Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita CiamisDP2KBP3A Ingatkan KUA dan Puskesmas Soal Calon Pengantin yang Minta Kompensasi Menikah

DP2KBP3A Ingatkan KUA dan Puskesmas Soal Calon Pengantin yang Minta Kompensasi Menikah

harapanrakyat.com,- DP2KBP3A Kabupaten Ciamis ingatkan KUA dan Puskesmas jika ada calon pengantin yang mengajukan kompensasi nikah. 

Hal itu terungkap saat DP2KBP3A melakukan Bimtek bahaya stunting di sejumlah kecamatan. Mereka menekankan agar penanganan tersebut bersama-sama. 

Kepala DP2KBP3A Ciamis Dian Budiyana mengatakan, pihaknya menyoroti banyaknya calon pengantin (Catin) yang meminta kompensasi untuk melakukan pernikahan. 

Menurutnya, hal itu perlu menjadi perhatian bersama. Sebab, bisa jadi mereka mengajukan itu karena belum cukup usia dan terpaksa melangsungkan pernikahan. Padahal, ini cukup berbahaya dan bisa menimbulkan stunting pada anak. 

Baca juga: Desa Ciomas Jadi Lokus Percontohan Gerabah Stunting Manis di Ciamis

“Biasanya para catin yang meminta kompensasi karena adanya kecelakan dalam pergaulan, seperti contoh hamil di luar nikah. Dan untuk menutupi, maka jalan satu-satunya menikah meski belum cukup umur,” katanya saat Bimtek Grabah Stuting Manis (GSM) Gerakan Bersama Cegah Stunting Masyarakat, Kamis (16/1/25).

Dian mengatakan, usia ideal untuk menikah yang baik bagi wanita yaitu usia 19 atau 21 tahun. Sedangkan untuk pria usia 21 atau 25 tahun. Sehingga nantinya bisa melahirkan keturunan yang tidak masuk kategori stunting.

“Kalau ada kejadian catin minta kompensasi menikah, maka pihak KUA atau pihak Puskesmas yang biasanya melakukan tes kesehatan bisa melihat berkas pengajuan apakan mereka cukup umur atau tidak. Sebab berbahaya karena bisa melahirkan anak dengan kondisi stunting dan itu yang terus kita waspadai saat ini,” jelasnya. 

Maka dari itu, sambung Dian, Gerabah Stunting Manis ini menjadi gerakan untuk penanganan masalah stunting secara bersama-sama alias secara pentahelix yang tidak hanya DP2KBP3A saja. Sehingga, seluruh OPD juga turut andil dalam mengatasi masalah stunting.

“Saat ini bukan lagi melakukan sosialisasi stunting, melainkan sudah bergerak dengan pendampingan kepada warga berisiko sesuai data. Para kader GSM saat ini bergerak untuk cegah stunting sebelum genting,” pungkasnya. (Es/R6/HR-Online)

Tes Kebugaran Fisik

Calon Jemaah Haji di Kota Banjar Jalani Tes Kebugaran Fisik, Jalan Kaki 1,6 Km

harapanrakyat.com,- Sebanyak 120 calon jemaah haji Kota Banjar, Jawa Barat, yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2025, melakukan tes kebugaran fisik yang diselenggarakan...
Oknum Dokter Cabul di Garut

Akhirnya Oknum Dokter Cabul di Garut Ditetapkan Tersangka, Malam Ini Langsung Ditahan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter cabul di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pelecehan seksual kepada ibu hamil saat praktik di salah satu klinik swasta akhirnya ditetapkan...
Bewara Ngalaksa 2025

Bewara Ngalaksa 2025 Dimulai, Warga Rancakalong Sumedang Siap Meriahkan Acara Budaya

harapanrakyat.com,- Kegiatan budaya khas Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yakni Ngalaksa kembali menggema di masyarakat. Acara dimulai dengan kegiatan Bewara Ngalaksa 2025 yang berlangsung...
Miras Jenis Tuak

Terima Aduan Masyarakat, Satpol PP Kota Banjar Amankan Puluhan Liter Miras Jenis Tuak

harapanrakyat.com,- Puluhan liter minum keras (miras) jenis tuak diamankan petugas Satpol PP di wilayah Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Petugas Satpol PP...
Dikejar Lebah Odeng

Lagi Asyik Nyabit Rumput Warga Cipaku Ciamis Dikejar Lebah Odeng, Begini Kondisinya

harapanrakyat.com,- Lagi asyik menyabit rumput, Holil warga Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dikejar lebah odeng, Rabu (16/4/2025). Meski telah berusaha lari...
Program Kartu Berdaya

Warga Pataruman Tagih Janji Program Kartu Berdaya Wali Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, menagih janji Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, terkait Program Kartu...