harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Ciamis mengajak warga untuk waspada bahaya serangan penyakit chikungunya. Penyakit ini akibat virus gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus di masa pergantian cuaca yang saat ini masuk musim penghujan.
Kepala Bidang P2P Edis Herdis mengatakan, nyamuk pembawa virus chikungunya sangat menyukai kondisi banyak air.
Baca juga: Dinkes Ciamis Catat Sampai November Kasus Pasien DBD Capai 1293
Seperti halnya saat musim penghujan ini, kata Edis, sangat berpotensi untuk berkembang biak. Sebab, banyak air tergenang. Karena itu, masyarakat perlu waspada.
“Meskipun tidak menular, tapi kita harus waspada. Apalagi kalau nyamuknya jenisnya sama,” katanya, Minggu (15/12/24).
Menurutnya, ada beberapa ciri orang terkena virus chikungunya, yaitu mata memerah, sakit kepala, badan meriang mendadak dan lemas, timbul bintik merah di muka, badan, tangan dan kaki, lalu nyeri pada otot, sendi dan tulang.
“Jika mendapati ciri tersebut, jangan panik. Sebab, pengobatannya dengan istirahat yang cukup, banyak minum air guna mengganti cairan yang hilang,” terangnya.
Selain itu, masyarakat yang terkena juga perlu berobat ke Puskesmas atau RS supaya mendapatkan penanganan yang tepat.
Kemudian, sebagai bentuk penanganan dan pencegahan, maka harus membiasakan hidup bersih dengan Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN) seminggu sekali.
Lalu, membersihkan tempat penampungan air bersih, mendaur ulang barang bekas yang sering menjadi sarang nyamuk.
Selanjutnya, kata Edis, adalah dengan menutup rapat tempat penyimpanan air bersih dan tidak lupa menggunakan obat nyamuk apapun jenis agar kita terhindar dari gigitan nyamuk.
“Dengan bahaya chikungunya di masa pancaroba, kami menghimbau dan mengajak seluruh warga untuk melaksanakan PSN di lingkungan masing-masing. Jika menemukan jentik nyamuk dalam genangan air segera tumpahkan ke tanah. Hal itu satu cara untuk membunuh nyamuk berkembang biak di sekitar kita,” katanya. (Es/R6/HR-Online)