harapanrakyat.com – Komisi I DPRD Kota Bandung, Jawa Barat, mengomentari soal rencana Pemkot Bandung mengatur jam operasional pelajar dan pekerja. Anggota Komisi I DPRD Kota Bandung, Mochammad Ulan Surlan menilai rencana itu dapat menjadi solusi alternatif.
Baca Juga : Operasi Keselamatan Zebra Lodaya 2025, Polres Cimahi Akan Kedepankan Penindakan Persuasif
Menurutnya, upaya mengatur jam operasional pelajar dan pekerja tersebut dapat menjadi salah satu gagasan mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Sebab dengan pengaturan itu, maka beban lalu lintas di Kota Bandung dapat berkurang secara signifikan.
“Jadi gagasan ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk memecahkan masalah kemacetan. Terutama dengan mengatur jam operasional, misalnya, anak sekolah bisa masuk pukul 7 pagi. Sedangkan ASN bisa mulai bekerja pukul 9 pagi. Sehingga, intensitas kendaraan di jam-jam tertentu bisa berkurang,” ungkapnya di Kota Bandung, Rabu (12/2/2025).
Ia menerangkan, kemacetan di Kota Bandung tidak hanya disebabkan oleh warganya sendiri. Tetapi juga oleh masyarakat dari wilayah sekitar. Seperti dari Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi yang turut beraktivitas di kota Bandung. Oleh karena itu, Ulan menilai yang ada harus mempertimbangkan aspek yang lebih luas.
Baca Juga : Operasi Keselamatan Lodaya 2025, Ini Sasaran Polres Sumedang
Selain pengaturan jam operasional, Politisi PKB tersebut juga mendorong Pemkot Bandung menyediakan moda transportasi umum yang lebih memadai. Sebagai langkah jangka panjang dalam mengatasi kemacetan. Ia mencontohkan sistem busway di Jakarta sebagai solusi.
Lebih jauh, Ia menambahkan pengaturan jam operasional pelajar dan pekerja merupakan langkah yang patut dicoba. Akan tetapi, pentingnya memiliki skema dan konsep yang jelas, agar program ini dapat berjalan efektif.
“Tinggal bagaimana skema dan konsepnya. Sehingga ada gambaran yang jelas. Dengan begitu, kita bisa mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan program ini dalam mengatasi kemacetan,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)