harapanrakyat.com,- Heboh di platform X, Wirda Mansur menjadi sorotan setelah warganet mengungkap dugaan masalah dalam komunitas berbayarnya, Milenial Anti Bokek (MAB). Mereka menduga Wirda menelantarkan anggota yang sudah membayar iuran keanggotaan. Bahkan, Wirda Mansur ditagih utang oleh anggota MAB, karena program yang dijanjikan dari komunitas yang dibuatnya tidak berjalan sesuai harapan.
MAB merupakan komunitas yang mengklaim memberikan edukasi finansial kepada anak muda agar lebih mandiri secara ekonomi. Setiap anggota harus membayar iuran sebesar Rp100 ribu untuk bergabung.
Berdasarkan unggahan akun @/basoikangrobak di platform X, sekitar 90 ribu orang sudah menjadi anggota komunitas Milenial Anti Bokek.
Namun, baru-baru ini banyak yang mengeluh karena programnya tidak berjalan sebagaimana mestinya dan manfaat yang dijanjikan tidak terpenuhi.
Banyak warganet mempertanyakan transparansi pengelolaan dana komunitas MAB dan meminta Wirda Mansur bertanggung jawab atas uang yang telah dikumpulkan.
Awal Mula Wirda Mansur Ditagih Utang di X
Salah satu akun di X mencuit sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Wirda Mansur. Akun tersebut meminta Wirda Mansur membayar utang.
“Surat terbuka untuk saudari WIRDA MANSUR / WIRDA SALAMAH ULYA. Tolong dibayar hutangnya ka. Maaf saya viralkan karena kamu diingetin personal kaga digubris,” cuit akun basoikangrobak, dikutip pada Senin (17/2/2025).
Akun tersebut juga menceritakan awal mula komunitas Milenial Anti Bokek milik Wirda Mansur dibentuk.
“Komunitas berbayar yang pernah dia buat namanya MILENIAL ANTI BOKEK atau disingkat M.A.B. Sekitar awal-awal pandemi 2020-2021 dia bikin komunitas berbayar per orang 100k yang udah regist dimasukin grup telegram,” jelasnya.
Ia kemudian melanjutkan dengan menjelaskan bagaimana komunitas MAB ini berkembang pesat dan menarik banyak anggota.
“Rame yang join tuh sampe puluhan ribu. Aku join di batch 3 waktu itu sekitar 10rb orang digrup terus di close lanjut ke batch berikutnya kayanya sekitar ada 15 batch? (Tau ah lupa),” imbuhnya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Harvey Moeis Bantah Telah Ajukan Kasasi
“Anggap aja per batch 10 ribu member, kita hitung sampe batch aku aja deh (batch 3) jadi 30rb ya. 100k/member x 30rb= 3M bjirr,” tambahnya.
Namun, ketika ditanya mengenai kejelasan akun media sosial dan layanan pelanggan dari komunitas MAB tersebut, ia memberikan jawaban yang mengejutkan.
“IG resminya? Ada, DM? No respon, Chat WA? Nomor wa CS dihapus,” pungkasnya.
Warganet Banyak yang Jadi Korban
Banyak warganet membagikan pengalaman mereka setelah bergabung dengan komunitas Milenial Anti Bokek milik Wirda Mansur. Ternyata, mereka mengalami hal yang sama.
“Aku juga pernah join di tahun 2021 tuh, waktu itu aku batch 11, siapa sangka ternyata zonk,” komentar akun @qyuenti.
Pengguna lain juga membagikan kisah serupa, merasa tidak mendapatkan manfaat yang dijanjikan komunitas MAB meskipun telah membayar.
“Aku juga pernah ikut tapi gaada kejelasan, udah protes tetep ga digubris akhirnya berusaha ikhlasin 100 ribu itu, kirain akunya aja yang lemot gabisa usaha taunya banyak yang sama ditipu ya,” komentar akun @haihaiaya.
“Bedanya sama paytren apa, wkwkk, paytren jg bayar daftar membernya,” komentar akun @udalpameng.
“Banyak bedanya ka salah satunya Paytren punya bapaknya, ini punya anaknya,” balas akun @basoikangrobak.
Ada pula warganet yang mengkritik terhadap cara pemasaran komunitas MAB milik Wirda Mansur yang menggunakan citra agama untuk menarik anggota.
“Masih muda ketipu yang jual agama lucu sekali para calon penerus bangsa ini,” komentar akun @Asroel24.
“Bang, kalo diliat trik marketing dia juga pasti paham knpa, ini diluar kasus dia/bapaknya sebelumnya ya. Kalau udah branding diri dia agamis siapa yang bakal curiga bang?” balas akun @basoikangrobak.
Terdapat pula warganet yang mengaitkannya dengan kasus ayahnya, yaitu Yusuf Mansur.
“Anak sama bapaknya emang problematik masalah uang, semoga masalahnya cepet selesai ya,” timpal akun @blueattackss.
Hingga saat ini, Wirda Mansur belum memberikan klarifikasi terkait dugaan bahwa ia menelantarkan 90 ribu anggota komunitas Milenial Anti Bokek (MAB). Banyak warganet yang masih menunggu penjelasan resmi mengenai kelanjutan komunitas tersebut dan nasib para anggotanya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)