harapanrakyat.com,- Akibat hujan deras dan saluran air meluap, sejumlah rumah di Dusun Kalapagada, Desa Kalapasawit, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dan pasar kebanjiran, Senin (16/12/24).
Hujan yang berlangsung sejak sore hingga malam ini, membuat saluran air yang melintas dari sekitar Pasar Kalapasawit hingga wilayah RT 10 RW 03, Dusun Kalapagada tergenang air.
Pantauan di lapangan, rumah warga yang terdampak tersebut ketinggian airnya mencapai sekitar setengah roda motor.
Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Sekolah dan Ratusan Rumah di Lakbok Ciamis Kebanjiran
Sementara itu, di wilayah Pasar Kalapasawit, di jalan yang persisnya di utara pasar tampak penuh dengan air. Sedangkan di dalam pasar, air juga tampak menggenangi jalan serta saluran sekitar lapak para pedagang.
Warga Minta Saluran Air Mendapat Perhatian
Mungalim, salah satu warga mengatakan, di rumahnya kerap mengalami banjir setiap hujan deras turun.
Meski sudah berulang kali ia meninggikan area halaman rumah dengan mengurug tanah agar banjir tidak terjadi, namun tidak berhasil.
“Padahal sudah kita tinggikan halaman rumahnya biar nggak kebanjiran. Tapi ini malah masih kebanjiran juga,” katanya.
Selain itu, ia juga sempat melakukan upaya pengurangan banjir dengan membuat lubang biopori di berbagai titik di sekitar rumah. Namun, baru beberapa puluh centimeter air sudah terlihat.
Sehingga, upaya untuk mengurangi terjangan air tersebut sia-sia. Terlebih saluran air yang ada di depan rumahnya juga meluap setiap hujan turun.
“Saya kira ini penyebabnya adanya saluran airnya yang tidak normal. Jikalau jalan, pasti tidak akan terjadi seperti ini. Minimalnya, ketinggian airnya nggak sampai setengah roda motor,” imbuhnya.
Ia pun berharap, agar saluran air dari wilayah pasar yang melintas sampai depan rumahnya itu mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Hal itu agar airnya bisa mengalir pada saluran pembuangan dengan normal dan banjir pun bisa teratasi.
“Semoga saja ada perhatian dari pemerintah setempat biar nggak terus berulang saat hujan turun. Kalau begini kan repot juga,” pungkasnya.
Hingga berita ini tayang, HR Online belum mendapatkan keterangan lebih lanjut dari Pemdes Kalapasawit meski sudah dihubungi. (Muhafid/R6/HR-Online)