harapanrakyat.com,- Sejumlah masyarakat di Kelurahan Linggasari, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melaksanakan kegiatan tradisi Mapag Ramadhan atau munggahan. Tradisi menjelang bulan ramadhan tersebut di Komplek Gunung Jaha, situs Makam Eyang Dalem Wirautama Awirangan,Senin (17/2/2025).
Acara tradisi munggahan ini juga turut dihadiri Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) serta dari Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis. Sementara untuk acaranya, diisi dengan tawasulan, doa bersama dan diakhiri dengan makan bersama.
Baca Juga: Merawat Tradisi: Ini Deretan Upacara Adat Mapag Ramadhan di Ciamis
Didin Muslihudin, salah seorang panitia kegiatan mengatakan, acara tersebut sudah rutin diselenggarakan setiap tahunnya di Komplek Gunung Jaha.
“Di Gunung Jaha ini ada situs makam Eyang Dalem Wirautama, dan juga ada makam ulama yaitu Syekh Nurudin,” katanya Senin (17/2/2025).
Didin menjelaskan, tujuan kegiatan tradisi Mapag Ramadhan ini, adalah bentuk kolaborasi antara agama dan budaya supaya bersatu dan saling menguatkan. Maknanya yaitu, agar masyarakat dapat bersatu dan di menjalani bulan ramadhan dengan khidmat.
“Kegiatan ini juga dihadiri dari Disbudpora, Dinas Pariwisata, camat, kelurahan, MUI serta masyarakat setempat,” jelasnya.
Alasan Disbudpora Ciamis Hadiri Tradisi Mapag Ramadhan
Sementara itu, menurut Sekretaris Disbudpora Ciamis, Ega Anggara Al Kautsar, ini bukan tradisi yang pertama. Karena tradisi ini sudah turun temurun yang diwariskan antar generasi.
“Namun, kali ini ada sedikit berbeda. Karena memang acara ini dibikin dengan keterlibatan masyarakat, sehingga masyarakat bisa datang berduyun-duyun pada acara ini,” ujarnya.
Baca Juga: Sejarah Tradisi Munggahan Jelang Bulan Suci Ramadhan
Lanjutnya mengatakan, bahwa di tahun 2025 ini sudah dibentuk paguyuban pelestari sejarah dan budaya Gunung Jaha. Kaitan dengan itu, pihaknya bisa menghadiri kegiatan tradisi Mapag Ramadhan saat ini. Terlebih saat ini juga menghadapi bulan suci ramadhan.
“Kegiatannya tadi ada tawasulan, doa bersama dan menikmati makanan yang merupakan swadaya masyarakat. Ini harus kita pelihara. Karena Ciamis itu dengan latar belakang sejarahnya dan aneka ragam budaya, tentu menjadi kebanggaan masyarakat Ciamis dan berpotensi untuk dikembangkan,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)