harapanrakyat.com,- Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Medal Cahya, Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, mendirikan peternakan kambing. Tujuan dari peternakan kambing ini, untuk mengembangkan potensi wisata edukasi dan sentra produksi pedesaan.
Ketua Pokdarwis Medal Cahya, Cahya Eka Wijaya mengatakan, untuk menciptakan eduwisata tersebut, bukan hanya dilakukan oleh pihaknya saja. Namun banyak pihak yang mendukung dan terlibat, seperti Pemdes Neglasari, BUMDes dan Komunitas Ekraf (Balebat) yang ada di Desa Neglasari.
Baca Juga: Meningkatnya Minat Beternak Kambing di Dusun Sindangjaya Ciamis
“Supaya nantinya potensi ini bisa berjalan secara terkelola dan berkelanjutan. Semuanya dikemas dalam kegiatan peternakan, pertanian, home industri (UMKM), perdagangan dan pariwsata,” katanya kepada harapanrakyat.com, Jumat (14/2/2025).
Ternyata Ini Alasan Pokdarwis Medal Cahya Kembangkan Peternakan Kambing Jadi Wisata Edukasi
Lantas apa alasan Pokdarwis Medal Cahya memilih mengembangkan potensi wisata edukasi peternakan kambing? Eka menjelaskan, hal itu lantaran pihaknya melihat potensi yang besar. Dimana mayoritas warga Desa Neglasari adalah petani dengan sebagian besar memiliki ternak, baik itu kambing atau domba maupun itik serta ayam.
Sehingga ia bersama jajaran pengurus Pokdarwis Medal Cahya berpikir bagaimana caranya untuk mengembangkan dunia peternakan yang mampu menggali potensi ekonomi.
“Makanya kami mendirikan peternakan kambing sekarang. Tujuannya sudah jelas, yaitu pengelolaan serta cara beternak dengan baik dan sehat, yang kedepannya bisa meningkatkan produktivitas yang dapat mendongkrak ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Karena menurut Eka, berdirinya eduwisata peternakan tersebut bukan hanya semata-mata sebatas berdiri saja. Namun pihaknya juga terus bergulat dengan berbagai terobosan, agar peternakan yang tengah dikelolanya bisa membuahkan hasil yang bagus.
“Selain itu juga, mampu menjadi percontohan ternak untuk masyarakat,” ujarnya.
Eka berharap, kedepannya seluruh peternak di Desa Neglasari bisa mengikuti sistem atau cara Pokdarwis Medal Cahya lakukan. Sebab menurutnya, sistem peternakan yang pihaknya kelola berbeda dengan peternakan biasa atau lainnya.
“Seperti untuk pakannya, kami memakai ‘Silase pakan’. Sehingga bisa meringankan tenaga dan waktu dalam penyediaan pakan ternak kambing ini,” terangnya.
Selain itu, sambungnya, kandangnya juga sudah dibuat lebih terkonsep. Dimana antara kencing dan kotoran atau tinjanya dibuat terpisah. Hal ini karena pihaknya akan memanfaatkan limbah dari kotoran serta sisa pakan ternak. Nantinya, akan diolah untuk dijadikan pupuk organik dan juga kompos.
“Jadi semuanya itu nantinya akan bisa bermanfaat bagi kelangsungan peternakan. Kita tanam rumput di dekat kandang, lalu pupuknya sudah tersedia dari hasil pengolahan limbahnya,” jelasnya.
Bisa Jadi Pusat Percontohan
Eka mengungkapkan, kedepannya peternakan kambing yang berpotensi menjadi wisata edukasi ini, bisa menjadi percontohan untuk daerah lain. Selain itu juga, edukasi kepada masyarakat serta siswa didik yang ada di wilayah Kecamatan Pamarican.
“Jika kegiatan ini sudah berkembang, kami yakin bisa menjadi pusat percontohan. Baik edukasi buat para siswa ataupun para petani, untuk menjadi bahan tambahan pengetahuan di bidang peternakan,” ungkapnya.
Lanjutnya menambahkan, bahwa selama melakukan kunjungan ke lapangan bersama mahasiswa KKN beberapa waktu lalu, ia melihat banyak para peternak di Desa Neglasari yang masih beternak tanpa sistem. Jadi menurutnya, ternaknya hanya asal-asalan dan kurang mempedulikan kesehatan peternakan.
Baca Juga: Jadi Wisata Edukasi, Dispar Ciamis akan Simulasi Pengunjung di Kampung Dokdak
Bahkan terkesan para peternak di Desa Neglasari belum bisa memanfaatkan limbah ternak untuk menjadi bahan pupuk organik. Sehingga dengan adanya wahana eduwisata peternakan ini, pihaknya berharap agar petani di Desa Neglasari bisa mengikuti dan mengubah kebiasaan untuk lebih maju.
“Insya Allah Pokdarwis juga akan mengajak dan memberikan edukasi kepada para petani. Kami akan terus mengajak untuk beternak yang sehat/ dan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui dunia peternakan,” pungkasnya. (Suherman/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)