Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita JabarProduksi Padi Majalengka Anjlok Akibat Cuaca Ekstrem dan Hama Tikus

Produksi Padi Majalengka Anjlok Akibat Cuaca Ekstrem dan Hama Tikus

harapanrakyat.com,- Produksi padi di Majalengka mengalami penurunan signifikan sepanjang 2024. Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA), luas panen padi berkurang 13,09% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, luas panen mencapai 100.124 hektar, namun kini menyusut menjadi 87.013 hektare.

Faktor utama yang memicu penurunan produksi padi di Majalengka ini adalah cuaca ekstrem dan serangan hama tikus.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Majalengka, Joni Kasmuri, menjelaskan bahwa kondisi ini berdampak langsung pada hasil panen petani. Kekeringan yang berkepanjangan membuat pasokan air semakin terbatas, sementara pola musim yang tidak menentu menyulitkan petani menentukan waktu tanam.

Cuaca ekstrem dan serangan hama tikus semakin memperburuk kondisi pertanian di Majalengka. Kekeringan yang lebih lama dari biasanya menyebabkan tanaman padi sulit tumbuh optimal. Selain itu, hama tikus menyerang lebih banyak lahan, terutama di wilayah utara Majalengka.

“Tahun ini tantangan bagi petani semakin berat. Produktivitas padi menurun dari 58,77 kwintal per hektar pada 2023 menjadi 55,50 kwintal per hektare pada 2024,” ungkap Joni, Jumat (7/2/2025).

Kondisi ini, sambung Joni, menyebabkan produksi padi Majalengka turun 17,93%, dari 588.430 ton pada 2023 menjadi 482.918 ton pada 2024.

Burhanudin, seorang petani di Kecamatan Jatitujuh, mengungkapkan bahwa populasi tikus meningkat drastis. Berkurangnya predator alami seperti burung hantu dan ular membuat hama ini semakin merajalela.

“Dulu masih ada burung hantu yang memangsa mereka. Sekarang tikus semakin banyak dan merusak padi sejak awal pertumbuhan,” kata Burhanudin.

Baca juga: Banjir di Majalengka dan Sumedang Berangsur Surut, BPBD Terus Lakukan Validasi Data

Dampak Penurunan Produksi Padi di Majalengka Bagi Petani

Penurunan produksi padi berdampak besar terhadap ekonomi petani di Majalengka. Burhanudin mengaku hanya mampu memanen setengah dari hasil biasanya.

“Tahun lalu saya masih bisa panen 7 ton per hektar. Sekarang paling hanya 3-4 ton. Biaya produksi tetap tinggi, tapi hasilnya turun drastis,” ujar Burhanudin.

Sri Wahyuni, petani dari Kecamatan Kadipaten, juga mengalami hal serupa. Ia menyebutkan bahwa pendapatan keluarganya menurun akibat hasil panen yang berkurang.

“Biasanya harga jual padi cukup menguntungkan. Sekarang, karena produksi turun, kami harus bertahan dengan pendapatan yang minim, sementara kebutuhan terus meningkat,” tutur Sri Wahyuni.

Jika kondisi penurunan produksi padi di Majalengka ini terus berlanjut, petani akan semakin kesulitan mempertahankan usaha pertanian mereka. Cuaca ekstrem dan serangan hama tikus perlu diatasi dengan langkah strategis agar produksi padi di Majalengka kembali stabil dan petani tidak semakin terpuruk. (Feri Kartono)

Laptop HP OmniBook 5 dengan Fitur AI Canggih dan Copilot+

Laptop HP OmniBook 5 dengan Fitur AI Canggih dan Copilot+

HP baru-baru ini resmi meluncurkan seri laptop HP OmniBook 5 di pasar India. Laptop ini hadir dengan dua pilihan prosesor AMD Ryzen AI 300...
Sejarah Babad Dermayu yang Menceritakan Kisah Terbentuknya Kabupaten Indramayu

Sejarah Babad Dermayu yang Menceritakan Kisah Terbentuknya Kabupaten Indramayu

Pembahasan mengenai terbentuknya Kabupaten Indramayu memang tidak dapat terlepas dari kisah sejarah Babad Dermayu. Nama "Dermayu" sendiri merupakan sebutan lain dari Indramayu. Konon dalam...
Dokter kandungan di Garut Viral

Kurang dari 24 Jam, Oknum Dokter yang Diduga Lecehkan Pasien di Garut Diamankan Polisi

harapanrakyat.com,- Polres Garut akhirnya berhasil mengamankan oknum dokter yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang pasien ibu hamil. Bahkan, penangkapan tersebut kurang dari 24 jam...
Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Pasar smartphone Android kembali digegerkan oleh keluarnya produk OPPO series terbaru yang muncul di TENAA. Produk ini diperkenalkan di Tiongkok bersama series lainnya seperti...
Pengamat Sepak Bola

Pengamat Sepak Bola Sarankan Tambah Pemain Diaspora: Supaya Siap di Piala Dunia

Mohamad Kosnaeni, salah satu pengamat sepak bola Indonesia, menyoroti kalahnya Indonesia melawan Korea Utara di ajang Piala Asia. Menurut Kosnaeni, Timnas U-17 membutuhkan pemain...
Timnas U-17

Pasca Kalah dari Korea Utara, Nova Arianto Bongkar Masalah Timnas U-17, Harus Evaluasi!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkap adanya evaluasi dari kekalahan saat melawan Korea Utara. Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia kalah telak dari Timnas...