harapanrakyat.com,- Aktivis lingkungan menyoroti Pemkab Garut yang tengah sibuk mengurus ratusan ton sampah dari Bandung. Padahal, di Sungai Cimanuk yang merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Garut terancam penuh sampah.
Hal itu terungkap saat mereka melakukan arung jeram di sepanjang bantaran sungai itu. Selama perjalanan di air, mereka menemukan banyak sampah rumah tangga yang menumpuk di pinggir sungai.
Ketua Volunteer Yayasan Tangtudibuana Agus Ugenk mengatakan, pihaknya menemukan timbunan sampah di beberapa titik yang ada di pinggir sungai Cimanuk.
Baca juga: Pantas Garut Mau Tampung Ratusan Ton Sampah dari Bandung, Cuannya Miliaran
Temuan itu, kata Agus, justru membuat kaget banyak pihak. Sebab, pembuangan sampah ke sungai bisa mengancam lingkungan.
Dari ekspedisi Sungai Cimanuk di kawasan perkotaan sepanjang bulan Desember 2024 hingga awal Januari 2025, pihaknya menyebut sampah itu bersumber dari muara anak sungai (Sub DAS) Cimanuk.
“Kemudian, kita menemukan tempat pembuangan sampah ilegal, dan jembatan yang melintasi sungai tersebut di kawasan perkotaan juga menjadi tempat pembuangan sampah oleh warga,” terang Agus, Jumat (10/1/25).
Agus juga menambahkan, terdapat 5 muara sungai yang menginduk ke sungai Cimanuk yang jadi sumber temuan sampah rumah tangga.
Kelima sumber tersebut, di antaranya Sungai Cipeujeuh, Cikamiri, Cilutung, Cikendi dan Sungai Ciwalen.
Dampak menumpuknya sampah di sungai, menurutnya mengganggu fungsi aliran sungai. Bahkan mengancam keanekaragaman hayati sungai.
“Potensi ancaman alih fungsi sungai menjadi pembuangan sampah akan membuat aliran sungai tersumbat, hingga akan berdampak pada bencana besar,” tegasnya.
Terkait dengan kesibukan baru pemerintah yang tengah memproses penampungan sampah dari Bandung, pihaknya juga berharap mereka mau memperhatikan sungai yang ada di wilayahnya sendiri.
“Tentu mereka akan lebih sibuk mengurus sampah dari Bandung daripada harus bersih-bersih Sungai Cimanuk yang banyak sampah rumah tangga. Mungkin karena kompensasinya lebih menjanjikan, sedangkan kalau mengurus sungai ini kan perlu biaya,” pungkasnya. (Pikpik/R6/HR-Online)