harapanrakyat.com,- Dampak kebijakan pengecer tidak diperbolehkan menjual gas elpiji 3 kilogram, warga di Kota Banjar, Jawa Barat, mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas subsidi tersebut.
Hal itu tentunya membuat masyarakat harus mencari ke beberapa pangkalan yang masih memiliki ketersediaan gas melon.
Salah seorang warga, Timu mengatakan, ia sudah mencari gas subsidi 3 kilogram di empat pangkalan berbeda, namun semuanya kosong.
“Sudah empat pangkalan sama yang di pasar ini, tapi di sini juga kosong nggak ada,” kata Timu, kepada awak media, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, ia merasa kesulitan mencari gas subsidi tersebut baru kali ini, sehingga kebingungan untuk mencari bahan bakar gas yang akan digunakan kebutuhan sehari-hari.
“Saya baru kali ini mencari gas kesulitan, tadi katanya kosong belum ada yang kirim lagi,” terangnya.
Warga lainnya, Dedi menyebut, ia juga sudah mencari gas ke tiga tempat pangkalan, namun belum mendapatkan juga.
“Saya sudah tiga pangkalan belum dapat gas juga,” ucapnya.
Ia mengaku, istrinya belum masak karena harus mencari gas terlebih dahulu. Karena tidak ada alternatif lain selain menggunakan gas LPG.
“Belum masak, karena susah cari gasnya, nggak ada pilihan lain karena kayu bakar nggak ada. Jadi harus nyari lagi,” paparnya.
Terpisah, pegawai pangkalan gas LPG 3 kg, Anggi mengatakan, sampai saat ini stok ketersediaan gas melon masih aman dan setiap harinya ada pengiriman dari agen.
“Stoknya di sini masih aman setiap hari ada pengiriman, tapi nggak tahu di pangkalan yang lain,” kata Anggi.
Menurutnya, setelah adanya kebijakan tersebut terdapat lonjakan penjualan yang cukup signifikan, karena yang biasanya tidak berlangganan jadi banyak yang datang.
“Kalau lonjakan penjualan sih mulai terjadi kemarin pas selesai libur Imlek, tapi tidak sampai terjadi antrean juga,” pungkasnya. (Sandi/R6/HR-Online)