Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita TerbaruKiprah Raden Tjetje Somantri, Sang Maestro Tari

Kiprah Raden Tjetje Somantri, Sang Maestro Tari

Sosok Raden Tjetje Somantri tidak bisa kita pisahkan dari perkembangan dunia seni tari di Indonesia. Ia merupakan pelopor sejumlah tari tanah air, salah satunya tari kreasi Sunda.

Baca Juga: Sejarah Raden Totong Kiemdarto Guru Besar IKSPI Kera Sakti

Masa hidupnya habis untuk menari dan mengajar di Badan Kebudayaan Djawa Barat dan Badan Kebudayaan Indonesia. Sampai saat ini, tari kreasi ciptaannya masih begitu lestari dan banyak diajarkan di perguruan tinggi, sanggar tari, atau sekolah kesenian.

Sejarah Raden Tjetje Somantri

Nama aslinya adalah Raden Rusdi Somantri, lahir pada tahun 1892 di Bandung, Jawa Barat. Ibunya adalah gadis berdarah biru asal Bandung bernama Nyi Raden Siti Munigar dan ayahnya bernama Raden Somantri.

Sosok dengan sapaan akrab Tjetje Somantri ini mengenyam pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Bandung.

Tahun 1907, ia merampungkan sekolahnya di DIS kemudian meneruskan pendidikannya di Voor Work OSVIA (Opleidingsschool Voor Inlandsche Ambtenaren), yakni sekolah menak atau sekolah Pamong Praja di Bandung. Saat masih sekolah di OSVIA, Raden Tjetje Somantri mulai menyukai bidang seni, terutama seni tari.

Kala itu, tarian yang ia gemari adalah Tari Tayub. Saking gemarnya menari tayuban, Tjetje menjadi sering bolos sekolah dan tidak bisa merampungkan pendidikannya di OSVIA.

Tjetje Somantri belajar Tari Tayub dari Aom Doyot di Pendopo Kabupaten Purwakarta, sekitar tahun 1911. Usianya masih muda kala itu, namun Tjetje justru semakin semangat dalam mempelajari berbagai jenis tarian.

Beberapa tari yang ia pelajari kala itu adalah Tari Topeng Pamindo, Topeng Klana, Tari Topeng Cirebon, dan masih banyak lagi.

Kiprah Tjeje dalam Dunia Tari

Tahun 1925, Tjeje semakin giat memperdalam tari topeng dengan berguru kepada Elang Oto Denda Kusumah, seorang Pangeran Kesultanan Cirebon. Ia berhasil mempelajari beberapa tari, seperti Anjasmara, Jingga Anom Nyamba, Panji, Kendit Birayung, Menak Jingga, dan Menak Koncar.

Di tahun yang sama, Tjeje juga belajar wayang wong kepada Camat Buah Batu, Bandung, bernama Aom Menim. Berkat kepiawaiannya, tahun 1926, Raden Tjetje Somantri mendapat peran sebagai tokoh Baladewa dalam pertunjukan wayang wong.

Ia juga mendapat tawaran mengajar tari di OSVIA. Kemudian tahun 1930, Tjetje memperluas wawasan seninya dengan berguru pada Sudiani dan Dujono, pelatih tari di Perkumpulan Tirtayasa dan Sekar Pakuan. Ia belajar tarian Jawa kala itu.

Lima tahun setelahnya, Tjetje bertemu dengan salah satu pegawai Jawatan Kebudayaan Jawa Barat sekaligus pemimpin Badan Kesenian Indonesia (BKI), Tb Oemay Martakusumah.

Pertemuan itu menjadi awal yang baik bagi Tjetje. Jiwa seninya kiat tersalurkan, pun juga bakat dan kreativitasnya. Ia kemudian diangkat sebagai guru tari di BKI.

Selanjutnya, Tjetje menjadikannya sebagai wadah untuk berkreasi dan menciptakan berbagai macam tarian baru. Ia banyak menciptakan tari putri, seperti, Tari Sulintang, Ratu Graeni, Topeng Koncaran, Dewi, Kandangan, Srigati, Anjasmara, dan paling populer yaitu Tari Merak.

Adapun beberapa tari putri antara lain: Menak Jingga, Yuyu Kangkang, Kendit Birayung, Panji, dan lainnya. 

Baca Juga: Asal Usul Orang Karo, Sejarah dan Tradisinya

Bersama dengan penari wanita, karya tari Raden Tjetje Somantri kerap ditampilkan di berbagai acara, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tb. Oemay Martakusumah berperan sebagai pendesain sebagai besar kostum tarinya kala itu.

Ia juga bekerja sama dengan Bapak Kayat sebagai penata gending dan R. Barnas Prawiradiningrat sebagai pencetus ide tentang pola lantai dalam tari-tari kreasi yang sifatnya rampak.

Penghargaan

Sosok Tjetje Somantri sudah menjadi bagian yang melekat erat dalam sejarah perkembangan seni tari Sunda.

Kontribusinya yang tidak sedikit dalam bidang tari mengantarkannya pada penghargaan Piagam Wijaya Kusumah dari Pemerintah Indonesia tahun 1961. Selang dua tahun setelah itu, tepatnya tahun 1963, Tjetje Somantri mengembuskan nafas terakhirnya di Bandung. 

Karya-Karya

Meski sosoknya sudah tidak ada lagi di dunia, namun karya Raden Tjetje Somantri akan tetap dikenang dan lestari adanya. Berikut beberapa tari kreasi Tjetje yang menjadi bahan ajar di sekolah kesenian, sanggar seni, hingga perguruan tinggi:

  • Tari Anjasmara I, II, III,
  • Sekar Putri
  • Tari Sulintang
  • Kandagan
  • Tari Kupu-kupu
  • Tari Merak
  • Tari Ratu Graeni
  • Koncaran
  • Puragabaya
  • Komala Gilang Kusumah
  • Kendit Birayung
  • Dewi Serang dan Sulintang
  • Srigati
  • Golek Purwokertoan
  • Golek Rineka
  • Rineka Sari
  • Nusantara
  • Renggarini

Baca Juga: Mengenal Tradisi Sejarah Pela Gandong di Maluku

Sebagai pelopor tari kreasi, Tjetje sudah banyak memperkaya khasanah seni tari Jawa Barat. Raden Tjetje Somantri adalah maestro sekaligus koreografer pembaharu tari Sunda yang banyak menginspirasi banyak seniman lainnya. (R10/HR-Online)

Pemkab Ciamis efisiensi anggaran

Pemkab Ciamis Lakukan Efisiensi Anggaran, Sekda Andang: Sesuai Instruksi Pusat

harapanrakyat.com,- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis sudah melakukan efisiensi anggaran untuk kebutuhan kegiatan pada tahun 2025....
Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Sejarah Kerajaan Tarumanegara dan Raja yang Membawa pada Puncak Kejayaannya

Kerajaan Tarumanegara terkenal dalam sejarah sebagai sebuah kerajaan bercorak Hindu yang ada di Pulau Jawa. Perkiraan para sejarawan, Kerajaan Hindu tertua ini berdiri pada...
Gubernur Jabar Terpilih Larang Study Tour

Gubernur Jabar Terpilih Larang Study Tour, Ini Respon Dinas Pendidikan Ciamis 

harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis merespon adanya rencana larangan bagi sekolah untuk melaksanakan study tour. Rencana larangan adalah dari Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi...
Klasemen V-League Memanas

Klasemen V-League Memanas, Megawati dan Red Sparks Terus Mengejar Pesaingnya

V-League menjadi perbincangan banyak orang, karena pencapaian dari Megawati dan klubnya yaitu Red Sparks. Performa meningkat selama semusim ini, membuat posisi Red Sparks di...
O2SN Tingkat Kabupaten Ciamis, Ajang Jaring Bibit Atlet Berprestasi Bidang Olahraga

O2SN Tingkat Kabupaten Ciamis, Ajang Jaring Bibit Atlet Berprestasi Bidang Olahraga

harapanrakyat.com,- Dalam upaya menjaring bibit atlet berprestasi dan investasi atlet potensial untuk masa depan, Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, mengadakan olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN)...
Honda RC213V 2025, Era Baru Honda di Balapan Moto GP

Honda RC213V 2025, Era Baru Honda di Balapan Moto GP

Honda Racing Corporation (HRC) resmi mengeluarkan motor balap terbaru mereka, yaitu Honda RC213V 2025, untuk musim Moto GP tahun ini. Kehadiran motor ini menjadi...