Adab bercanda dalam Islam penting untuk diperhatikan. Rasulullah SAW dan para sahabat sering bercanda, namun bukanlah candaan yang berlebihan. Sebab, candaan Rasulullah dan sahabatnya elegan dan berkelas, bahkan tak ada kata-kata atau perundungan yang menyakitkan.
Baca Juga: Cara Duduk Makan Rasulullah, Adab yang Baik dan Sopan
Islam sejatinya tidak melarang terkait bercanda. Bahkan Rasulullah pernah beberapa kali bercanda dengan keluarga, istri dan para sahabatnya.
Adab Bercanda dalam Islam yang Wajib Diperhatikan
Bercanda dapat mencairkan suasana hati yang sedang buruk, kemudian berubah menjadi gembira dan riang. Bercanda pun bisa menjadi salah satu alat berkomunikasi untuk mengakrabkan diri bagi sesama makhluk sosial.
Kelebihan lainnya adalah bisa menjadi obat murah penurun tingkat stres atau menghilangkan tekanan saat beraktivitas. Namun sayangnya kini bercanda seringkali melewati batas.
Lebih parahnya lagi, candaan dengan melontarkan kata atau tindakan yang menyakiti hati atau menghina. Sehingga hal tersebut dalam agama Islam dilarang.
Berikut ini terdapat beberapa adab bercanda dalam Islam.
1. Meluruskan Tujuan
Bercanda sesuai ajaran Islam sebaiknya bertujuan untuk hal yang positif, seperti menghilangkan rasa bosan, kelelahan, dan menyegarkan suasana. Dengan begitu, candaan dapat memberikan energi baru dan semangat untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat.
2. Jangan Bercanda dengan Orang yang Tak Suka Bercanda
Sebelum bercanda, penting untuk melihat apakah lawan bicara menyukai candaan atau tidak. Jika seseorang tidak nyaman dengan candaan, maka hal tersebut bisa menimbulkan akibat buruk, seperti kesalahpahaman atau perasaan tersinggung. Oleh karena itu, bercandalah dengan bijaksana sesuai dengan adab dalam Islam.
3. Jangan Bercanda dalam Perkara Serius
Terdapat beberapa kondisi yang tak patut untuk bercanda. Seperti majelis ilmu, majelis hakim, majelis penguasa atau saat memberikan kesaksian. Sebagai seorang muslim harus pandai dan bijaksana dalam menempatkan diri, karena semua hal akan dipertanggungjawabkan.
4. Jangan Melewati Batas
Tidak sedikit orang yang kebablasan saat bercanda, bahkan hingga melanggar norma. Kemungkinan memiliki maksud buruk atau berusaha menjatuhkan martabat dan wibawa di hadapan orang lain.
Hal tersebut membuat orang akan memandangnya rendah karena tidak menjaga wibawa dan sudah menjatuhkan martabatnya sendiri. Karena terlalu banyak bercanda dapat menjatuhkan wibawa seseorang.
5. Jangan Berkata-kata Buruk
Banyak orang yang suka bercanda, namun seringkali menimbulkan perkelahian atau pertengkaran. Banyak pula kasus perkelahian yang berawal dari sebuah candaan. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bercanda hanya dengan orang yang sudah terbiasa bercanda dan menerima hal itu.
Bercanda dengan kata yang buruk sama sekali Islam tak memperbolehkannya. Allah SWT berfirman:
6. Bercanda dengan Orang yang Membutuhkan
Bercanda bisa dilakukan dengan orang-orang yang benar-benar membutuhkannya, seperti kaum wanita dan anak-anak. Hal tersebut juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, bercanda dilakukan pada Aisyah Radhiyallahu anha, al Hasan bin Ali dan anak kecil bernama Abu ‘Umair.
Baca Juga: Adab Berbelanja dalam Islam, Hindari Boros Raih Keberkahan
7. Tak Banyak Tertawa
Saat bercanda, banyak orang yang tertawa berlebihan bahkan sampai terpingkal-pingkal. Hal ini bertentangan dengan sunnah Rasulullah yang telah mengingatkan supaya tidak banyak tertawa, dalam sabdanya:
8. Hindari Perkara yang Dilarang Allah SWT Saat Bercanda
Dalam beberapa perkara, Allah SWT melarang untuk bercanda. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Jangan Menakut-nakuti
Dalam bercanda terdapat larangan menakut-nakuti orang lain karena itu tak halal. Contohnya memakai topeng, berteriak di kegelapan atau menyembunyikan barang milik orang lain. Perbuatan ini tak diperbolehkan, Rasulullah SAW bersabda:
Ada suatu kejadian saat salah satu sahabat Rasulullah sedang tertidur, lalu datang seseorang dan mengambil cambuknya serta menyembunyikannya. Pemilik dari cambuk pun merasa ketakutan.
Jangan Berlebihan dan Mengolok-olok
Jika bercanda sudah lepas kontrol, sebagian orang kadang berlanjut mencela dan memfitnah. Kemudian mengolok-olok hingga membuat orang lain tertawa.
Hal seperti itu sering terjadi di tengah orang-orang kebanyakan dan suka jahil. Maka dari itu, jangan bercanda berlebihan hingga melampaui batas.
Larangan berikutnya adalah bercanda yang melecehkan orang-orang tertentu, profesi, bahasa atau penduduk daerah tertentu. Jangan sampai menyebut aib meskipun hanya bermaksud bercanda dan membuat yang lainnya tertawa, karena perbuatan tersebut sangat dilarang.
Jangan Berbohong atau Menghina
Saat bercanda, banyak orang yang tak segan untuk berbohong sesuka hati. Padahal berbohong meskipun saat bercanda tak diperbolehkan. Rasulullah SAW bersabda.
Baca Juga: Adab Menyimpan Al Quran, Menjaga Kesucian Kitabullah
Dalam agama Islam mengajarkan adab bercanda, hendaknya mencontoh bercandanya Rasulullah dan tak boleh melampaui batas hingga melukai hati seseorang. Peraturan ini membawa hikmah supaya sebagai umat muslim dapat mengontrol diri, menerapkan sopan santun dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari. (R10/HR-Online)
