harapanrakyat.com,- Seorang pria bernama Akbar (22) warga Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, babak belur usai dikeroyok dan dibacok kapak oleh 3 orang tak dikenal, Minggu (15/12/2024). Aksi pengeroyokan itu diduga dilakukan pelaku karena kesal dengan knalpot bising yang dipakai korban.
Tiga pelaku pengeroyokan tersebut berhasil diamankan polisi, mereka kini berada di ruang tahanan Polsek Kadungora. Sedangkan korban harus mendapat perawatan medis di puskesmas.
Korban saat itu dibuntuti oleh para pelaku di wilayah jalan Rancasalak Kecamatan Kadungora. Sesampainya di daerah Kampung Nangoh, korban kemudian ditendang oleh para pelaku yang membuntutinya.
Korban yang terjatuh dari motor, kemudian dianiaya oleh para pelaku, termasuk dibacok bagian kepala menggunakan kapak yang pelaku bawa. Beruntung korban mengenali salah seorang pelaku. Setelah dianiaya dan ditebas menggunakan kapak, ia berusaha mencari pertolongan dan mendapat perawatan di puskesmas terdekat.
Baca Juga: Tragis, Penagih Utang di Cianjur Tewas Dibacok Pengutang
Setelah mendapatkan perawatan, korban kemudian melapor ke polsek terdekat. Dari hasil keterangan korban, polisi berhasil mengidentifikasi para pelaku, dan langsung melakukan pengejaran.
“Pelaku yang diamankan berinisial IS (22), RM (20), dan MF (19). Ketiganya warga Kecamatan Kadungora,” kata Ipda Adi Susilo, Kasi Humas Polres Garut, Senin (16/12/2024).
Adi menjelaskan, hasil keterangan sementara dari para pelaku, bahwa korban pada waktu itu menggeber kendaraan dengan knalpot bising alias knalpot brong. Sehingga korban dibuntuti dan terkejar hingga ia dianiaya.
“Satu pelaku menendang motor korban hingga terjatuh. Pelaku lain membacok korban menggunakan kapak yang menyebabkan luka serius di kepala. Motif pelaku melakukan penganiayaan diduga korban menggeber motor dengan menggunakan knalpot Brong,” jelasnya.
Pelaku sekarang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Kadungora. Bahaya knalpot bising memang kerap menimbulkan keributan di kampung wilayah Garut. Masyarakat merasa resah hingga tersulut emosi sampai terjadi penganiayaan.
“Kami imbau pengguna motor untuk tidak menggunakan knalpot bising. Masyarakat pun tak merasa terganggu termasuk tak tersulut emosi,” tutupnya. (Pikpik/R9/HR-Online/Editor-Dadang)