harapanrakyat.com,- Mahalnya harga cabai tidak hanya membuat para pedagang maupun pembeli di pasaran mengeluh. Melonjaknya harga cabai juga menmbuat para petani cabai di kawasan Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat juga merasakan hal yang sama.
Pasalnya, tanaman cabai para petani banyak yang rusak hingga membusuk dan berjatuhan. Kondisi tersebut terjadi, akibat dampak dari cuaca ekstrim.
Petani cabai pun terpaksa memangkas bahkan mencabut tanaman cabai yang membusuk, akibat kurangnya pasokan air saat awal tanam pada musim kemarau lalu.
“Kondisi sekarang memang harga cabai mahal karena panen cabai sangat terbatas di tingkat petani. Kebanyakan petani memaksakan menanam cabai di musim kemarau, meskipun hasilnya tidak serempak dan kualitasnya bervariasi,” kata Anen Sutisna (57) salah seorang petani cabai.
Penyebab Petani Cabai Gagal Panen
Anen menjelaskan bahwa musim kemarau membuat sebagian petani cabai di daerah palawija dan persawahan hanya bisa menanam cabai secara sporadis. Hasilnya, hanya sekitar 25 persen dari total penanaman cabai yang dapat tumbuh dengan baik, sedangkan pada musim hujan, hampir seluruh petani menanam cabai secara serempak.
“Faktor cuaca ekstrim menjadi tantangan terbesar bagi para petani cabai. Penyakit seperti patek, batang busuk, dan pembusukan akar seringkali mengancam tanaman,” katanya.
Ketika cabai mulai membusuk atau layu, tambah Anen, petani harus menghadapi gagal panen yang berimbas pada kualitas dan jumlah produksi cabai. Hal ini menyebabkan harga cabai menjadi sangat fluktuatif.
“Cuaca ekstrem yang menyebabkan batang dan akar tanaman cabai membusuk adalah penyebab utama gagal panen. Kalau tanaman sudah mati, tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya, dan petani hanya bisa pasrah,” ucapnya.
Anen menyebutkan, dari total 150 bata lahan yang ia tanami cabai di kebunnya, sekitar 25 persen tanaman mengalami gagal panen.
“Jika tanaman cabai rusak akibat cuaca, ya kami tidak bisa berbuat banyak. Hasilnya, kualitas dan harga cabai menjadi naik, namun petani juga merugi karena gagal panen,” pungkasnya.
Sebelumnya, harga cabai domba di Pasar Inpres Sumedang Kota melambung hingga mencapai Rp 120 ribu rupiah per kilogram, lantaran harga kiloan di petani juga naik hingga Rp 70 ribu, bahkan Rp 80 ribu rupiah. (Aang/R6/HR-Online)