CORE Indonesia bersama Suara.com berhasil menggelar Youth Economic Summit 2024 yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (23/11/24) kemarin.
Dalam acara tersebut, mereka membahas berbagai persoalan, seperti tantangan serta solusi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, inklusif, hingga transformasi digital.
Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam acara tersebut mengaku sangat prihatin karena ekonomi Indonesia stagnan dalam 2 dekade terakhir. Bahkan, pertumbuhannya sekitar 5 persen walaupun pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan.
Bahkan, ia sendiri mempertanyakan mengapa perekonomian Indonesia tidak mengalami peningkatan lebih dari 5 persen.
Baca juga: LMC Roadshow Class di Tasikmalaya Dorong Media Lokal dan Konten Kreator Tentukan Model Bisnis
Karena itu, pihaknya berharap adanya evaluasi kebijakan secara komprehensif dan menggunakan pendekatan yang inovatif.
“Langkah ini untuk memecahkan middle-income trap yang mana telah mengurung Indonesia selama 30 tahun terakhir,” katanya.
Lompatan Ekonomi Indonesia
Sementara itu, Founder dan juga Ekonom Senior CORE Indonesia Hendri Saparini mengatakan, agar ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan, perlu adanya lompatan berupa revitalisasi industri.
Dalam penerapannya, perlu melibatkan banyak, seperti halnya, perdagangan, industri, kebijakan fiskal, investasi dan strategi lainnya.
Menurutnya, kolaborasi merupakan salah satu kunci agar Indonesia bisa keluar dari cengkraman middle income trap.
Editor In Chief Suara.com Suwarjono mengatakan, media sangat berperan penting dalam menghubungkan ekosistem perubahan ekonomi dan sosial.
Sehingga, media bukan hanya sekadar penyampai informasi ke publik. Akan tetapi media memiliki peran sebagai katalisator yang mampu menjembatani antara data, gagasan hingga aksi nyata.
“Media merupakan salah satu pilar yang sangat penting guna menyuarakan isu strategis. Selain itu, juga bisa membangun kolaborasi untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif,” katanya.
Selain itu, Youth Economic Summit 2024 juga berhasil meluncurkan Komunike Komunitas Muda. Komunike ini merupakan hasil sembilan diskusi Raung Gagasan dari Februari-Oktober 2024. Sedangkan di dalamnya, terdiri dari para pemuda dengan beragam latar belakang, seperti mahasiswa sampai ormas sipil.
Sementara itu, acara Youth Economic Summit 2024 juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti BRI, Telkomsel, Solaria, Ovo, Pupuk Indonesia, Garuda Food, KSO, Le Minerale, Avoskin, Mind ID, Sinarmas, Adaro hingga Pertamina. (Muhafid/R6/HR-Online)