Sifat koloid liofob cukup beragam. Mulai dari tidak stabil dan mudah terkoagulasi, mudah mengendap, lebih encer, hingga memiliki efek Tyndall yang jelas. Beberapa sifat atau karakteristik tersebut mungkin masih terdengar cukup asing.
Baca Juga: Aplikasi Hukum Bernoulli dalam Kehidupan Sehari-hari
Sehingga tak heran jika masih banyak orang tidak memahaminya dengan pasti karena terasa rumit. Karena itu, berikut akan kita bahas mengenai karakteristik liofob ini secara singkat dan jelas serta perbedaannya dengan karakteristik liofil.
Sifat Koloid Liofob yang Mudah untuk Dipahami
Koloid tentunya menjadi hal yang sudah tidak terdengar asing lagi karena pastinya kita pernah menemuinya ketika mempelajari fisika di sekolah. Dalam kimia, koloid merupakan salah satu dari 3 jenis campuran yang mana 2 campuran lainnya yaitu larutan dan juga suspensi.
Mudahnya, campuran satu ini merupakan campuran dari suspensi dan larutan namun tidak termasuk keduanya sehingga seperti berada di tengah-tengahnya. Koloid adalah jenis campuran bersifat heterogen karena adanya dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang juga dicampurkan.
Dalam campuran ini ada dua istilah yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi yang masing-masing istilah tersebut memiliki arti berbeda. Fase terdispersi adalah zat yang menyebar di dalam zat lainnya, sedangkan medium pendispersi adalah penyebab penyebaran pada fase terdispersi tersebut.
Koloid yang memiliki medium pendispersi terbagi menjadi dua yaitu liofil dan liofob yang memiliki beberapa perbedaan pada sifat atau karakteristiknya. Jenis liofil sendiri merupakan campuran yang partikel terdispersinya bisa menarik medium pendispersinya dengan baik karena gaya ikatan hidrogen.
Sementara itu liofob adalah kebalikan dari liofil yaitu campuran yang partikel terdispersinya tidak dapat menarik medium pendispersinya. Berikut ini akan kita bahas lebih lanjut mengenai sifat atau karakteristik liofob dan perbedaannya dengan liofil:
Tidak Stabil dan Mudah Terkoagulasi
Sifatnya yang pertama yaitu tidak stabil dan mudah terkoagulasi terutama jika mendapatkan tambahan zat elektrolit, pemanasan, maupun pengocokan campuran. Namun sebenarnya jenis campuran satu ini juga akan tetap terkoagulasi.
Meskipun tidak mendapat gangguan penambahan zat elektrolit maupun yang lainnya. Hal tersebut sangat berbeda dengan jenis satunya yaitu liofil yang tidak akan mudah terkoagulasi meskipun mendapatkan tambahan zat elektrolit.
Sifat Koloid Liofob Mudah Mengendap atau Menggumpal
Selain tidak stabil dan mudah terkoagulasi, liofob juga memiliki sifat mudah mengendap maupun menggumpal dengan waktu berbeda-beda sesuai jenis campurannya. Hal tersebut karena pada dasarnya dalam campuran ini partikel terdispersinya tidak menarik partikel pendispersinya.
Baca Juga: Resultan Vektor Fisika, Pengertian dan Metodenya
Sehingga lama-lama akan mengendap di bawah. Sementara itu liofil tidak akan mengendap karena memiliki afinitas yang kuat dengan medium pendispersi sehingga akan terdispersi lebih stabil.
Jika Sudah Terkoagulasi Sulit untuk Dikoloidkan Kembali
Pada jenis liofob, jika sudah terkoagulasi maka akan lebih sulit bahkan tidak bisa menjadi koloid kembali jika menambahkannya dengan air. Sehingga jika tetap mencoba mencampurkannya kembali dengan air maka hasilnya tidak akan terbentuk campuran yang benar-benar sama seperti sebelumnya.
Hal tersebut juga membedakannya dengan liofil karena liofil bersifat reversibel yang jika dicampurkan kembali pada air akan membentuk koloid lagi.
Lebih Encer
Sifat koloid liofob selanjutnya yang bisa kita rasakan secara langsung dengan mudah yaitu berupa teksturnya yang lebih encer, bukan kental. Hal tersebut karena pada campuran ini partikel zat terdispersinya tidak bisa menarik medium.
Sehingga hasil tekstur atau sifatnya menjadi lebih encer. Sementara itu, liofil sifatnya justru lebih kental karena zat terdispersinya mampu menarik medium pendispersi yang berupa cairan dengan baik.
Memiliki Efek Tyndall yang Jelas
Sifat lainnya yaitu memiliki efek Tyndall yang sangat jelas bahkan lebih jelas daripada jenis liofil sehingga bisa menjadi pembeda keduanya. Efek Tyndall sendiri merupakan gejala penghamburan cahaya atau berkas sinar oleh partikel koloid.
Hal itu karena ukuran molekulnya yang cukup besar. Jadi ketika larutan ini disinari dengan cahaya maka cahaya tersebut akan dihamburkan karena larutannya memiliki partikel-partikel yang ukurannya relatif besar.
Baca Juga: Rumus Hambatan Pengganti Lengkap dengan Contoh Soal
Sifat koloid liofob yaitu tidak stabil, mudah mengendap, jika sudah terkoagulasi sulit menjadi koloid kembali, lebih encer, dan memiliki efek Tyndall. Sementara itu liofil lebih stabil, tidak mudah mengendap, bisa kembali menjadi koloid jika ditambahkan air, lebih kental, dan efek Tyndallnya kurang terlihat. Perbedaan karakteristik tersebut tentunya memudahkan kita untuk membedakan antara keduanya. (R10/HR-Online)