Minggu, Februari 23, 2025
BerandaBerita TerbaruBiografi KH Samanhudi, Pengusaha Batik Asal Surakarta Pendiri Sarekat Dagang Islam

Biografi KH Samanhudi, Pengusaha Batik Asal Surakarta Pendiri Sarekat Dagang Islam

Biografi KH Samanhudi menarik untuk kita bahas karena beliau adalah seorang pahlawan nasional sekaligus pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI). Organisasi ini berperan sebagai wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta pada masa itu.

KH Samanhudi memiliki nama asli Sudarno Nadi dan lahir pada tahun 1868 di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah. Ayahnya, Haji Abdurrahman, adalah seorang pedagang batik kaya raya, sementara ibunya bernama Nyai Siti Aminah.

Baca Juga: Peran Katamso Darmokusumo, Pahlawan Asal Sragen

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang biografi tokoh nasional ini, berikut penjelasannya.

Biografi KH Samanhudi, Pendiri Sarekat Dagang Islam

Samanhudi atau biasa terkenal dengan nama Kyai Haji Samanhudi, lahir pada 8 Oktober 1868. Ia berasal dari keluarga pedagang batik yang sederhana. Ia merupakan salah satu tokoh nasional yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Perannya bagi bangsa Indonesia cukup besar yakni sebagai pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI).

Sarekat Dagang Islam ini merupakan sekumpulan pedagang-pedagang islam yang menentang politik Belanda yang memberi kebebasan masuknya pedagang asing untuk menguasai ekonomi rakyat pada masa itu. Pada kongres pertama SDI di Solo tahun 1906, namanya berubah menjadi Sarekat Islam.

Latar belakang keluarga Samanhudi merupakan pedagang batik. Sejak kecil, orang tua beliau mendidiknya untuk menjadi seorang pedagang yang jujur dan ulet. Selain itu, ia memiliki jiwa sosial yang tinggi dan selalu menolong orang lain. Tujuannya mendirikan SDI tersebut bertujuan untuk memajukan perekonomian para pedagang pribumi dan memperjuangkan hak-hak mereka.

Kehidupan Pribadi

Biografi KH Samanhudi diawali dengan mengulas kehidupan pribadinya. Lahir dari keluarga pedagang batik, beliau tumbuh dengan minat yang besar di bidang perdagangan. Sejak kecil, Samanhudi sering membantu ayahnya berdagang batik, yang kemudian membentuk keterampilannya dalam dunia bisnis.

Selain memiliki latar belakang sebagai pedagang, Samanhudi juga dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang religius dan taat beribadah. Orang tuanya memberikan pendidikan agama dengan menyekolahkannya ke berbagai pesantren di Jawa Tengah. Selain pendidikan agama, ia juga menempuh pendidikan umum di Sekolah Dasar Bumiputera kelas satu di Surabaya.

Dalam dunia bisnis, KH Samanhudi terkenal memiliki semangat juang yang tinggi. Berkat kerja keras dan ketekunannya, usaha batiknya berkembang pesat hingga memiliki banyak karyawan. Keuntungan yang ia peroleh setiap hari pun cukup besar, menjadikannya seorang saudagar batik yang kaya raya.

Baca Juga: Perjuangan Emma Poeradiredja, Tokoh Inspiratif Kaum Wanita

Sebagai bentuk rasa syukur, pada tahun 1904, KH Samanhudi menunaikan ibadah haji. Pengalaman spiritual ini membawa perubahan besar dalam hidupnya. Dari seorang pengusaha batik sukses, ia bertransformasi menjadi seorang aktivis Islam yang kemudian mempelopori gerakan Islam di Indonesia.

Sejarah Syarikat Islam

Biografi KH Samanhudi tidak lengkap tanpa membahas sejarah pendirian Syarikat Islam. Organisasi ini sebelumnya terkenal sebagai Sarekat Dagang Islam (SDI) dan kemudian Sarekat Islam (SI). 

Samanhudi mendirikan SDI pada 16 Oktober 1905 sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan kolonial Belanda yang memberikan kebebasan bagi pedagang asing untuk menguasai perekonomian rakyat. Organisasi ini bertujuan memperjuangkan hak-hak pedagang pribumi dan membangun solidaritas di antara pedagang Muslim.

Pada kongres pertama di Solo tahun 1906, SDI resmi berganti nama menjadi Sarekat Islam (SI). Seiring perkembangan politik dan sosial, organisasi ini mengalami beberapa kali perubahan nama, di antaranya:

  • Central Sarekat Islam (CSI) pada tahun 1916
  • Partai Sarekat Islam (PSI) pada tahun 1920
  • Partai Sarekat Islam Hindia Timur (PSIHT) pada tahun 1923
  • Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) pada tahun 1929
  • Syarikat Islam (PSII) pada tahun 1973

Pada Majelis Tahkim (kongres nasional) ke-35 di Garut tahun 2003, organisasi ini kembali berganti nama menjadi Syarikat Islam (SI), yang tetap eksis dan bertahan hingga kini sebagai wadah perjuangan ekonomi dan sosial umat Islam di Indonesia.

Akhir Hidup Samanhudi

Bagian terakhir dari biografi KH Samanhudi adalah tentang akhir kehidupannya. Tokoh nasional ini wafat pada 28 Desember 1956 di Klaten, Jawa Tengah. Jenazahnya dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo.

Setelah kepemimpinan KH Samanhudi, Sarekat Islam kemudian dipimpin oleh Oemar Said Tjokroaminoto, yang melanjutkan perjuangan organisasi dalam bidang ekonomi dan sosial.

Saat ini, sejak Majelis Tahkim ke-40 di Bandung pada tahun 2015, Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H. menjabat sebagai Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Indonesia, meneruskan peran organisasi dalam memperjuangkan kesejahteraan umat Islam di Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Sultan Hadiwijaya, Raja Terhebat Kerajaan Pajang

Demikian ulasan terkait biografi KH Samanhudi yang mempunyai peran penting sebagai penggerak organisasi massa pertama dan tertua di Indonesia. Melalui organisasi Sarekat Islam, ia berkontribusi dalam memperjuangkan hak-hak pedagang rakyat pribumi terhadap ancaman pedagang asing. Sosoknya yang religius dan gigih melawan Belanda layak menjadi panutan seluruh rakyat Indonesia. (R10/HR-Online)

lembaga pemberdayaan masyarakat

Atalia Praratya Ingin Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Turut Berperan Jaga Keutuhan Bangsa

harapanrakyat.com - Anggota DPR RI, Atalia Praratya mendorong Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) turut berperan menjaga keutuhan bangsa melalui empat pilar kebangsaan. Baca Juga : Atalia...
Hujan Deras Disertai Angin, Pohon Tumbang Timpa Sejumlah Rumah Warga di Ciamis

Hujan Deras Disertai Angin, Pohon Tumbang Timpa Sejumlah Rumah Warga di Ciamis

harapanrakyat.com,- Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi pada Sabtu (22/2/2025) menyebabkan pohon tumbang dan menimpa beberapa rumah warga. Serta asrama Pondok...
Waspada! Wanita Asal Garut Ini Ahli Bobol Toko HP dan Curi Motor di Area Wisata Cipanas

Waspada! Wanita Asal Garut Ini Ahli Bobol Toko HP dan Curi Motor di Area Wisata Cipanas

harapanrakyat.com,- Seorang wanita asal Garut, Jawa Barat, nekat melakukan pencurian motor di objek wisata Cipanas Garut. Selain merampas motor korban dengan cara mengambil kunci...
Mengenal Alat Musik Tarawangsa Khas Sumedang di Jawa Barat

Mengenal Alat Musik Tarawangsa Khas Sumedang, Tradisi Saat Perayaan Panen Padi

Alat musik Tarawangsa merupakan kesenian tradisional khas Sumedang, Jawa Barat, yang memiliki kemiripan dengan kecapi. Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek dan sangat...
Pulau Kunti Sukabumi, Berikut Beberapa Mitos dan Faktanya

Pulau Kunti Sukabumi, Berikut Beberapa Mitos dan Faktanya

Pulau Kunti Sukabumi merupakan destinasi mistis yang menyimpan keindahan alam di Geopark Ciletuh. Ya, Sukabumi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Kabupaten ini...
Ornamen Jendela Rumah Minimalis, Bantu Hunian Tampil Berkelas

Ornamen Jendela Rumah Minimalis, Bantu Hunian Tampil Berkelas

Ornamen jendela rumah minimalis menjadi pilihan yang semakin populer di berbagai hunian modern. Hal ini tak lepas dari desainnya yang sederhana, namun tetap fungsional...