harapanrakyat.com,- Jeje Wiradinata, Bupati Pangandaran non aktif mengkritik kebijakan barrier gate yang hanya menguntungkan masyarakat di lima desa.
Sebelumnya Pj Bupati Pangandaran menetapkan masyarakat yang memiliki akses gratis ke Pantai Pangnadaran hanya masyarakat dari lima desa, yaitu Desa Babakan, Desa Pangandaran, Desa Pananjung, Desa Wonoharjo, dan Desa Cikembulan. Sementara masyarakat di luar itu harus membayar tiket apabila ingin masuk ke kawasan Pantai Pangandaran.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) sekaligus mencegah kebocoran PAD.
Namun, menurut Jeje, kebijakan tersebut justru merugikan masyarakat lain di luar 5 desa tersebut.
Baca Juga: Spot Mancing Ikan Belanak di Pangandaran yang Jadi Buruan Angler
Ia pun mengatakan, dirinya menghargai keputusan Pj Bupati. Bahkan ia tidak pernah ikut campur dalam pengambilan keputusan.
Meskipun demikian, Jeje mengaku perlu bicara langsung dengan Pj Bupati terkait kebijakan barrier gate. Ia memandang perlu adanya analisis mendalam sebelum menerapkan kebijakan tersebut. Tujuannya untuk menghindari dampak negatif bagi pada masyarakat luas.
Ia pun mengaku setuju untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Pangandaran. Namun, menurutnya tidak seharusnya upaya meningkatkan PAD malah mengorbankan masyarakat Pangandaran.
“Saya setuju bahwa kita perlu meningkatkan PAD, tetapi PAD bukanlah segalanya. Kebijakan yang baik seharusnya tidak mengorbankan masyarakat Pangandaran,” ungkap Jeje, Sabtu (9/11/2024).
Jeje menegaskan, peningkatan PAD harus sejalan dengan kepentingan masyarakat. Begitu juga, jangan sampai PAD meningkat tapi jadi membebani masyarakat yang tidak seharusnya.
Jeje pun berkeinginan mencari solusi menguntungkan bagi semua pihak. Oleh karena itu, ia menyarankan adanya perbaikan sistem untuk mencegah bocornya PAD tanpa menambah beban masyarakat.
Kebijakan Barrier Gate di Pangandaran Harus Berkeadilan
Seharusnya, lanjut Jeje, sebuah kebijakan harus berkeadilan dan transparan agar peningkatan PAD tercapai tanpa merugikan masyarakat luas.
“Kita bisa belajar dari Bali, di sana tidak ada biaya masuk, namun PAD tetap terjaga dengan baik. Itulah target jangka panjang kami di Pangandaran,” tambahnya.
Baca Juga: Cerita Agus Bangga Jadi Anggota KPPS Betugas di Daerah Terpencil Pangandaran
Lantas kenapa Jeje ikut campur dalam kebijakan barrier gate? Ia menegaskan tanggung jawab ada pada dirinya.
“Mengapa saya harus ikut campur tangan? Karena tanggung jawab ada di tangan saya. Saya yang harus mempertanggungjawabkan semua yang terjadi selama periode masa kerja saya,” tegasnya. (Enceng/R7/HR-Online/Editor-Ndu)