Selasa, April 15, 2025
BerandaBerita PangandaranMemahami Penyebab dan Gejala Impaksi Gigi Menurut Dokter RSUD Pandega Pangandaran

Memahami Penyebab dan Gejala Impaksi Gigi Menurut Dokter RSUD Pandega Pangandaran

harapanrakyat.com,- RSUD Pandega, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menjelaskan penyebab dan gejala impaksi gigi. Penjelasan tersebut RSUD Pandega sampaikan melalui akun resmi Instagram milik rumah sakit berplat merah tersebut.

Dalam keterangan di akun resmi IG miliknya, impaksi gigi yakni sebutan buat gigi yang tak dapat tumbuh, sehingga tertanam di dalam gusi. Tertanamnya gigi bungsu tersebut, bisa sebagian atau juga semuanya.

Baca Juga: RSUD Pandega Pangandaran Ajak Masyarakat Cegah Penyakit Jantung Koroner

Namun untuk yang mengalami hal tersebut tidak perlu khawatir. Sebab, kejadian seperti itu memang cukup kerap terjadi.

Dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial RSUD Pandega, drg Rani Septikasari, Sp, B.M.M., mengungkapkan, bahwa secara umum impaksi gigi ini tidak bakal menimbulkan rasa nyeri.

“Kondisi ini biasanya terjadi pada gigi bungsu, yakni gigi yang tumbuh terakhir ketika dewasa,” ungkapnya menyadur dari akun resmi IG RSUD Pandega, Sabtu (23/11/2024).

Lantas apa gejala dari impaksi gigi ini? Rani menjelaskan, bahwa gejalanya adalah gigi Cuma keluar sedikit pada permukaan gusi.

Kemudian, ada rasa nyeri di bagian rahang dan sakit kepala terus menerus. Selanjutnya gejala lainnya adalah gusi bengkak dan muncul kemerahan di sekitar gigi yang terpendam. Lalu sulit membuka mulut, ada kelenjar getah bening di leher membengkak.

“Selain itu, gejala dari impaksi gigi ini, ketika menggigit timbul rasa sakit. Terutama pada bagian yang mengalami kondisi tersebut,”  jelasnya.

Sedangkan untuk penyebabnya, sambung drg Rani, bisa karena rahang terlalu kecil, sehingga tidak ada cukup ruang untuk tumbuhnya gigi.

Penyebab lainnya, gigi bengkak atau miring ketika berusaha tumbuh. “Dan gigi lain sudah tumbuh dalam posisi yang tidak beraturan,” jelasnya menambahkan.

Baca Juga: Tips Hilangkan Bau Badan dari RSUD Pandega Pangandaran Bagikan

Lanjutnya mengatakan, jika hasil pemeriksaan dan rontgen mengungkapkan adanya impaksi gigi, maka dokter akan merekomendasikan untuk dilakukan odontektomi.

“Odontektomi ini yaitu operasi pencabutan gigi impaksi. Tujuannya guna mencegah terjadinya masalah gigi di masa depan,” pungkasnya. (Adi/R5/HR-Online)

pengrajin golok

Melihat Pengrajin Golok di Pangandaran yang Masih Bertahan Sampai Saat Ini

harapanrakyat.com - Pengrajin pandai besi atau golok di Kabupaten Pangandaran saat ini, tinggal tersisa beberapa saja. Salah satunya ada di Blok Pangleseran Dusun Sidaurip, Desa...
pererat hubungan

Bupati Ciamis Ajak Momen Idul Fitri Jadi Titik Balik Pererat Hubungan dan Waspada Bencana

harapanrakyat.com,- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menyebut momentum hari raya Idul Fitri itu harus menjadikan titik awal untuk mempererat hubungan, baik itu secara personal, sosial,...
Perpanjangan HGU

Tolak Perpanjangan HGU, Ratusan Warga Dua Desa di Sumedang Gelar Aksi Demo

harapanrakyat.com,- Ratusan warga dari dua Desa yakni Desa Cimarias dan Desa Cinanggerang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang tergabung dalam Paguyuban Tani Cemerlang,...
Efisiensi anggaran Pemkot Banjar

Efisiensi Anggaran Pemkot Banjar Capai Rp15,3 M, Dialihkan untuk Sektor Ini 

harapanrakyat.com,- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjar, Jawa Barat, Soni Harison, menyebut efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah Kota (Pemkot) Banjar mencapai Rp15,3 Miliar. Hal itu...
Kawasan Longsor Bogor

Pulihkan Kawasan Longsor Bogor, Dedi Mulyadi Siapkan Ruang Hijau Leuweung Batu Tulis

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengecek lokasi jalan amblas akibat longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, bersama Wali Kota Bogor,...
Dokter kandungan cabul di Garut

Heboh Dokter Kandungan Cabul di Garut, Manajemen Klinik Mengaku Dirugikan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter di Garut, Jawa Barat yang melakukan pelecehan terhadap pasien ibu hamil ternyata sudah praktik 2 tahun di klinik Karya Harsa yang...