Selasa, Februari 18, 2025
BerandaBerita TerbaruMengulas Rumah Adat Sunda Julang Ngapak di Jawa Barat

Mengulas Rumah Adat Sunda Julang Ngapak di Jawa Barat

Rumah adat Sunda memiliki beberapa jenis dan variasi bentuk yang punya makna dan filosofi tersendiri. Salah satu rumah adat tersebut bernama Julang Ngapak. Rumah adat Sunda Julang Ngapak ini mempunyai makna sejarah dan filosofi yang penting untuk diketahui.

Baca Juga: Desain Rumah Adat Minangkabau, Berikut Beberapa Keunikannya

Sebagai generasi muda yang cinta budaya dan tanah air Indonesia, penting sekali untuk mempelajari lebih lanjut sejarah rumah adat Sunda tersebut lebih detail. Untuk itu, simak artikel di bawah ini agar dapat menambah referensi budaya terkait rumah adat di Jawa Barat tersebut.

Sejarah Rumah Adat Sunda Julang Ngapak dan Arti Namanya

Rumah adat khas Sunda Julang Ngapak memiliki makna yang erat kaitannya dengan namanya. Dalam bahasa Sunda, kata “julang” berarti burung, sedangkan “ngapak” berarti mengepakkan sayap. Oleh karena itu, nama Julang Ngapak menggambarkan burung yang sedang mengepakkan sayap.

Desain atap rumah adat ini menjadi ciri khas utamanya. Atapnya melebar di kedua sisi, menyerupai burung yang mengepakkan sayap, sementara bagian puncaknya membentuk pola seperti huruf “V”.

Selain bentuk atap yang unik, rumah adat Julang Ngapak juga memiliki bubungan dengan pelengkap atap yang dikenal sebagai Cagak Gunting atau dalam bahasa Sunda disebut Capit Hurang. Pelengkap atap ini berfungsi penting untuk mengantisipasi rembesan air hujan, terutama pada bagian pertemuan atap (bubung), sehingga rumah tetap terlindungi dari kebocoran.

Rumah adat Julang Ngapak bukan hanya mencerminkan keunikan arsitektur Sunda. Akan tetapi juga memperlihatkan kearifan lokal dalam menciptakan bangunan yang kokoh, fungsional, dan sesuai dengan kondisi alam.

Filosofi Rumah Adat

Masyarakat Sunda memiliki keyakinan terkait filosofi bangunan rumah Adat Julang Ngapak. Nilai-nilai filosofis ini dapat melalui bentuk arsitektur rumah tersebut. Adapun berikut ini terdapat dua (2) nilai filosofi dari bangunan rumah adat khas Sunda tersebut.

1. Rumah Adat yang Berbentuk Panggung

Rumah adat Julang Ngapak dengan desain berbentuk panggung dapat mempunyai arti filosofi bahwa manusia itu tidak hidup di atas langit dan juga dunia bawah. Akan tetapi, mereka hidup berada di posisi tengah-tengah.

Oleh karena itu, ibarat posisi manusia di tengah-tengah ini dapat menyerupai bentuk panggung yang tidak langsung menginjak tanah.

2. Bumi

Filosofi kedua rumah adat Julang Ngapak adalah bumi. Dalam artian halus bumi dapat berarti dunia untuk tempat tinggal. Oleh karena itu, filosofi kata “bumi” pada rumah adat Sunda ini adalah rumah yang dapat menyatu selaras dengan alam semesta.

Material Bahan Rumah Julang Ngapak

Pada umumnya, rumah adat tradisional Sunda memiliki bahan material yang sama. Hal ini dapat meliputi arsitektur rumah adat Sunda Julang Ngapak maupun konsep lainnya. Bahan-bahan rumah adat konsep Julang Ngapak ini terbuat dari bahan-bahan alami tradisional.

Pertama untuk bagian atapnya, biasanya terbuat dari alang-alang, ijuk atau biasa dikenal dengan nama injuk, dan daun rumbia. Ijuk merupakan serat hitam dan juga keras yang berguna untuk melindungi pangkal pelepah pada daun aren.

Baca Juga: Keunikan Rumah Adat Joglo yang Membuatnya Lebih Istimewa

Atap rumah berbahan dasar ijuk ini sangat identik dengan gaya arsitektur kuno atau tradisional serta memiliki banyak keunggulan tersendiri. Dengan demikian material ijuk ini layak menjadi pertimbangan dalam dunia arsitektur.

Rumah adat Julang Ngapak juga menggunakan ijuk sebagai bahan dasar atapnya. Ijuk merupakan bahan serat yang memiliki kekuatan luar biasa, sehingga dapat bertahan 80-100 tahun lamanya. Selain itu, material ini sangat kuat terhadap rayap, asam, dan mempunyai daya serap yang bagus dari air maupun panas.

Ketiga jenis bahan tersebut baik ijuk, alang-alang, dan daun rumbia, selanjutnya diikat menggunakan tali bambu (apus) ke bagian rangka atap. Untuk rangka atap dan penopangnya menggunakan bahan dasar bambu, Namun untuk penopangnya harus menyirih bambu menjadi 4.

Adopsi Bangunan Julang Ngapak

Bentuk rumah adat Sunda Julang Ngapak banyak terdapat di daerah Tasikmalaya. Daerah ini merupakan kampung adat Sunda seperti kampung Dukuh, Naga, Kuningan, dan tempat-tempat lainnya di Jawa Barat. Desain arsitektur rumah adat Sunda ini  juga banyak yang meniru untuk bangunan kampus ternama di Indonesia, yaitu ITB.

ITB merupakan kepanjangan dari Institut Teknologi Bandung. Bangunan yang mengadopsi arsitektur Julang Ngapak di kampus ini tepatnya di Aula Barat dan Timur Kampus ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung. Saat ini, bentuk ini masih ada dan merupakan wujud menghargai arsitektur budaya Indonesia, tepatnya di Provinsi Jawa Barat.

Fungsi Kolong Rumah Adat Julang Ngapak

Julang Ngapak memiliki kesamaan dengan rumah adat Sunda lainnya yaitu berbentuk panggung dan terdapat kolong. Kolong pada rumah tradisional ini berfungsi sebagai penanggulangan bencana banjir atau gempa bumi.

Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai tempat binatang peliharaan seperti kambing, sapi, dan ayam. Di samping itu, dapat juga untuk menyimpan alat-alat kebutuhan sehari-hari, seperti alat pertanian, dan sebagainya.

Untuk memasuki rumah adat ini, terdapat tangga yang biasa disebut golodog. Tangga ini terbuat dari kayu atau bambu dan hanya mempunyai tiga anak tangga. Fungsi tangga golodog ini adalah sebagai tempat membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.

Baca Juga: Opiumkit, Rumah Madat di Batavia Tahun 1905

Demikian ulasan rumah adat Sunda Julang Ngapak di Provinsi Jawa Barat yang patut Anda ketahui. Meskipun rumah adat ini berbeda dengan bangunan rumah masa kini, namun keberadaannya harus tetap terjaga kelestarian budayanya. Untuk itu, marilah sama-sama menjunjung tinggi budaya Indonesia dengan mencintai bangunan arsitekturnya di seluruh pelosok nusantara. (R10/HR-Online)

Ambruk Akibat Abrasi

TPT Ambruk Akibat Abrasi, Rumah Warga di Kota Banjar Terancam Longsor

harapanrakyat.com,- Hujan deras yang melanda wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, menyebabkan tembok penahan tebing (TPT) rumah milik Yesi Mulyasari, warga Lingkungan Cibulan, RT 02...
Banjir Cimaragas

Hujan Deras, Empat Rumah di Cimaragas Ciamis Terendam Banjir

harapanrakyat.com,- Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dan sekitarnya mengakibatkan saluran air meluap, Selasa (18/2/2025). Sebanyak 4 rumah...
Geng Motor Ngamuk

Geng Motor Ngamuk di Garut, Aniaya Warga yang Sedang Makan Terekam CCTV

harapanrakyat.com,- Anggota geng motor ngamuk di Garut, Jawa Barat. Berandalan tersebut menganiaya warga yang sedang makan di sebuah resto yang ada di Jalan Bratayudha....
Fitur Tema Chat WhatsApp, Buat Percakapan Makin Seru

Fitur Tema Chat WhatsApp, Buat Percakapan Makin Seru

WhatsApp akhirnya menghadirkan fitur yang bikin tampilan chat lebih menarik. Anda tidak lagi terpaku pada warna hijau standar yang sudah lama menemani. Sekarang, tampilan...
Huawei MateBook D14 Hadir di Indonesia, Inilah Spesifikasinya

Huawei MateBook D14 Hadir di Indonesia, Inilah Spesifikasinya

Huawei kembali meluncurkan laptop terbaru untuk pasar Indonesia, yaitu Huawei MateBook D14 2024 beberapa waktu silam. Berbekal dengan performa luar biasa, laptop ini siap...
Laura Meizani Nasseru Asry

Curhatan Haru Laura Meizani Nasseru Asry Usai Bertemu Adik-adiknya

Setelah sekian lama menahan rindu, Laura Meizani Nasseru Asry atau Lolly akhirnya bisa bertemu kembali dengan kedua adiknya, Azka dan Arkana. Momen pertemuannya ini...