harapanrakyat.com,- Batas waktu pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh anggota Kabinet Prabowo-Gibran resmi berakhir pada Selasa (21/1/2025). Dari data yang tersedia di laman resmi elhkpn.kpk.go.id, terdapat lima wakil menteri termiskin dengan kekayaan paling rendah dalam Kabinet Merah Putih. Fakta ini menarik perhatian publik dan menjadi refleksi atas transparansi pejabat negara.
Viva Yoga Mauladi, Wakil Menteri Transmigrasi, menjadi pejabat dengan kekayaan terendah pada Kabinet Prabowo-Gibran, yaitu sebesar Rp410 juta. Berdasarkan laporan terakhirnya yang ia sampaikan pada Maret 2019, Viva tidak memiliki aset berupa tanah atau bangunan.
Kekayaannya terdiri dari satu unit mobil Honda Accord Sedan keluaran 2010 senilai Rp160 juta dan kas sebesar Rp250 juta. Dengan pengelolaan keuangan yang sederhana, Viva juga tercatat tidak memiliki utang.
Selanjutnya, Ni Luh Enik, Wakil Menteri Pariwisata, melaporkan total kekayaan sebesar Rp1 miliar. Laporan ia serahkan pada November 2024, menunjukkan sebagian besar kekayaannya berupa tanah dan bangunan di Kota Bekasi senilai Rp500 juta.
Selain itu, ia memiliki satu unit mobil Toyota Camry tahun 2015 senilai Rp250 juta, dengan sisa kekayaannya kas Rp250 juta.
Kemudian ada Mugiyanto, Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), yang melaporkan kekayaan sebesar Rp2,09 miliar. Laporan yang ia sampaikan pada Januari 2025 tersebut mencakup dua bidang tanah dan bangunan di Kota Bogor senilai Rp1,4 miliar. Kemudian, empat kendaraan bermotor dengan nilai total Rp664 juta, serta harta bergerak lainnya senilai Rp266 juta. Namun, Mugiyanto juga memiliki utang sebesar Rp397 juta, yang memengaruhi total nilai bersih kekayaannya.
Baca Juga: Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Dapat Rapor Merah dari Celios!
Termiskin, Kekayaan Wakil Menteri Kabinet Prabowo-Gibran di Bawah Rp5 Miliar
Di posisi berikutnya, Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Kabinet Prabowo-Gibran, mencatatkan total kekayaan sebesar Rp3,6 miliar. Laporan yang ia ajukan pada pertengahan Januari 2025 mengungkap bahwa kekayaannya terdiri dari dua bidang tanah dan bangunan di Bandung dan Tasikmalaya senilai Rp2,3 miliar. Selain itu, ia memiliki dua mobil, yaitu Honda CR-V dan Honda Brio, dengan nilai total Rp500 juta.
Kekayaan lainnya berupa harta bergerak senilai Rp496 juta dan kas Rp402 juta, meskipun ia memiliki utang sebesar Rp90 juta.
Terakhir, Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, melaporkan kekayaan sebesar Rp4,7 miliar. Laporan yang ia serahkan pada Desember 2024 menunjukkan aset utamanya berupa dua bidang tanah dan bangunan di Jakarta Barat dan Bandung senilai Rp4,4 miliar.
Selain itu, ia memiliki kas Rp350 juta, tanpa alat transportasi ataupun utang, yang menjadikannya unik di antara wakil menteri lainnya.
Pelaporan kekayaan ini menjadi bukti transparansi para pejabat negara dalam memenuhi kewajiban sesuai peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan adanya LHKPN, masyarakat dapat menilai integritas dan akuntabilitas para pejabat dalam mengelola harta kekayaan mereka.
Fakta ini menjadi pengingat pentingnya pelaporan yang jujur demi menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah termasuk Wakil Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. (Feri Kartono/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
