2025 oleh Dinas terkait. Akan tetapi karena wabah PMK kembali merebak di wilayah Desa Cintanagara Garut, tim dokter hewan yang diterjunkan ke lokasi pun lebih fokus pada pengobatan dan pengendalian.
“Kawasan sapi perah berdasarkan laporan penyakit yang diduga penyakit mulut dan kuku, dari Dinas Perikanan dan Peternakan sedang melakukan vaksinasi massal, karena di kawasan ini sudah terjangkit jadi kami tidak melakukan vaksinasi di tempat ini tapi kami fokus terhadap pengobatan dan cara pengendalian,” ujar dr Rahmi, tim dokter hewan Dinas Perikanan dan Peternakan Garut.
Baca Juga: Mitos Talaga Bodas Garut, Konon Airnya Bisa Menyembuhkan Penyakit
Wabah PMK yang kembali merebak di Garut tentu merugikan para peternak sapi. Kerugian peternak tak sedikit, bisa sampai ratusan juta rupiah, bahkan miliaran rupiah karena harga sapi saat ini sedang tinggi. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)