harapanrakyat.com,- Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi melarang sekolah melakukan study tour. Hal tersebut mendapat respons dari sekolah, salah satunya SMA Negeri 1 Ciamis yang menilai larangan study tour tersebut masih abu-abu, mengingat belum ada surat resmi yang diterima pihak sekolah.
Meski demikian, Dede Mulyadi, Plt Kepala SMA Negeri 1 Ciamis, menyatakan sekolah siap mematuhi aturan larangan study your tersebut.
“Kami sebagai pelaksana, jika memang ada aturan yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, tentu kami siap mengikutinya,” ungkapnya.
Dede menyebut aturan itu bisa dilaksanakan apabila sudah ada regulasi yang tegas. Hal tersebut supaya tidak menjadi salah paham kepada orang tua murid dan sekolah nantinya terkait larangan study tour itu.
Dede menjelaskan study tour tidak termasuk dalam program wajib sekolah. Study tour muncul dari usulan siswa melalui OSIS, yang tujuannya edukatif seperti kunjungan ke perguruan tinggi dan tempat bersejarah.
Baca Juga: Wow! Anak SD Study Tour ke Jepang Bikin Netizen Takjub
Contohnya, siswa kelas XI pernah mengusulkan untuk mengunjungi Yogyakarta guna mengenal lebih jauh tentang sejarah dan budaya di wilayah Jawa Tengah. Hal itu keinginan mereka disampaikan ke pihak sekolah.
“Selain mengenal perguruan tinggi, mereka juga ingin mengetahui serta memahami budaya dan sejarah. Misalnya, Borobudur itu apa, sejarahnya bagaimana. Jadi ada unsur edukasi dan hiburan,” jelasnya.
Ia menyampaikan, sampai saat ini belum ada edaran atau aturan yang tegas melarang pelaksanaan study tour ke sekolah. Meskipun sebelumnya pernah disampaikan dalam bentuk himbauan, namun belum ada surat edaran resmi yang melarang kegiatan tersebut.
“Jika nanti ada regulasi tegas dan semua kebijakan jelas, tentu kami akan patuh pada aturan. Kalau tidak boleh berarti semua tidak ada dan kau masih boleh bisa dilaksanakan, maka seperti apa aturan teknisnya,” pungkasnya (Es/R9/HR-Online/Editor-Dadang)