Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruSamurah bin Jundub Adalah Remaja Tangguh dan Pemberani

Samurah bin Jundub Adalah Remaja Tangguh dan Pemberani

Samurah bin Jundub al-Fazari adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan keteladanan luar biasa sebagai seorang pemuda. Dalam kajian yang Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary sampaikan, tokoh ini diangkat sebagai contoh dari sekian banyak pemuda yang menunjukkan semangat dan keberanian luar biasa untuk ikut berjuang di jalan Allah sejak usia belia. 

Baca Juga: Abu Musa Al Asyari Si Pemberani yang Lembut dan Bersuara Merdu

Kisah hidupnya menjadi inspirasi tentang bagaimana nilai keberanian, tanggung jawab, dan tekad dalam menjalani kehidupan sehari-hari dapat membawa manfaat besar bagi diri sendiri dan masyarakat.

Semangat Samurah bin Jundub dalam Jihad

Setelah ayahnya gugur sebagai syuhada, ibunda Samurah mendaftarkannya untuk turut berjihad, meskipun usianya masih sangat muda. Pada Perang Uhud, Samurah ingin sekali turut berjuang bersama pasukan Muslimin, namun awalnya Rasulullah SAW tidak mengizinkannya karena usianya yang masih di bawah 15 tahun. 

Samurah bahkan harus bersaing dengan pemuda lain, seperti Rafi’, yang mendapatkan izin untuk ikut perang karena kemampuan memanahnya. Namun, Samurah tidak menyerah. Ia menunjukkan keberanian dan kemampuan fisik yang kuat dengan menantang Rafi’ untuk beradu kekuatan. 

Dalam duel tersebut, Samurah berhasil mengalahkan Rafi’. Sehingga akhirnya membuat Rasulullah SAW mengizinkannya untuk ikut serta dalam perang. Kisah ini menunjukkan betapa besar semangat pemuda Muslim pada masa Nabi yang rela berjuang di jalan Allah. 

Mereka tidak gentar meski berada dalam usia muda, serta memiliki keinginan yang tulus untuk berpartisipasi dalam mempertahankan agama. Rasulullah SAW mengakui kemampuan mereka, meskipun tetap mempertimbangkan kedewasaan fisik dan mental untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan di medan perang.

Sikap Rasulullah terhadap Pemuda dalam Perang

Rasulullah SAW sangat bijaksana dalam mengizinkan para pemuda untuk ikut berperang. Beliau hanya mengizinkan mereka yang sudah cukup matang secara fisik, yakni di atas usia 15 tahun. 

Di antara pemuda yang ditolak ikut perang pada Perang Uhud adalah Usamah bin Zaid, Abdullah bin Umar, dan Zaid bin Tsabit, yang baru memperoleh izin untuk ikut perang setelah beranjak dewasa pada Perang Khandaq. 

Hal ini menunjukkan kebijaksanaan Rasulullah SAW dalam mempertimbangkan aspek fisik dan kematangan mental. Sebelum akhirnya mengizinkan seseorang terlibat dalam pertempuran yang berisiko tinggi.

Dengan keputusan ini, Rasulullah SAW ingin memastikan bahwa setiap anggota pasukan memiliki kesiapan yang memadai. Tidak hanya dari segi fisik namun juga dari segi emosional. 

Bagi pemuda yang belum memenuhi syarat, kesempatan tersebut ditunda hingga mereka lebih dewasa. Kebijakan ini sekaligus menunjukkan bahwa Islam tidak sekadar mendorong keberanian tanpa perhitungan, tetapi juga mengedepankan kesiapan dan tanggung jawab.

Kisah Pohon Kurma dan Keadilan Nabi SAW

Selain keberaniannya, Samurah bin Jundub juga terkenal memiliki kepribadian yang kuat dan teguh pada prinsip. Salah satu cerita yang menunjukkan hal ini adalah peristiwa mengenai pohon kurma miliknya yang terletak di dalam pagar kebun seorang sahabat Anshar. 

Karena pohon kurma tersebut seringkali mengganggu pemilik kebun, maka sahabat tersebut mengadu kepada Rasulullah SAW. Nabi SAW meminta Samurah untuk menjual pohon tersebut atau mencabutnya dan menanamnya di tempat lain. 

Baca Juga: Abbas bin Abdul Muthalib Sosok yang Baik dan Taat Pimpinan

Namun Samurah menolak tawaran ini. Rasulullah SAW kemudian memutuskan untuk memotong pohon kurma tersebut demi kebaikan bersama.

Kisah ini memberikan pelajaran penting tentang prinsip-prinsip dalam bermuamalah, yaitu bagaimana kepentingan umum seharusnya lebih diutamakan dibandingkan hak pribadi. 

Sikap Rasulullah SAW yang tegas menunjukkan pentingnya keadilan sosial dalam Islam dan keharusan menghindari egoisme yang bisa merugikan orang lain. Kasus ini juga menggambarkan bagaimana seorang pemimpin dalam Islam harus mampu mengambil keputusan yang bijak dan adil untuk menjaga keharmonisan sosial.

Peran Samurah dalam Meriwayatkan Hadits

Selain menjadi teladan dalam keberanian, Samurah bin Jundub juga terkenal sebagai salah satu sahabat yang meriwayatkan hadits-hadits penting. Salah satu hadits yang Samurah riwayatkan adalah tentang seorang wanita yang meninggal dunia dalam keadaan hamil. 

Di mana Nabi SAW melakukan sholat jenazahnya dengan berdiri di bagian tengah jenazah, seperti yang tertera dalam riwayat Shahih al-Bukhari. Hadits ini memberikan pedoman dalam pelaksanaan sholat jenazah untuk ibu yang meninggal dalam keadaan mengandung.

Samurah juga meriwayatkan hadits mengenai mimpi Nabi SAW tentang orang-orang yang berbuat dosa, seperti pemakan riba. Dalam mimpinya, Nabi melihat seseorang di dalam sungai darah yang dihantam dengan batu setiap kali ia mencoba keluar. 

Mimpi ini menjadi salah satu peringatan bagi umat Islam tentang akibat dari memakan harta riba dan pentingnya menghindari perbuatan tersebut.

Pelajaran dari Kehidupan Samurah

Kehidupan Samurah bin Jundub mengajarkan banyak nilai dan prinsip penting yang dapat kita jadikan teladan bagi generasi muda saat ini. Keberanian dan tekadnya untuk turut berjuang meski masih muda adalah contoh dari semangat jihad yang ikhlas. 

Kehadirannya di samping Nabi SAW menjadi bukti dari ketangguhan mental dan fisik seorang pemuda Muslim yang memiliki komitmen untuk mempertahankan agama. Ia tidak hanya berperan sebagai prajurit, tetapi juga sebagai perawi hadits, yang memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan ajaran Islam kepada generasi selanjutnya.

Melalui kisahnya, kita diajarkan tentang pentingnya menyeimbangkan hak pribadi dengan kepentingan umum, seperti terlihat dalam kisah pohon kurma. Samurah juga menunjukkan bagaimana seorang Muslim seharusnya selalu mendahulukan kebaikan bersama di atas kepentingan individu. 

Di samping itu, keterlibatannya dalam jihad dan semangatnya dalam menyampaikan hadits-hadits Rasulullah SAW menjadi warisan yang berharga bagi umat Islam. Kehidupan Samurah adalah cerminan dari karakter pemuda Muslim yang teguh pada prinsip, berani, dan memiliki komitmen tinggi untuk menegakkan kebenaran.

Samurah al-Fazari adalah salah satu sosok pemuda teladan di zaman Nabi SAW yang memiliki sifat pemberani, teguh pendirian, dan memiliki semangat yang tinggi dalam berjihad di jalan Allah. 

Baca Juga: Rafi bin Khadij, Remaja Tangguh di Medan Perang

Kisah-kisah tentangnya, baik dalam medan perang maupun dalam kehidupan sehari-hari, memberikan pelajaran yang berharga tentang keberanian, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Semoga generasi muda Islam dapat meneladani semangat dan keteguhan hati Samurah bin Jundub dalam menegakkan nilai-nilai Islam. (R10/HR-Online)

Dikejar Lebah Odeng

Lagi Asyik Nyabit Rumput Warga Cipaku Ciamis Dikejar Lebah Odeng, Begini Kondisinya

harapanrakyat.com,- Lagi asyik menyabit rumput, Holil warga Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dikejar lebah odeng, Rabu (16/4/2025). Meski telah berusaha lari...
Program Kartu Berdaya

Warga Pataruman Tagih Janji Program Kartu Berdaya Wali Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, menagih janji Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, terkait Program Kartu...
Pelajar Korban Ledakan Petasan

Pelajar Korban Ledakan Petasan di Kota Banjar Dapat Bantuan untuk Pengobatan dari Pemkot

harapanrakyat.com,- Wakil Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Supriana, memberikan bantuan kepada pelajar korban ledakan petasan. Pelajar berinisial RR (10) itu mengalami luka berat pada...
Pacar Baru Vicky Prasetyo Buat Penasaran, Pilih Jaga Privasi

Pacar Baru Vicky Prasetyo Buat Penasaran, Pilih Jaga Privasi

Pacar baru Vicky Prasetyo kembali menuai atensi netizen. Ya, Vicky Prasetyo kembali mencuri perhatian publik, kali ini karena kehadiran kekasih barunya. Sosok artis yang...
Analisis Gaya Bermain Timnas Indonesia U-17 Lawan Korea Utara, Media Asing Sebut Wajar Kalah

Analisis Gaya Bermain Timnas Indonesia U-17 Lawan Korea Utara, Media Asing Sebut Wajar Kalah

Gaya bermain Timnas Indonesia U-17 melawan Korea Utara (Korut) ramai jadi sorotan media asing. Pasalnya tim anak asuhan Nova Arianto dibantai habis-habisan pada laga...
Orang Tua Siswa SMPN 1 Kawali Ciamis Dukung Aturan Larangan Bawa Kendaraan ke Sekolah

Orang Tua Siswa SMPN 1 Kawali Ciamis Dukung Aturan Larangan Bawa Kendaraan ke Sekolah

harapanrakyat.com,- Sejumlah orang tua siswa SMPN 1 Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mendukung larangan pelajar SD dan SMP membawa kendaraan bermotor roda dua maupun...