harapanrakyat.com,- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mendukung ide Kang Dedi Mulyadi (KDM), sapaan Gubernur Jawa Barat terpilih. Dukungan tersebut yaitu dalam hal pengembangan dan penataan wisata di Pangandaran.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Harian beserta para Ketua Komisi DPP MUI Pangandaran, melaksanakan musyawarah bersama menyikapi isu yang berkembang di masyarakat saat ini. Isu tersebut yaitu terkait video gubernur terpilih Dedi Mulyadi, di acara Pengukuhan Dewan Kebudayaan tentang penataan wisata Pangandaran.
Baca Juga: MUI Tanggapi Ide KDM Terkait Nyai Ratu Kidul Jadi Branding Pariwisata Pangandaran
Ketua Umum MUI Pangandaran KH. Harun Al Aziz mengatakan, sebagai warga Pangandaran tentu mendukung menyambut baik ide KDM tentang rencana penataan wisata Pangandaran lebih baik. Yaitu, dengan mengedepankan khas dan nuansa lokal serta nilai budaya, seni dan produk UMKM.
Menurutnya, sebagai tokoh ulama, tentu berkewajiban memberikan saran, masukan kritik yang sifatnya membangun dan dengan cara-cara yang baik.
“Sehingga jika ada yang dianggap kurang pas dengan norma agama, maka kita juga wajib memberikan teguran,” katanya Selasa (4/2/2025).
Dukung Ide KDM Kembangkan Wisata, Tapi Tolak Nyi Ratu Kidul Jadi Branding Pariwisata
Sementara terkait dengan usulan Dedi Mulyadi menyebutkan cinderamata atau suvenir Nyi Ratu Kidul, menurutnya, siapa pun bisa saja menyampaikan gagasan. Namun gagasan dan usulan tersebut tentu harus dikaji dengan melibatkan berbagai tokoh yang berkompeten. Selain itu, dilihat dari berbagai sisi, baik akidah, sejarah dan yang lainnya.
“Jadi untuk kebaikan bersama, MUI Pangandaran memandang bahwa hal-hal yang dianggap mistis sebaiknya dihindari. Meski Pak Dedi Mulyadi mengatakan jangan dimistiskan, namun tidak semua masyarakat memahami akan hal itu,” ujarnya.
Terlebih, sambungnya, sekarang sudah ada ikon ikan Marlin atau lainnya yang bisa lebih dioptimalkan dalam pengembangan cinderamata atau ikon wisata di Pangandaran.
Pihaknya juga meyakini, bahwa Pemkab Pangandaran pasti tidak akan sembarangan untuk menetapkan ikon Pangandaran. Pasalnya, tentu saja akan mengedepankan nilai-nilai norma yang ada dan kepentingan masyarakat itu sendiri.
“Pastinya usulan atau ide KDM pada saat berpidato di pelantikan Dewan Kebudayaan Pangandaran kemarin tidak serta merta akan langsung dieksekusi, tanpa bermusyawarah dengan semua tokoh di Pangandaran,” pungkasnya. (Enceng/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)