Cara menanam gamal ternyata cukup mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Tanaman ini memiliki banyak manfaat, sehingga banyak orang tertarik untuk membudidayakannya. Selain itu, budidaya tanaman ini juga berpotensi menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Baca Juga: Cara Budidaya Yakon, Tanaman Berkhasiat Beri Keuntungan Besar
Cara Menanam Gamal yang Tepat
Siapa yang pernah melihat pohon gamal? Pohon gamal (Gliricidia sepium) terkenal sebagai tanaman serbaguna yang memiliki banyak manfaat. Selain berguna sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit kudis, gamal juga sering orang manfaatkan sebagai pagar hidup, tanaman peneduh, serta sumber hijauan pakan ternak.
Gamal termasuk dalam kelompok leguminosa pohon yang telah ditetapkan sebagai salah satu komoditas tanaman binaan oleh Ditjen PKH Kementerian Pertanian. Akar tanaman ini berperan sebagai penambat nitrogen yang baik, membantu mengendalikan erosi, serta efektif dalam menekan pertumbuhan gulma, terutama alang-alang.
Dari segi nutrisi, daun gamal mengandung Protein Kasar (PK) sekitar 20,28% – 25,52% dan Total Digestible Nutrients (TDN) sebesar 58,45% – 69,73% (berdasarkan hasil pengujian BPMSP Bekasi 2019 dari sampel kebun BPTU-HPT Pelaihari). Kandungan ini membuat gamal sangat baik untuk ternak ruminansia sebagai sumber protein pakan hijauan.
Produksi daun gamal dapat mencapai 200 ton per hektar per tahun, sehingga tanaman ini patut digalakkan sebagai sumber pakan ternak berkualitas. Daun gamal bisa mulai Anda panen pada usia 8 bulan sejak penanaman pertama, dengan pemanenan selanjutnya setiap 90 – 120 hari.
Gamal dapat Anda berikan sebagai pakan hijauan tunggal atau sebagai pelengkap protein bagi ternak yang mengonsumsi rumput. Untuk mengurangi kandungan zat anti-nutrisi, pemberian gamal sebaiknya dalam kondisi sedikit layu.
Gamal sebagai Peluang Usaha
Di tengah maraknya bisnis kuliner, sektor pertanian juga memiliki peluang yang menjanjikan. Sayangnya, bidang ini masih jarang dilirik oleh anak muda. Salah satu ide usaha yang bisa Anda kembangkan adalah budidaya gamal.
Tanaman ini cukup mudah Anda budidayakan dan dapat tumbuh dengan subur di berbagai kondisi. Gamal terkenal dengan berbagai nama di Indonesia, seperti sirida di Jawa dan cebreng di Sunda. Meskipun memiliki penyebutan yang berbeda di setiap daerah, tanaman ini tetap merujuk pada jenis yang sama.
Dengan teknik budidaya yang tepat, gamal bisa menjadi sumber pakan ternak yang berkualitas sekaligus peluang usaha yang menguntungkan. Bagi siapa saja yang memiliki niat dan tekad kuat, bisnis pertanian seperti budidaya gamal bisa menjadi langkah sukses di masa depan.
Persiapan Lahan
Hal utama yang harus Anda lakukan dalam cara menanam gamal adalah mempersiapkan lahan. Pastikan lahan yang Anda gunakan milik sendiri.
Lahan juga harus memiliki tanah yang subur sehingga tanaman tumbuh dengan cepat. Lahan untuk menanam gamal sebaiknya berada di dekat sumber air atau memiliki penyiaran cukup.
Cek kadar pH tanah dan pastikan ada di bawah 6. Kemudian, gemburkan tanah dengan pupuk agar bisa segera ditanami.
Jangan lupa untuk membuat gundukan dan lubang tanam. Lubang ini tidak perlu terlalu besar, bisa 10 cm x 10 cm dengan jarak di antaranya 50 hingga 200 cm.
Mempersiapkan Bibit Tanam
Apabila lahan sudah siap untuk digunakan, maka bisa mempersiapkan bibit tanaman. Untuk memilih bibit tanaman ini tidak mudah.
Kualitas bibit akan mempengaruhi pertumbuhan gamal. Jadi, pastikan mendapatkan bibit yang berkualitas meski harganya mungkin cukup mahal.
Sayangnya, bibit gamal ini jarang dijumpai di toko pertanian. Alasannya karena cara menanam gamal umumnya dipanen untuk daunnya saja.
Baca Juga: Cara Menanam Akar Wangi yang Benar untuk Hasil Maksimal
Jadi, pemilik akan mengambil daun sebelum tanaman bisa berbunga atau berbuah. Tidak heran jika bibitnya cukup sulit.
Umumnya penanaman gamal melalui proses stek batang. Ini bisa berlangsung dengan tanaman yang usianya sudah sekitar 2 tahun atau lebih.
Cara melakukan stek sangat mudah, yakni memotong batang tanaman gamal induk. Diameter batang ini umumnya 3 hingga 4 cm dengan panjang sekitar 45 cm.
Apabila hal ini sulit, maka masih bisa membeli bibit di toko atau petani secara langsung. Semua kembali pada pilihan masing-masing pemilik.
Menanam Gamal
Cara menanam gamal selanjutnya adalah dalam proses penanaman bibit. Jika semua sudah siap, segera lakukan penanaman di lahan yang tersedia.
Lepaskan polibag bibit gamal dengan berhati-hati. Pastikan lubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya tidak rusak saat proses penanaman.
Setelah itu, tutup lubang tanam dengan campuran tanah, pupuk kandang atau kompos, serta sekam perbandingan 2:1:1. Apabila semua sudah masuk, coba padatkan agar bibit dapat berdiri dengan kokoh.
Perawatan dan Panen
Jika bibit sudah ditanam, maka pemilik hanya perlu melakukan perawatan. Pastikan melakukan perawatan dengan tepat agar tanaman tidak mati.
Tanaman gamal ini memang cukup mudah layu apabila perawatannya salah. Salah satu yang Anda perhatikan adalah langkah penyiramannya.
Cukup siram tanaman secara rutin dalam 2 atau 3 kali sehari. Tidak lupa juga untuk melakukan pemupukan setiap 2 hingga 3 minggu sekali.
Tanaman ini paling banyak kegunaannya, seperti sebagai pakan hewan. Jadi, banyak yang hanya membutuhkan bagian daun dan batangnya saja.
Oleh karena itu, proses panen biasanya hanya 3 sampai 4 bulan saja. Hal itu tergantung dengan seberapa besar tanaman sudah bertumbuh.
Tanaman ini paling banyak pemilik hewan ternak butuhkan. Sapi, kambing dan lain sebagainya bisa menjadikan daun ini sebagai pakan.
Baca Juga: Cara Budidaya Rumput Azolla dengan Mudah, Hasilkan Keuntungan Jangka Panjang
Setelah cara menanam gamal yang benar, segera panen hasil pohon tersebut. Dengan begitu, hasil panen bisa bisa petani jual. Hasil penjualan bisa bernilai sangat besar. (R10/HR-Online)