harapanrakyat.com,- Polemik pembangunan dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) di Desa Purwadadi, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis akhirnya terungkap. Diduga rencana pembangunan itu sepihak tanpa melibatkan lembaga yang ada di desa.
Tak hanya itu, warga juga menaruh curiga terhadap oknum wartawan yang mengaku sebagai suruhan staf tenaga ahli dari Kemendes. Sehingga, warga pun langsung mendatangi kantor desa dan kemudian mengamankan oknum tersebut.
Ketua BPD Desa Purwadadi Aan Rohmat Horij mengatakan, sebelumnya Kades tidak pernah melakukan musyawarah secara resmi tentang rencana pembangunan dapur MBG di lapang sepak bola.
Meski begitu, Kades hanya sebatas berbicara soal MBG. Karena itu, ia pun mempertanyakan kejelasannya soal rencana itu.
“Namun, beliau tetap bersikukuh jika program itu benar-benar datang dari Kemendes,” terangnya, Senin (17/2/25).
Rencana Ganjil Pembangunan Dapur MBG
Dengan adanya aksi kemarin, sambung Aan, pihaknya tidak bisa menjelaskan soal rencana tersebut. Namun, pihaknya justru ikut mempertanyakan keabsahan terkait oknum yang mengaku staf ahli Kemendes.
“Dan ternyata dia (YS) tidak bisa memberikan penjelasan apapun. Dia itu hanya sebatas orang suruhan dari yang mengaku staf ahli untuk melakukan pemantauan terhadap proyek pembangunan dapur MBG. Sementara orang yang mengaku staf ahli itu tidak ada,” katanya.
Aan juga mengungkapkan, awal mula kejadian tersebut ketika Kades Purwadadi tergiur dengan tawaran dari yang mengaku staf ahli Kemendes. Bahkan, menurutnya Kades tidak pernah menggubris saran dari lembaga lain.
“Pak Kades sudah sangat percaya sekali kepada oknum itu. Sehingga ia tidak pernah menghiraukan saran dari kami. Padahal kami ini sudah menaruh curiga dengan SK Kemendes yang diperlihatkan waktu itu. SK itu terlihat sangat janggal dan patut untuk kita pertanyakan. Namun begitu Pak Kades keukeuh menganggap jika program itu benar dari Kemendes untuk Desa Purwadadi,” terangnya.
Setelah terjadinya aksi warga kemarin, pihaknya baru tahu jika proyek pembangunan dapur MBG tersebut yang membiayai adalah Kades secara pribadi.
Namun, untuk lahannya menggunakan lahan sepak bola. Sehingga hal ini yang memicu persoalan.
Menurutnya, melalui peristiwa ini sebetulnya Kades harus bisa bersyukur. Sebab, dengan adanya aksi warga itu semua tabir yang tertutup itu akhirnya bisa terbongkar.
“Sehingga beliau bisa terselamatkan dan tidak terperosok lebih dalam. Kasihan juga kan dia sudah habis uang banyak. Katanya sih ke staf ahli juga itu sudah ngasih uang, terus untuk material ini. Jika kita total itu bisa mencapai sekitar Rp 50 jutaan,” ujarnya.
Aan menambahkan, setelah kejadian tersebut saat ini Kades terlihat sudah sadar jika dia telah tertipu.
“Makanya tadi pagi beliau langsung membuat laporan ke pihak kepolisian, bahkan langsung ke Polres Ciamis,” pungkasnya.
Kecurigaan Tokmas Terbukti
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Purwadadi Dede Suwarno mengatakan, kegiatan aksi warga tersebut bukan untuk menjegal atau mempersulit program MBG.
Ia menegaskan masyarakat Desa Purwadadi ini semuanya menyambut dan mendukung program MBG. Apalagi ini merupakan salah satu program strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, kata Dede, alasan terjadinya insiden tersebut karena perjalanan Kades untuk pengusulan dapur umum MBG tidak secara prosedural serta terdapat banyak yang ganjil.
“Selain itu juga tidak pernah ada koordinasi internal, baik dengan lembaga lain atau BPD. Bahkan tidak ada pemberitahuan atau sosialisasi dengan masyarakat terkait rencana pembangunan dapur umum di lapang sepak bola milik Pemdes Purwadadi ini,” terangnya.
Padahal, kata Dede, berdasarkan informasi yang ia terima, Kades dan perangkatnya itu pernah berangkat ke Jakarta menghadap ke Kemendes. Meski begitu, ia tidak tahu apakah mereka bertemu atau tidak.
Sejak awal pemantauannya terhadap dua orang oknum itu, tidak meyakinkan dan tidak bisa mengimplementasikan sebagai tenaga ahli dari Kemendes.
Bahkan, anehnya ketika mereka datang ke Purwadadi selalu mendapatkan fasilitas, baik akomodasi hingga tidur di rumah Kades.
“Masa iya kan seorang tenaga ahli bisa seperti itu,” ucapnya.
Informasi Kunjungan Wamen Desa
Dede menambahkan, sempat ada informasi jika Wakil Menteri Desa bakal datang langsung untuk melakukan pemantauan saat peletakan batu pertama.
Namun, pihaknya mempertanyakan protokol kehadiran Wamen di daerah. Lantaran tidak jelas, sehingga banyak yang menaruh curiga, bahkan semakin kuat ada hal yang ganjil.
“Makanya kami kemarin langsung datang ke desa untuk mempertanyakan itu. Kami juga menanyakan surat tugas kepada yang mengaku staf ahli itu, termasuk SPPD-nya. Ternyata oknum itu tidak mampu menunjukan satu pun,” jelasnya.
Menurut Dede, meski pembangunan tersebut dari Kades sendiri, tapi yang jadi persoalan adalah masalah lahannya, yakni berada di tanah milik desa.
Berbeda lagi ketika lokasi pembangunannya berada di lahan pribadi, maka tidak akan terjadi polemik seperti kemarin.
“Kami meminta Pemdes segera melakukan sterilisasi lapangan tersebut, termasuk membongkar pondasi yang sudah terpasang,” pungkasnya.
Hingga berita ini tayang, HR kembali belum bisa menemui Kades untuk wawancara terkait rencana pembangunan dapur MBG tersebut. (Suherman/R6/HR-Online)