harapanrakyat.com,- Tagar Kabur Aja Dulu semakin viral di media sosial dan memicu diskusi luas tentang keinginan banyak anak muda untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Banyak konten kreator dan influencer yang membagikan pengalaman mereka bekerja atau menempuh pendidikan di luar negeri.
Mereka menyoroti peluang besar yang tersedia di negara lain, seperti gaji yang lebih tinggi, kesejahteraan yang lebih baik, dan kesempatan karir yang lebih menjanjikan.
Sehingga hal tersebut semakin menarik minat generasi muda yang merasa kesulitan menghadapi tantangan ekonomi, persaingan kerja, dan ketidakpastian di dalam negeri untuk ikut menyuarakan tagar Kabur Aja Dulu.
Tagar Kabur Aja Dulu kini bukan sekadar tren, tetapi juga bentuk protes terhadap kondisi yang dianggap tidak ideal tinggal di Indonesia.
Keterbatasan lapangan kerja, birokrasi yang rumit, serta ketidakpastian ekonomi membuat mereka melihat luar negeri sebagai tempat yang lebih menjanjikan untuk berkembang.
Baca Juga: Tagar KIP Kuliah Trending di X, Beasiswa Pendidikan Terancam Efisiensi Anggaran?
Tanggapan Mahfud MD terkait Tagar Kabur Aja Dulu yang Semakin Viral
Menanggapi semakin viralnya Tagar Kabur Aja Dulu ini, Mahfud MD mengingatkan bahwa maraknya ajakan untuk “kabur” bisa melemahkan rasa nasionalisme.
Jika semakin banyak masyarakat merasa tidak nyaman dan kehilangan harapan di negara sendiri, kecintaan terhadap tanah air bisa memudar.
Rasa cinta tanah air, menurut Mahfud MD, bisa luntur apabila terjadi kesewenang-wenangan, ketidakadilan, dan lemahnya perlindungan HAM di negara sendiri.
“Jika ini terjadi, muncul pikiran hidup di negara sendiri tidak nyaman dan tak aman, lebih enak hidup di negara orang. Menyeruaklah tagar Kabur Aja Dulu,” cuitnya di akun X @mohmahfudmd, dikutip pada Selasa (18/2/2025).
“Jujur, saya pribadi merasa hidup dengan aman dan nyaman. Saya hanya menjelaskan teori tentang munculnya tagar ‘Kabur Aja Dulu,’ yang mencerminkan ketidaknyamanan masyarakat akibat kesewenang-wenangan dan ketidakadilan. Pada akhirnya, hal itu menggerus rasa nasionalisme warga,” tambahnya di kolom komentar.
Komentar Warganet
Banyak warganet yang berkomentar bahwa viralnya tagar Kabur Aja Dulu ini membentuk pola pikir dan keinginan tentang masa depan yang lebih baik di luar negeri.
“Nah ini yang terjadi prof, anak-anak saya aja bercita-cita pergi ke luar negeri, menjadi pahlawan devisa. Bukan kaya mas Bahlul yang keluar negeri katanya jiwa nasionalismenya tidak ada. Muak sama para koruptor yang sok paling NKRI dan nasionalis..#KaburAjaDulu,” komentar akun @Buruhdes4.
Baca Juga: Viral Pengajian Akbar Gus Iqdam Gunakan Musik DJ, Jamaah Diminta Angkat Tangan dan Joget
Terdapat pula warganet yang berkomentar bahwa ia merasa ketidakpastian hukum dan ketidakadilan sosial semakin merajalela. Beberapa bahkan merasa tidak ada perlindungan dari aparat, sementara pemangku kebijakan hidup dalam kemewahan.
“Betul prof hidup di Negara ini udah enggak ada kepastian hukum, preman ber atas namakan OKP semakin merajalela, lapangan kerja yang tidak ada. Sementara para pemangku kebijakan hidup dengan berfoya-foya,” komentar akun @AdaniaZata.
Salah satu warganet juga berbagi pengalaman terkait lambatnya proses birokrasi seringkali menjadi penghambat utama bagi masyarakat yang ingin berkembang.
“Yah wajar sih Pak, pengalaman saya mengajukan ijin di tingkat pemkab saja prosesnya hampir 2 tahun. Orang ga bisa kerja selama 2 tahun gara-gara pemerintahnya sendiri. Mantab toh,” komentar akun @VintaAwuy.
“Yah mau bilang gimana ya, kondisinya sudah benar-benar meresahkan, runcing di bawah tumpul di atas,” komentar akun @irjaf71luz. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)