harapanrakyat.com,- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Banjar, Jawa Barat, memastikan telah melakukan pendataan terhadap pasien dan pegawai untuk pemungutan suara di Pilkada serentak 2024.
Direktur RSUD Kota Banjar Agus Budiana Eka Putra mengatakan, rata-rata jumlah pasien yang dirawat di RSUD Banjar per hari antara 125-150 pasien. Namun itu belum termasuk keluarga yang menjaga pasien.
Saat ini, pihaknya telah melakukan proses pendataan terhadap pasien. Selain itu, juga pendataan pegawai RS yang mengajukan hak pindah memilih untuk pelaksanaan pemungutan suara pilkada 27 November mendatang.
Baca juga: Pilkada Tinggal Menghitung Hari, Pasien RS di Kota Banjar Bisa Mencoblos Saat Pemungutan Suara?
Meski begitu, ia belum mengetahui lebih lanjut terkait pasien yang masuk rumah sakit setelah proses pendataan berlangsung.
Hal ini, karena antara proses pendataan dengan waktu pencoblosan ada rentang waktu selama 7 hari dan pasien yang keluar masuk juga dinamis.
“Hari ini kami sudah data pegawai dan pasien yang kita rawat di rumah sakit. Besok datanya akan kami serahkan ke KPU Kota Banjar,” kata Agus kepada harapanrakyat.com, Rabu (20/11/2024).
“Cuma untuk pasien yang masuk setelah pendataan kami belum tahu mekanismenya karena pasien itu kan dinamis. Sekarang kita data, bisa jadi dua hari sembuh lalu pulang. Ada juga pasien yang masuk,” ujarnya menambahkan.
Terpisah, Ketua Bawaslu Kota Banjar, Rudi Ilham Ginanjar mengatakan, berkaitan dengan pasien yang mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan atau rumah sakit, Bawaslu memastikan akan mengawal data tersebut.
Pihaknya akan mengawal data tersebut sampai H-3 pelaksanaan pencoblosan melalui surat undangan dari KPU Kota Banjar kepada pemilih.
Pihaknya juga telah memberikan instruksi kepada jajaran pengawas sampai dengan PTPS untuk menyisir apabila masih ada masyarakat yang belum terdaftar di dalam daftar pemilih tetap atau DPT.
“Kita akan kawal hak pilih masyarakat Kota Banjar jangan sampai ada masyarakat yang tidak bisa memilih,” kata Rudi Ilham. (Muhlisin/R6/HR-Online)