Rumah Marga Tjhia menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang ada di Singkawang, Kalimantan Barat. Lokasinya tidak jauh dari Pasar Hongkong yang disebut sebagai wilayah pecinan di Kota Singkawang. Pasar Hongkong sendiri merupakan salah satu pasar terkenal di daerah tersebut.
Sebagai informasi, pada tahun 2022, Singkawang mendapatkan gelar Kota Paling Toleran di Indonesia dari Setara Institute.
Selain multi agama, Singkawang juga memiliki multi etnis yang terdiri dari 3 suku besar, yakni Tionghoa, Dayak, serta Melayu (Tidayu).
Karena itulah Singkawang mendapat sebutan bumi Tidayu dengan mayoritas etnis Tionghoa. Bahkan sering disebut Hongkong-nya Indonesia, atau sebagai kota Amoi.
Baca Juga: Museum Pos Indonesia, Wisata Sejarah dan Edukasi di Bandung
Maka tak heran jika bangunan, adat istiadat hingga kuliner di daerah tersebut kental dengan ciri khas Tionghoa. Termasuk juga dengan wisata sejarah yang ada di Singkawang.
Rumah Peninggalan Marga Tjhia Jadi Destinasi Wisata Sejarah di Singkawang
Sejak tahun 1999, keberadaan bangunan rumah tradisional peninggalan Marga Tjhia yang berdiri tahun 1902 ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya Tionghoa oleh Pemkot Singkawang. Hingga saat ini keturunannya masih menempati rumah tersebut.
Mengutip dari situs resmi DJKN Kemenkeu RI, lokasi rumah peninggalan Marga Tjhia berada di Jalan Budi Utomo, tepatnya pinggir Sungai Singkawang. Lokasinya sangat strategis sehingga wisatawan mudah menjangkaunya.
Selain menjadi destinasi wisata sejarah, kawasan Rumah Marga Tjhia juga merupakan tempat wisata kuliner. Pengunjung dapat menikmati sajikan makanan tradisional Singkawang, khususnya makanan Tionghoa.
Sajian kuliner tradisional khas Kalimantan Barat berupa kue Choi Pan, bongko, rujak, talam ebi. Serta minuman jeruk yang difermentasi atau minuman jeruk namong. Kemudian ada pula susu kedelai (air tahu), dan lainnya.
Menariknya, beragam kuliner yang tersaji di lokasi destinasi wisata sejarah Rumah Marga Tjhia itu terkenal dengan kelezatannya. Namun, tidak ada yang mengandung daging maupun lemak babi alias halal.
Baca Juga: Titik Nol KM Yogyakarta jadi Sentra Wisata Sejarah dan Kuliner
Jadi bagi pengunjung muslim maupun orang yang pantang mengonsumsinya tidak perlu khawatir lagi mengenai hal tersebut.
Yang menarik lainnya, berwisata ke cagar budaya Rumah Marga Tjhia di Kota Singkawang ternyata gratis. Biasanya pengunjung hanya memberi seikhlasnya saja.
Keberadaan destinasi wisata sejarah tersebut kerap menjadi lokasi untuk foto pre-wedding, atau acara-acara pertemuan lainnya. Bahkan pernah menjadi lokasi syuting film bioskop, sehingga kawasan Rumah Marga Tjhia semakin terkenal. (Eva/R3/HR-Online)