harapanrakyat.com,- Tak ada fasilitas jembatan penghubung, warga di Dusun Cigorowek, Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, harus turun menyebrangi sungai ketika akan berangkat beraktivitas.
Agus Salim, salah seorang warga mengatakan, sudah sejak lama kami warga Dusun Cigorowek harus menyebrangi sungai setiap akan berangkat beraktivitas.
“Warga banyak yang bekerja dan beraktivitas di luar Dusun Cigorowek. Makanya setiap akan pergi maupun pulang beraktivitas kami harus turun menyebrangi sungai,” katanya, Kamis (26/12/2024).
Ia pun mengungkapkan, saat musim hujan seperti sekarang ini air sungai sering meluap. Untuk bisa menerobos air sungai terkadang warga harus menunggu selama berjam-jam sampai air surut.
Baca Juga: Viral Siswa di Garut Bergelantungan di Jembatan Rusak Demi Berangkat Sekolah
“Itu terpaksa kami lakukan karena tidak ada akses jalan lain menuju dusun ini. Tiap hari kami harus melewati sungai ini, karena memang tidak ada jalan lain,” tambahnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, beruntung di Dusun Cigorowek sudah ada sekolah dasar, yaitu Madrasah Ibtidaiyah, sehingga anak-anak tidak ada yang sekolah ke luar dusun tersebut. Jadi mereka tetap bisa sekolah meski air sungai sedang meluap.
Sedangkan untuk sekolah setingkat SMP dan SMA, anak-anak harus sekolah ke luar Dusun Cigorowek. Jika kondisi air sungai sedang meluap, tak jarang mereka kembali pulang ke rumah.
Agus menjelaskan, besarnya air sungai hanya saat musim hujan saja. Jika musim kemarau airnya kecil sehingga tidak menjadi hambatan bagi warga Dusun Cigorowek.
“Kalau lagi musim kemarau kita tidak ada masalah. Tapi saat musim hujan kami merasa sangat kesulitan,” imbuhnya.
Agus Salim berharap pemerintah segera membangun fasilitas jembatan penghubung untuk mengatasi kesulitan warga saat akan beraktivitas.
“Kami tidak memiliki akses jalan lain, jadi kalau arus air sedang deras kami tak bisa kemana-mana. Sebaiknya pemerintah segera membangun jembatan,” pungkasnya. (Enceng/R3/HR-Online/Editor: Eva)