harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Ciamis menyebutkan ada dua kecamatan yang masuk kategori zero stunting. Hal itu setelah adanya Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK).
Kepala Dinkes CIamis Yoyo mengatakan, SSGI ini merupakan survei nasional untuk mengetahui status gizi balita di indonesia.
Caranya, kata Yoyo, para petugas mendatangi langsung ke para keluarga yang memiliki anak balita, seperti halnya ke kabupaten Ciamis.
“Untuk kasus stunting sendiri di Ciamis sebarannya di 27 Kecamatan. Sehingga kami bersama dengan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) terus melakukan penanganan stunting secara bersama-sama dengan tugas berbeda, namun tetap satu tujuan,” katanya, Minggu (12/1/25).
Kata Yoyo, terkait dua kecamatan masuk zero stunting, pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan dari tim BKPK yang melakukan SSGI tersebut.
Karena itu, pihaknya masih menunggu laporan terkait wilayah mana saja yang zero stunting.
“Kalau sudah jelas kecamatan mana saja yang masuk zero stunting, maka nanti bisa menjadi percontohan untuk kecamatan lainnya di Ciamis dalam penanganan stunting secara bersama-sama,” katanya.
Tujuan SSGI tersebut, sambungnya, adalah untuk mengukur prevalensi stunting, wasting, underweight dan overweight pada balita.
Kemudian tujuannya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita, memantau perkembangan status gizi balita lalu menyusun kebijakan dan program-program intervensi gizi.
“Survei SSGI ini selama lima tahun sekali. Selain survei SSGi, saat ini kita juga sedang melakukan penanganan dengan program Gerabah Stunting Manis (GSM) gerakan bersama cegah stunting masyarakat Ciamis,” pungkasnya. (Es/R6/HR-Online)