harapanrakyat.com,- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Minggu (9/2/2025) malam menimbulkan bencana dahsyat, banjir dan longsor. Betapa tidak, banjir dan longsor menerjang empat kecamatan, merusak rumah-rumah warga, menghancurkan fasilitas umum, serta melumpuhkan akses jalan.
Akibat banjir dan longsor tersebut, sejumlah warga terdampak panik dan terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Terkait musibah ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka melaporkan, bahwa curah hujan yang luar biasa tinggi membuat sungai dan saluran irigasi meluap tak terkendali. Arus deras menyapu pemukiman, menenggelamkan jalanan, dan membuat warga terisolasi tanpa bantuan yang cukup.
Baca Juga: Belasan Rumah Terendam Banjir di Lakbok Ciamis
Sebagai informasi, bencana ini banjir dan longsor di Kabupaten Majalengka ini, melanda Kecamatan Sindangwangi, Rajagaluh, Leuwimunding, dan Sukahaji.
Menurut Fery Ferdiyanto, petugas BPBD Majalengka, ketinggian banjir mencapai hingga satu meter, menggenangi rumah-rumah warga yang tak sempat menyelamatkan harta benda mereka.
“Banjir tidak hanya merusak jalan dan fasilitas umum, tetapi juga menghancurkan harapan warga yang kini kehilangan tempat tinggal. Sekolah-sekolah, tempat ibadah, serta puluhan kios dan toko hancur diterjang banjir,” ujar Fery, Senin (10/2/2025).
Akses jalan utama di Desa Talagaherang dan Desa Jerukleueut, Kecamatan Sindangwangi, terputus total. Kendaraan tidak dapat melintas, memaksa warga mencari jalur lain meskipun penuh risiko.
Derasnya hujan juga menyebabkan longsor di berbagai titik, menimbun kandang ternak dan menghancurkan rumah-rumah warga. Di Desa Cikeusik, Kecamatan Sukahaji, tembok rumah jebol dan sebuah jembatan penghubung antarblok hampir ambruk akibat erosi tanah yang terus terjadi.
Tim gabungan yang menangani bencana banjir dan longsor di Kabupaten Majalengka ini menyimpulkan, bahwa sistem drainase yang buruk memperparah situasi. Penyempitan dan penyumbatan aliran air mempercepat kehancuran di banyak titik.
Fery memperingatkan, bahwa jika infrastruktur ini tidak segera diperbaiki, ancaman banjir dan longsor susulan akan semakin besar. Sehubungan ini, BPBD mendesak warga untuk segera mengungsi jika hujan deras kembali turun guna menghindari tragedi yang lebih besar.
Bangunan MAN 2 Majalengka Roboh Diamuk Banjir dan Longsor
Bencana alam di Majalengka ini tidak hanya menghancurkan rumah dan jalan, tetapi juga melumpuhkan sektor pendidikan. Di mana, tembok tiga ruang kelas di MAN 2 Majalengka roboh, akibat luapan banjir kiriman yang menerjang tanpa ampun. Insiden ini terjadi di Desa Cipinang, Kecamatan Rajagaluh, sekitar pukul 20.30 WIB.
Menurut Dandim 0617/Majalengka, Letkol Inf. Dudy Pilianto, bangunan sekolah tak mampu menahan terjangan air.
“Selain tiga ruang kelas yang rata dengan tanah, masjid sekolah pun dipenuhi lumpur dan reruntuhan,” ungkapnya, Senin (10/2/2025).
Baca Juga: Kementerian PU Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Pekalongan
Sebagai dampak dari kejadian ini, aktivitas belajar di MAN 2 Majalengka lumpuh total dan harus dialihkan ke metode daring selama dua hari. Namun, banyak siswa yang kehilangan peralatan sekolah, dan sulit mengakses pembelajaran daring akibat jaringan yang terganggu.
Banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Majalengka menjadi pukulan berat bagi warga. Kehancuran ini menambah penderitaan mereka, sementara harapan akan pemulihan masih samar. Pemerintah daerah harus bertindak cepat agar tragedi ini tidak semakin meluas. (Feri Kartono/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)