harapanrakyat.com,- Harga jual singkong di tingkat petani menurun drastis. Hal ini membuat Kelompok Tani Naga Mukti 8 di Desa Nagarawangi, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, lesu.
Baca Juga: Sawah Kekeringan, Petani Selasari Ciamis Terancam Gagal Panen
Acil, Ketua Kelompok Tani Naga Mukti 8, Desa Nagarawangi, Kecamatan Panawangan, Acil, mengatakan, saat ini harga jual singkong hanya Rp 800 per kilogram.
Ia menyebutkan, harga tersebut menurun drastis jika dibandingkan dengan musim panen tahun lalu, yang mana harga di tingkat petani berkisar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kilogramnya.
“Ya, sekarang ini harga jual sangat rendah, setiap kilogramnya hanya 800 rupiah, itupun belum dikurangi potongan (rendemen) hingga 15 persen. Harga bersih yang petani terima saat ini belum terhitung ongkos angkutnya,” kata Acil, Selasa (5/11/2024).
Lanjutnya menyebutkan, untuk panen singkong, petani harus menunggu 8 sampai 9 bulan, sehingga merosotnya harga jual membuat mereka lesu. Sebab tidak sebanding dengan biaya produksi yang petani keluarkan.
Menurut Acil, jatuhnya harga jual singkong saat ini belum dapat diprediksi kapan bisa kembali stabil seperti semula.
“Rendahnya harga jual memang tidak tahu apa penyebabnya. Tapi saya menduga harga tersebut ditetapkan oleh pihak pengepul,” ujarnya.
Meski saat ini harga jual di tingkat petani sedang menurun drastis, kata Acil, namun Koptan Naga Mukti akan tetap bertahan untuk menanamnya kembali.
Pihaknya pun berharap, agar petani tidak merasa dirugikan, maka harga jual singkong bisa diatur secara resmi.
Baca Juga: Petani di Pamarican Ciamis Panen Tembakau Kualitas Terbaik, Hasilnya Memuaskan
Acil menambahkan, mahalnya biaya produksi untuk pengolahan lahan, para petani berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui instansi terkait dapat memberikan bantuan berupa mesin pengolah tanah. (Dji/R3/HR-Online/Editor: Eva)