harapanrakyat.com,- 75 perempuan berasal dari seluruh daerah di Indonesia, berlatih survival atau bertahan hidup selama enam hari di Gunung Cakrabuana. Mereka berpetualang di gunung yang ada di Kampung Cibunar, Desa Sukapada, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak 6-12 Desember 2024.
Puluhan perempuan tersebut dilepasliarkan pada gelaran Women Jungle Survival Course (WJSC) yang digagas oleh EIGER. Gunung Cakrabuana ini bakal menjadi rumah juga medan berlatih, bagi mereka.
Pihak penyelenggara menyebut, alasan pemilihan gunung sebagai lokasi latihan, lantaran kondisi lingkungan hutan yang ideal. Terutama untuk melatih seni bertahan hidup di alam bebas.
Baca Juga: Diduga Kelelahan, Pendaki Gunung Tampomas Sumedang Dievakuasi Petugas Gabungan
Kepala Sekolah WJSC 2024, Dini Hanifah mengatakan, bahwa kegiatan tersebut tak hanya untuk melatih survival di alam terbuka Gunung Cakrabuana. Akan tetapi juga, mengasah kendali diri, serta kesehatan mental yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Terlebih menurutnya, sekarang Generasi-Z menjadikan kegiatan di alam bebas sebagai bagian dari terapi mental mereka.
“Kegiatan tersebut diakuinya mereka, sebagai obat mujarab bagi problem kehidupan yang tengah dihadapi,” ungkapnya Minggu (9/12/2024).
Peserta Survival di Gunung Cakrabuana Tasikmalaya Diberi Materi Pelatihan
Lanjutnya menjelaskan, bahwa dalam pelatihan tersebut dipandu langsung oleh para senior pegiat alam bebas, juga ada ahli di keilmuannya masing-masing.
Salah satunya yang adalah dr Ratih, yang mengupas tentang kesehatan. Kemudian, pendaki senior Kang Bongkeng, yang akan berkisah tentang pengalaman survival lapangan, serta yang lainnya.
“Tidak hanya cuma mendapatkan materi survival, tetapi juga akan berada langsung di tengah hutan Gunung Cakrabuana. Mereka melakukan simulasi kondisi darurat. Contohnya terjebak atau tersesat dengan perbekalan yang menipis bahkan habis,” jelasnya.
Sementara untuk praktik langsungnya, sambung Dini, yaitu bagaimana caranya membuat api. Selain itu juga, mengenali keanekaragaman hayati mulai dari tumbuhan dan hewan.
Kemudian, memasak dan membuat perlindungan dilakukan di berbagai lokasi berbeda di dalam hutan Cakrabuana, untuk mendeteksi simulasi nyata kondisi kritis.
“Dinamika latihan ini, nantinya mampu melatih peserta dalam menghadapi tantangan di alam terbuka dengan cepat dan efektif,” terangnya.
Dini berharap, bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh EIGER ini, bisa menjadi bekal bagi 75 peserta perempuan dari berbagai daerah hingga berbagai suku bangsa ini. Selain itu juga, mampu menumbuhkan jiwa tangguh, bisa berjiwa tangguh, dan siap menghadapi berbagi tantangan.
“Harapan lainnya, mengasah kendali atas diri dan mental mereka di kehidupan sehari-hari,” harapnya.
Baca Juga: Tujuh Pecinta Alam Hilang Kontak di Gunung Godog Garut
Sementara itu, Lindri salah seorang peserta Survival di Gunung Cakrabuana dari Malang Jawa Timur, mengaku terpikat dengan kegiatan tersebut, karena ingin mengenal lebih jauh tentang ilmu dan praktik hidup di alam bebas.
“Ikut acara ini ingin belajar lebih jauh lagi, ketika bertahan hidup di alam bebas. Karena memang ilmu aku sangat terbatas. Selain itu, tidak bisa dipelajari lewat nonton video dan memahami teori. Jadi perlu ada praktik langsung dengan simulasi yang dipraktikan di acara WJSC ini,” katanya. (Apip/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)