harapanrakyat.com,- Dindin Rinaldi, guru ASN yang bertugas di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat meninggal dunia. Awalnya kematian Dindin disebut lantaran tertabrak Kereta Api di daerah Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bahkan disebutkan, ada upaya Dindin untuk mengakhiri hidupnya.
Namun Keluarga Dindin menilai, kematian guru yang bertugas di Pangandaran tersebut sangat janggal. Dindin dikenal sebagai sosok religius, sehingga keluarga menilai Dindin tidak mungkin berusaha mengakhiri hidupnya.
Baca Juga: Kematian Guru SD Pangandaran asal Garut Dinilai Janggal, Keluarga Lapor Polisi
Orang tua Dindin dari Garut akhirnya melaporkan kematian guru ASN tersebut yang dinilai janggal ke Polres Pangandaran.
Kapolres Pangandaran melalui Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Herman membenarkan, pihaknya telah menerima laporan keluarga Dindin. Bahkan polisi juga sudah melakukan gelar pendapat.
“Sudah sampai (laporannya) segitu, tindak lanjutnya ya penyelidikan,” kata AKP Herman, Jumat (15/11/2024) sore
Polisi juga sudah berkomunikasi dengan penasehat hukum keluarga Dindin.
“Intinya kita sudah sepakat dengan penasehat hukumnya, selanjutnya akan kita hubungi nanti untuk menghadirkan saksi-saksi,” singkatnya.
Alasan Orang Tua Laporkan Kematian Guru ASN Pangandaran
Sementara Edi Rahadi (86), orang tua Dindin Rinaldi memohon pihak kepolisian mengusut tuntas kematian anaknya yang dinilai tak wajar.
“Sebagai warga negara wajib dibela oleh polisi. Saya tidak yakin anak saya berusaha mengakhiri hidupnya sendiri. Ilmu agama anak saya cukup, ini jadi tanda tanya besar. Mohon polisi buktikan, saya tidak yakin anak saya berusaha mengakhiri hidupnya,” ungkap Edi.
Edi menuturkan, Dindin terakhir kali pulang ke Garut sempat mengajak dirinya berobat ke dokter.
“Waktu terakhir pulang ke Garut sempat mengajak dirinya saya berobat ke dokter karena saya sakit,” katanya.
Baca Juga: Akibat Konsumsi Jamur Liar, 10 Warga Mangunjaya Pangandaran Keracunan Massal
Menurut Edi bukan hanya dirinya sebagai orang tua yang tidak percaya kematian Dindin karena menabrakan diri ke kereta api. Banyak teman Dindin yang juga berpikiran sama seperti orang tuanya.
“Karakter anak saya tahu persis, dan banyak yang ke rumah teman-temannya tidak percaya anak saya menabrakkan diri ke kereta api. Saya mohon ke petugas kepolisian bongkar permasalahan ini,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)