Kamis, Mei 15, 2025
BerandaBerita TasikmalayaKeluarga Terdakwa Kasus Pembacokan di Tasikmalaya Yakin Polisi Salah Tangkap, Korban: Saya...

Keluarga Terdakwa Kasus Pembacokan di Tasikmalaya Yakin Polisi Salah Tangkap, Korban: Saya Ingat Mukanya

harapanrakyat.com,- Lima terdakwa kasus pembacokan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, saat ini masih menjalani sidang di Pengadilan Negeri Tasikmalaya. Kejadian penganiayaan tersebut terjadi Jalan SL Tobing, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, pada Minggu, 17 November 2024 lalu. sedangkan kelima terdakwa yakni 4 masih anak dan 1 lagi orang dewasa.

Menurut informasi, bahwa pihak keluarga terdakwa merasa bahwa anaknya bukan pelaku penganiayaan terhadap korban. Bahkan, keluarga 5 terdakwa dan kuasa hukumnya, mengadu ke DPR RI dan langsung sidang dengar pendapat.

Baca Juga: Sadis! Pemotor Serang Pengendara Lain Sampai Tewas di Kota Tasikmalaya, Pelaku Geng Motor?

Saat di DPR RI, salah satu orang tua terdakwa menceritakan, dari mulai anaknya mendapatkan intimidasi dan merupakan korban salah tangkap pihak kepolisian.

Pernyataan Keluarga Terdakwa Kasus Pembacokan di Tasikmalaya Dibantah Korban

Namun pernyataan keluarga terdakwa dibantah oleh korban kasus pembacokan, Mohamad Taofik (17). Ia menegaskan, bahwa 5 terdakwa bukan salah tangkap dan yakin melakukan pembacokan terhadapnya.

“Saya mengenali wajah pelaku karena sempat berkelahi. Kemudian pelaku juga sempat membuka masker, sehingga mengenali wajahnya. Jadi benar orang-orang yang sekarang ditangkap menjadi terdakwa,” tegas ungkap Mohammad Taofik saat di Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga: Murka Cu kepada Kakaknya di Tasikmalaya, Lepaskan Tembakan dan Rusak Barang Korban

Lanjutnya menambahkan, saat kelimanya tertangkap, ia juga datang ke Polsek Tawang untuk melihat wajah pelaku. Bahkan mereka semuanya mengakui yang membacok korban. Malahan meminta maaf kepada korban, karena salah sudah melakukan pembacokan.

“Kalau dinyatakan salah tangkap tidak mungkin dan saya pastikan itu. Sehingga saya meminta untuk dihukum seberat-beratnya,” katanya.

Taofik menceritakan, bahwa saat itu hendak pulang pas di jalan ada segerombolan geng bermotor. Mereka langsung menggeber-geber motor sambil mengeluarkan kata-kata kasar. Saat terjadi saling lempar batu, korban melihat pelaku membawa celurit.

“Saya langsung putar balik dan kabur karena takut. Namun mereka mengejar, dan saya kena pukul pakai baseball. Setelah terjatuh, saya saya dibacok,” terangnya.

Setelah terkena bacok, ia berdiri lagi. Namun saat pelaku akan membacok kembali, korban menangkisnya pakai tangan.

“Bahkan tangan saya sampe mau putus hingga dapat 15 jahitan. Sedangkan luka bacok di punggung 35 jahitan, bahkan sampai tembus ke paru-paru,” tuturnya.

Pernyataan Kuasa Hukum Terdakwa Pasca Sidang

Sementara itu, kuasa hukum terdakwa, Dedi Supriyadi mengatakan, bahwa saat sidang dengan agenda pledoi, pihaknya sudah menguraikan semuanya. Termasuk alat bukti yang ia bantah.

“Semua fakta, sudah kita uraikan. Jadi semua tergantung besok majelis hakim mau seperti apa memutusnya. Dan kita harus menghormati keputusannya,” katanya usai persidangan kasus pembacokan dengan 5 terdakwa.

Salah satu argumen yang kuasa hukum sampaikan, adalah ketidaksesuaian pengakuan anak-anak yang terlibat dalam kasus penganiayaan tersebut, dengan bukti yang ada di persidangan.

“Anak-anak sendiri tidak mengakuinya, dan tidak ada kesesuaian dengan alat bukti yang korban akui. Kemudian kenapa CCTV yang ada tidak dijadikan alat bukti? Ini patut dipertanyakan,” ujarnya.

Baca Juga: Nekat, Geng Motor di Tasikmalaya Aniaya Anggota Polisi hingga Lebam

Dedi juga menyoroti tidak adanya sidik jari pada celurit yang digunakan dalam kasus tersebut. Sehingga menambah keraguan terhadap keterlibatan terdakwa dalam kasus pembacokan tersebut.

“jadi kami berharap majelis hakim mempertimbangkan seluruh fakta yang ada dalam memutuskan perkara ini,” harapnya. (Apip/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Kios Pasar Wisata Pangandaran dibongkar

Kios Pasar Wisata Pangandaran Mulai Dibongkar, Bupati Citra Klaim Tak Ada Demo

harapanrakyat.com - Bangunan kios di Pasar Wisata (PW) di Jalan Bulak Laut mulai dibongkar oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025). Dari pantauan harapanrakyat.com...
Salma Salsabil Mundur dari Line Up Prambanan Jazz 2025, Netizen Ramai Singgung Soal Kehamilan

Salma Salsabil Mundur dari Line Up Prambanan Jazz 2025, Netizen Ramai Singgung Soal Kehamilan

Baru-baru ini, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Salma Salsabil mengumumkan untuk mundur dari jajaran line up Prambanan Jazz 2025. Padahal, event akbar...
Juara Liga Indonesia

Bukan Cuma Bojan Hodak, Ini Daftar Pelatih yang Sukses Bawa Back to Back Juara Liga Indonesia

Bojan Hodak berhasil mengukir sejarah dengan membawa Persib Bandung menjadi juara back to back. Juru taktik asal Kroasia ini menjadi Pelatih terbaik di Liga...
Budidaya Pertanian Melon Madesta Ala Warga Binaan Lapas Banjar

Budidaya Pertanian Melon Madesta Ala Warga Binaan Lapas Banjar

harapanrakyat.com,- Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Banjar, Jawa Barat, diberikan program pelatihan kemandirian pangan melalui budidaya melon jenis madesta. Budidaya...
Gerakan Nasional Tanam Bambu

LSI Denny JA Sebut Gerakan Nasional Tanam Bambu Bakal Jadi Legacy Kuat Presiden Prabowo

harapanrakyat.com,- Bambu, tanaman khas yang kaya manfaat, dinilai sudah saatnya menjadi bagian dari gerakan nasional di Indonesia. Apabila Presiden Prabowo Subianto berhasil menggalakkan Gerakan...
Jalan Raya Mangunreja-Sukaraja

Jalan Raya Mangunreja-Sukaraja di Kabupaten Tasikmalaya Ditutup Total Akibat Longsor

harapanrakyat.com,- Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan terjadinya longsor di Jalan Raya Mangunreja-Sukaraja, Kampung Cibeureum, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Mangunreja, Rabu (14/5/2025). Material...