Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini bersamaan dengan perayaan kemerdekaan dan berbagai acara lainnya. Lalu, bagaimana sejarah perkembangan karnaval dari masa ke masa? Simak selengkapnya dalam artikel berikut!
Baca Juga: Mengenal Rumah Marga Tjhia, Destinasi Wisata Sejarah di Wilayah Pecinan Singkawang
Perjalanan Sejarah Karnaval Indonesia dari Masa ke Masa
Berdasarkan berbagai sumber, karnaval atau pawai pada awalnya merupakan festival perayaan musim semi di Yunani yang terselenggara untuk menghormati Dionysus, dewa anggur. Tradisi ini kemudian diadopsi oleh Bangsa Romawi dengan menggelar pesta penghormatan kepada Bacchus, dewa anggur Romawi, serta Saturnalia.
Seiring waktu, karnaval mulai menyebar ke berbagai negara seperti Jerman, Belanda, Brasil, dan Italia. Dalam pelaksanaannya, karnaval terkenal dengan istilah “parade” atau “karnaval” sebagai bagian dari perayaan hari besar atau peristiwa tertentu.
Lalu, bagaimana sejarah dan perkembangan karnaval di Indonesia? Di Indonesia, pelaksanaan karnaval beriringan pada rangka perayaan Hari Kemerdekaan pada bulan Agustus atau peristiwa besar lainnya di waktu tertentu.
Tradisi ini sudah ada sejak awal Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945. Namun, menurut Radius, pada periode 1945 hingga 1949, karnaval masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena situasi yang belum stabil.
Awal Masa Kemerdekaan
Sejarah karnaval Indonesia pada awal masa kemerdekaan, yaitu terdapat ratusan orang yang melakukan iring-iringan di Jalan Pegangsaan Timur oleh pemuda dengan membawa tongkat bendera merah putih. Para pemuda membawa tongkat dengan bendera merah putih, sementara beberapa lainnya mengarak kain bertuliskan “Sekali Merdeka, Tetap Merdeka.”
Peristiwa ini berlangsung pada Sabtu, 18 Agustus 1945, dan menjadi karnaval pertama dalam sejarah perayaan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1946, peringatan Hari Kemerdekaan berlangsung dengan meriah. Berbagai lapisan masyarakat Indonesia turut serta mengikuti perayaan kemerdekaan tersebut. Rumah dan gedung tampak berhiaskan dengan janur kuning serta dedaunan lainnya sebagai simbol perayaan.
Namun, suasana perayaan saat itu juga diwarnai ketegangan. Keberadaan polisi dan tentara Inggris yang berupaya mencegah masyarakat mengikuti perayaan kemerdekaan menyebabkan situasi menjadi mencekam. Meskipun demikian, semangat rakyat Indonesia untuk merayakan kemerdekaan tetap berkobar.
Baca Juga: Sejarah Pendidikan Inklusi di Indonesia, Bermula dari Skandinavia
Mulai Ada Perayaan Besar di Tahun 1950
Sejarah karnaval Indonesia mulai mengalami kebebasan perayaan kemerdekan pada tahun 1950. Ya, pada tahun 1950, perayaan kemerdekaan di Indonesia mulai berlangsung dengan lebih bebas dan terbuka. Rakyat dapat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI dengan meriah, bahkan di beberapa daerah perayaan berlangsung selama beberapa hari.
Berbagai rangkaian acara menjadi agenda wajib dalam peringatan tersebut, seperti menyalakan sirine, memukul bedug, dan membunyikan lonceng menjelang detik-detik proklamasi. Selain itu, masyarakat juga mengikuti kegiatan mengheningkan cipta, pembacaan teks proklamasi, serta pengibaran bendera Merah Putih yang beriringan dengan lagu Indonesia Raya.
Pada masa itu, masyarakat Tionghoa turut berpartisipasi dalam perayaan dengan menampilkan kesenian barongsai dalam pawai. Meskipun peringatan HUT RI semakin besar dan meriah, Indonesia belum memiliki tradisi karnaval seperti di negara-negara Barat. Perayaan masih bersifat resmi dan tradisional, seperti acara Sekaten di Yogyakarta, yang lebih berfokus pada ritual budaya dan upacara formal.
Karnaval Modern Mulai Tahun 2000-an
Sejarah karnaval Indonesia mengalami masa fase puncak tahun 2000-an. Konsep karnaval yang melibatkan parade kostum mulai berkembang luas pada tahun ini. Di Indonesia mulai terdapat beberapa karnaval yang terselenggara secara besar-besaran pada tahun tersebut.
Salah satu karnaval terbesar di Indonesia adalah Jember Festival, atau yang biasa terkenal dengan nam Jember Fashion Festival. Kegiatan ini mulai diadakan tahun 2003 dan menjadikan Jember Fashion Festival sebagai karnaval fesyen terbesar di Indonesia bahkan internasional.
Dalam karnaval modern seperti ini mulai menggunakan konsep-konsep non formal atau tidak melulu tradisi resmi layaknya zaman kemerdekaan. Konsep karnaval di Indonesia sudah berkembang pesat menjadi parade dengan konsep yang bervariasi mulai dari fesyen, budaya, dan seni.
Sebagai contoh karnaval dengan konsep modern masa kini adalah seperti di Malang Flower Carnival, Kanjuruhan Culture Carnival, dan Batu Art Flower Carnival.
Baca Juga: Sejarah Tradisi Munggahan Jelang Bulan Suci Ramadhan
Sejarah karnaval Indonesia menandai perkembangan warisan budaya meriah yang berubah menjadi sebuah pertunjukkan dengan mengadopsi penggabungan berbagai budaya. Secara keseluruhan, momen karnaval dapat menjadi panggung besar bagi ekonomi kreatif Indonesia. Sebab, terjadi kolaborasi antara seni, budaya, dan juga bisnis yang dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan berbagai pihak. (R10/HR-Online)