Contoh zat radioaktif memang berbagai macam. Zat radioaktif memiliki beragam jenis dan banyak bermanfaat untuk berbagai bidang, seperti medis, teknologi, dan industri.
Baca Juga: Hasil Kali Kelarutan, Berikut Pengertian hingga Kegunaannya
Meskipun zat ini berpotensi menimbulkan bahaya serius bagi manusia, penggunaannya tetap memberikan manfaat yang signifikan. Dalam pembahasan kali ini, kita akan fokus pada materi kimia tentang zat radioaktif, khususnya contoh-contoh dari zat ini yang umum digunakan.
Contoh Zat Radioaktif Beserta Fungsinya Masing-Masing
Zat radioaktif adalah bahan kimia yang memiliki inti atom tidak stabil. Ketidakstabilan ini menyebabkan zat tersebut melepaskan energi dalam bentuk radiasi, yang dapat berupa partikel alfa, beta, atau gamma.
Meskipun radiasi yang dihasilkan berbahaya bagi manusia, zat radioaktif juga memiliki peran penting dalam berbagai bidang. Paparan radiasi dari zat radioaktif dapat menimbulkan dampak negatif.
Seperti kerusakan jaringan sel tubuh, peningkatan risiko kanker, gangguan pada sistem saraf dan organ tertentu, hingga cacat lahir pada janin. Namun, di sisi lain, zat radioaktif memberikan manfaat signifikan, terutama dalam bidang industri, penelitian, dan medis, termasuk dalam diagnosis dan pengobatan berbagai penyakit.
Contoh zat radioaktif sendiri sebenarnya sangat beragam dan setiap bahan kimianya tersebut memiliki fungsi pentingnya masing-masing. Contohnya yaitu terdapat uranium, plutonium, radium, polonium, thorium, cesium, iodium, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah penjelasan dari setiap zat tersebut termasuk kegunaannya masing-masing yang cukup penting.
Uranium
Contoh pertama zat radioaktif adalah uranium, khususnya Uranium-235 dan Uranium-238. Uranium-235 tergolong langka, tetapi memiliki peran penting dalam industri nuklir karena kemampuannya menjalani reaksi fisi nuklir. Uranium-235 berfungsi sebagai bahan bakar dalam reaktor nuklir serta sebagai bahan utama dalam pembuatan senjata nuklir.
Sementara itu, Uranium-238 lebih melimpah namun tidak dapat berguna secara langsung dalam reaksi fisi nuklir. Untuk memanfaatkannya, Uranium-238 harus diubah terlebih dahulu menjadi Plutonium-239 melalui proses penyerapan neutron. Selain itu, uranium juga berguna dalam berbagai aplikasi, seperti material pelindung pada armor tank dan sebagai peluru penembus baja.
Plutonium
Contoh zat radioaktif selanjutnya Plutonium khususnya Plutonium-239 dan juga Plutonium-238 yang memiliki fungsi tidak kalah penting. Plutonium-239 adalah isotop paling penting yang memiliki peran krusial dalam pembuatan senjata nuklir karena kemampuan fisinya tinggi. Saat terpapar oleh neutron, zat ini bisa mengalami fisi spontan dan mampu menghasilkan energi dalam jumlah besar.
Plutonium-239 juga memiliki fungsi sebagai bahan bakar reaktor nuklir namun penggunaannya cukup jarang daripada Uranium-235. Sementara itu, Plutonium-238 fungsinya lebih banyak untuk aplikasi yang membutuhkan sumber energi dalam jumlah kecil. Misalnya untuk generator termoelektrik radioisotop untuk memberi daya pada wahana luar angkasa seperti Curiosity Rover.
Polonium
Contoh zat radioaktif selanjutnya yaitu Polonium-210 yang sangat radioaktif dan berbahaya karena memiliki tingkat radiasi sangat tinggi. Fungsinya yaitu dalam aplikasi ruang angkasa meskipun jarang dan untuk menghilangkan muatan statis pada industri. Karena sangat berbahaya beberapa pihak juga ada yang memanfaatkan bahan ini sebagai senjata atau racun.
Baca Juga: Sifat Kimia Eter dan Kenali Manfaatnya
Radium
Selanjutnya terdapat Radium-226 yang memancarkan radiasi alfa untuk aplikasi medis maupun industri pada awal abad ke-20. Fungsinya yaitu untuk pengobatan kanker, bahan dalam lampu bercahaya seperti navigasi dan jam tangan. Akan tetapi karena sangat berbahaya bagi kesehatan, penggunaan Radium-226 pun sudah dihentikan, termasuk di Indonesia.
Cesium
Contoh zat radioaktif lainnya terdapat Cesium-137 yang asalnya yaitu dari hasil pembelahan inti Uranium pada reaktor nuklir. Fungsinya bisa untuk mengobati beberapa jenis kanker dan berperan dalam penelitian untuk mempelajari sifat fisika kimia. Selain itu bahan ini juga berfungsi sebagai alat ukur ketebalan material dalam proses pengolahan suatu material.
Thorium
Contoh lainnya adalah Thorium-232, yang dapat menghasilkan energi melalui proses transmutasi menjadi Uranium-233 dalam reaktor nuklir. Thorium-232 berfungsi sebagai bahan bakar alternatif dalam reaktor nuklir, dengan keunggulan menghasilkan limbah radioaktif yang lebih sedikit dibandingkan uranium.
Selain berguna sebagai bahan bakar, thorium juga bermanfaat sebagai paduan logam untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan material terhadap suhu tinggi.
Iodium
Berikutnya terdapat Iodium-131 yang paling sering dimanfaatkan dalam bidang kedokteran terutama dalam pengobatan gangguan tiroid. Fungsinya untuk terapi pengobatan tiroid termasuk kanker tiroid serta berperan dalam diagnosis guna memeriksa fungsi tiroid. Dalam penelitian medis zat ini juga memiliki fungsi penting yaitu untuk melacak proses biologis tubuh.
Baca Juga: Contoh Makromolekul Organik dan Peran Pentingnya dalam Kehidupan
Contoh zat radioaktif yang memiliki fungsi penting dalam berbagai bidang memang cukup beragam. Meskipun radiasi dari berbagai zat tersebut sangat berbahaya, namun dengan penggunaan yang tepat justru bisa mendatangkan banyak manfaat. (R10/HR-Online)