Salah satu pahlawan nasional yang patut untuk diulas adalah sejarah KH Zainal Mustafa. Tokoh ini merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia sangat berjasa untuk negara Indonesia. Lahir dari lingkungan keluarga petani sederhana pada 1 Januari 1899, sosok ini menjelma menjadi panutan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Batu Nisan di Berbagai Perspektif Budaya dan Agama
Sekilas Mengenai Sejarah KH Zainal Mustafa
KH Zainal Mustafa merupakan seorang ulama yang berasal dari daerah Tasikmalaya, tepatnya di Singaparna. Ia mempunyai nama asli Hudaemi. Lalu berubah menjadi KH Zainal Mustafa setelah menjalani ibadah haji.
Pada tahun 1927, ia membangun pondok pesantren Sukamanah. Lantaran kondisi Indonesia saat itu sedang mengalami penjajahan Belanda, ia mengalami situasi yang sulit. Salah satunya dalam mengembangkan pendidikan dan ajaran islam.
Sebelum kehadiran Jepang menduduki Indonesia, ia kerap kali menentang pemerintahan kolonial Belanda. Melansir ceramah Tirto, ulama ini selalu berusaha mengobarkan semangat nasionalis rakyat Singaparna. Dalam sejarah, KH Zainal Mustafa sering menyelenggarakan rapat rahasia dalam upaya melawan pemerintah kolonial Belanda.
Perjuangan di Masa Pendudukan Jepang
Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, rakyat Indonesia seolah menemui tonggak kehidupan baru. Kala itu, Jepang menjanjikan kemakmuran untuk rakyat Indonesia. Akan tetapi, harapan ini hanyalah omong kosong belaka.
Pada akhirnya, tujuan Jepang hanya ingin menguasai kekayaan Indonesia demi kebutuhan perang dan perdagangan. Sejak saat itu, sejarah KH Zainal Mustafa melawan penjajah Jepang dimulai.
Ia sangat menyadari bahaya pendudukan Jepang tersebut. Ia tidak segan-segan menolak segala upaya rayuan Jepang untuk mengambil kekayaan rakyat.
Bahkan ia memperingatkan santrinya agar senantiasa teguh pendirian sehingga terhindar dari hasutan Jepang. Hal ini lalu terbukti dengan tindakan Jepang yang kian kejam terhadap warga Indonesia. Selain itu, rakyat juga semakin sengsara dengan adanya kerja paksa (romusha) dan perbudakan seks oleh aturan Jepang.
Baca Juga: Sejarah Sultan Hadiwijaya, Raja Terhebat Kerajaan Pajang
Tidak hanya sampai di situ saja, Jepang juga menerapkan aturan seikerei. Kebijakan ini yang membuat pemicu ledakan perlawanan negara Jepang dengan sang pahlawan. Seikerei merupakan penghormatan kepada Dewa Matahari dengan membungkukkan badan searah dengan terbitnya matahari.
Perlawanan KH Zainal Mustafa dan Rakyat Singaparna
Sejarah KH Zainal Mustafa saat itu menentang keras adanya seikerei di atas. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Oleh karena itu, menyerukan kepada santrinya agar tidak melakukan tindakan menyekutukan Tuhan tersebut.
Dalam perjuangannya, ia semangat untuk meminta santri supaya memperkuat keyakinan serta belajar seni bela diri dengan silat. Akan tetapi, Jepang mengetahui persiapan ini, sehingga mereka merasa terancam. Akibatnya, pada 24 Februari 1944, Jepang mengambil tindakan tegas untuk menangkapnya.
Upaya penangkapan tersebut gagal, tetapi berujung dengan tersulutnya pertempuran yang terkenal jadi “Peristiwa Perlawanan Singaparna”. Peperangan ini terjadi pada 25 Februari 1944, kala itu pasukan militer Jepang menyerang Singaparna.
Saat itu, terjadilah peperangan hebat dan Zainal Mustafa melakukan upaya sabotase, memutuskan komunikasi dan membebaskan tawanan politik. Namun, sayangnya perlawanan rakyat Singaparna mengalami kekalahan.
Sebanyak 86 santri rakyat Singaparna gugur dalam peristiwa tersebut. Usai pertempuran, ia bersama 23 orang lainnya ditangkap oleh Jepang di suatu tempat hingga hilang keberadaannya.
Akhir Perjuangan
Akhir sejarah KH Zainal Mustafa adalah pada 25 Oktober 1944 yaitu saat Jepang melakukan hukuman mati kepada tokoh tersebut. Makamnya bersama para santrinya berada di daerah Ancol Jakarta.
Kemudian setelah itu, jenazahnya dipindahkan ke Singaparna, Tasikmalaya. Karena jasa kepahlawanannya, pemerintahan Indonesia resmi menetapkannya sebagai pahlawan Nasional pada 6 November 1972.
Meskipun dalam peperangan ia kalah, namun sosoknya yang tangguh dan gigih memperjuangkan Indonesia layak mendapat sebutan tokoh pahlawan nasional. Perjuangannya saat itu berhasil membakar semangat juang rakyat dalam melawan propaganda Jepang. Tidak hanya di Singaparna saja, melainkan ke seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Tugu Lilin Cilacap, Ikon Kota yang Sarat Makna
Dari dulu hingga saat ini, sejarah KH Zainal Mustafa menjadi panutan bagi rakyat di Indonesia. Namanya begitu terkenal sampai menjadi inspirasi nama beberapa tempat di Indonesia. Walau raganya sudah tiada, perlawanannya dengan rakyat Singaparna akan terus terkenang abadi. Semoga keberaniannya dapat menginspirasi khususnya kepada rakyat Indonesia untuk generasi masa kini. (R10/HR-Online)